83
Gambar 4.2. Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa distribusi daerah penentuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat. Dan dapat
disimpulkan karena nilai dari analisis sebesar 1,730 berada pada daerah tidak ada autokorelasi sehingga dapat diputuskan bahwa telah terbebas dari
penyimpangan autokorelasi.
D ae
ra h
K era
gu -ra
gua n
D ae
ra h
ke ra
g u
-ra gua
n
Tidak Ada Autokorelasi
A d
a A u
toko re
la si
ne ga
ti f
A d
a A u
toko re
la si
P o
si ti
f
dl =
1,328
4-dl = DW=1,730
du = 1,658
4-du =2,342
2,672
4.3.5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut lampiran 9 :
Tabel 4.16. Hasil Pengujian Regresi
Coefficients
a
1,251 4,921
,254 ,801
,244 ,102
,334 2,404
,022 ,343
,376 ,333
,997 1,003
,428 ,147
,410 2,916
,006 ,355
,442 ,404
,969 1,032
,221 ,108
,289 2,050
,048 ,235
,327 ,284
,967 1,034
Constant Motivasi
Disiplin Kepuasan Kerja
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig. Zero-order
Partial Part
Correlations Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kinerja Karyawan a.
Sumber: lampiran 9
84
Y = 1,251 + 0,244 X
1
+ 0,428 X
2
+ 0,221 X
3
Berdasarkan persamaan regresi di atas mempunyai arti bahwa: β
= Konstanta = 1,251 Apabila variabel motivasi X
1
, disiplin X
2
, dan kepuasan kerja X
3
adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai kinerja karyawan Y adalah sebesar 1,251.
β
1
= Koefisien regresi untuk X
1
= 0,244 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel motivasi
X
1
yaitu 0,244 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel
terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel motivasi X
1
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan nilai kinerja karyawan Y sebesar 0,244
dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel motivasi X
1
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan pula kinerja karyawan Y sebesar 0,244 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain adalah
konstan. β
2
= Koefisien regresi untuk X
2
= 0,428 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel disiplin
X
2
yaitu 0,428 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel
terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel disiplin X
2
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan nilai kinerja karyawan Y sebesar 0,428
dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel disiplin X
2
85
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan pula kinerja karyawan Y sebesar 0,428 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain adalah
konstan. β
3
= Koefisien regresi untuk X
3
= 0,221 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
kepuasan kerja X
3
yaitu 0, 221 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah
dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel kepuasan kerja X
3
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan nilai kinerja karyawan Y sebesar 0,221 dan sebaliknya apabila terjadi
penurunan pada variabel kepuasan kerja X
3
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan pula kinerja karyawan Y sebesar 0,221 dengan asumsi
bahwa variabel bebas yang lain adalah konstan.
4.3.6. Hasil Pengujian Hipotesis