Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Teknik Penentuan Sampel

60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoperasionalan atau pendefinisian konsep-konsep penelitian menjadi variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya. Pengoperasionalan konsep menjadi variabel didasarkan atau dapat bersumber dari teori yang ada, hasil penelitian terdahulu, maupun pengalaman empiris serta fakta yang ada. Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :  Pendapatan masyarakat, pendapatan masyarakat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua 2, yaitu : a. Pertama X1, yaitu pendapatan masyarakat miskin sebelum mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP adalah pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam setiap bulannya yang dihitung dalam satuan rupiah. Pendapatan dalam hal ini adalah pendapatan bersih yang diperoleh dari selisih antara penghasilan dengan modalnya atau selisih antara hasil produksi dengan biaya-biaya produksinya sebelum 61 menerima dana Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP. b. Kedua X2, adalah pendapatan masyarakat miskin setelah satu tahun mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP atau setelah melewati jangka waktu satu tahun pengembalian bantuan modal dari Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP. Pendapatan dalam hal ini adalah pendapatan bersih yang diperoleh dari selisih antara penghasilan yang dijual dengan adanya modal. Penghasilan yang dijual adalah hasil produksi yang merupakan perkembangan usaha masyarakat selama satu tahun 2009-2010 setelah menerima dana Program penanggulangan Kemiskinan Perkotaan. Sedangkan modal adalah modal awal masyarakat miskin sebelum adanya Program Penanggulangan Kemiskinan perkotaan ditambah dengan bantuan dana Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan. Modal dalam hal ini merupakan biaya-biaya produksi atau biaya-biaya untuk perkembangan usaha.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Data-data yang digunakan untuk kepentingan penelitian ini adalah data pada tahun 2009-2010. Dimana teknik penentuan sampelnya mengenai pendapatan masyarakat yang mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan. 62 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan pada tahun 2009-2010 di 163 BKM di Kelurahan dalam Kota Surabaya. Dimana terdapat 7.013 KSM yang berada di seluruh Kota Surabaya, dan juga terdapat sebanyak 34.493 orang masyarakat yang mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kota Surabaya. Sampel dalam penelitian ini akan diperoleh dengan teknik purphose sampling , yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2004:91. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah 300 warga penduduk dari 15 BKM yang terdapat di 15 kelurahan di Kota Surabaya yang mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dimana dari 15 kelurahan tersebut memiliki tingkat kemiskinan tertinggi diantara seluruh kelurahan yang ada di Kota Surabaya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data