Perumusan Masalah : -
Apakah Motivasi, Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan
Daerah Air Minum Sidoarjo. Kesimpulan :
a. Menunjukkan bahwa model regresi linear berganda yang digunakan
adalah cocok atau sesuai untuk mengetahui pengaruh motivasi, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
b. Menyimpulkan hipotesis penelitian ”bahwa motivasi, gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenaranya, karena motivasi
berpengaruh positf terhadap kinerja manajerial, sedangkan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan keterangan keuangan suatu perusahaan. Anthony, 1986: 5.
Menurut Simamora 2001: 7, akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pencatatan dan pengkomunikasian kejadian - kejadian ekonomi suatu organisasi
atau perusahaan kepada para pemakai informasi yang berkepentingan. Menurut American Accounting Association yang dikutip dalam Soemarso
2002: 3 akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang
jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Menurut Baridwan 1997: 8-9 di dalam menyusun prinsip-prinsip
akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. Asumsi dasar merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi itu dilaksanakan.
Asumsi tersebut adalah kesatuan usaha khusus economic entity, kontinuitas usaha going concern, pengguna unit moneter dalam pencatatan monetary
unit dan tepat waktu time period sedangkan konsep – konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi. Konsep dasar yang
mendasari penyusunan penelitian akuntansi adalah prinsip biaya historis historical cost principle, prinsip mempertemukan matching principle, prinsip
konsistensi dan prinsip lengkap.
2.2.2 Definisi Akuntansi Perilaku
Menurut Siegel dan Marconi 1989, behavioral Accounting is the third major branch of accounting. It is concerned with the relationship between
human behaviour and the accounting system. It’s domain includes both
financial and managerial accounting. Artinya akuntansi perilaku merupakan cabang utama dari tiga bagian penting ilmu akuntansi yang terdiri dari perhatian
terdapat hubungan antara perilaku merupakan bagian dari ilmu akuntansi manajerial. Akuntansi perilaku merupakan bagian dari ilmu akuntansi non
finansial yang memberikan informasi kuantitatif yang bertujuan untuk mengambil data keuangan dari lingkungan akuntansi perilaku. Di dalam
akuntansi terdapat hubungan antara dimensi akuntansi perilaku dengan akuntansi tradisional. Hubungan antara perilaku manusia dan perilaku manusia
dan perilaku sistem akuntansi mencerminkan dimensi sosial dari organisasi dan keberadaannya.
Akuntansi perilaku mempunyai tiga bagian utama yaitu : 1.
Method to predict and strategis to change human behaviour Adalah memperkirakan metode dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia. Lingkungan ketiga dari akuntansi perilaku memperhatikan bagaimana sistem akuntansi dapat digunakan pada pelaksanaan sistem
perilaku. Sebagai contoh : Struktur kontrol akuntansi yang dapat diubah, atau laporan evaluasi penampilan yang dapat dimodifikasi.
2. The effect of human behaviour n the design contruction, and use the
accounting system Artinya adalah pengaruh akuntansi perilaku pola, kontruksi dan penggunaan
sistem akuntansi. Lingkungan dari sistem akuntansi perilaku memperhatikan
bagaimana sikap dari manajemen filosofi mempengaruhi kontrol keuangan dan kemudian manajer yang cenderung mengambil resiko. Demikian juga
kelonggaran atau kekuatan dari kontrol akuntansi yang dipengaruhi oleh perilaku manusia. Perspektif ini dikarakteristikkan dengan sikap pekerja
menuju sistem kontrol, lingkungan mereka mengoperasikan suatu sistem dan pelaksanaan yang konsisten.
3. The effect of the accounting system of human behaviour
Adalah pengaruh sistem akuntansi terhadap akuntansi perilaku lingkungan dari akuntansi perilaku memperhatikan bagaimana sistem akuntansi
berpengaruh pada motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan koperasi, sebagai contoh : anggaran yang terlalu “ketat” bisa
membuat seseorang menjadi percaya bahwa tujuan tidak dapat dicapai dan tidak ada pengertian yang mereka terima. Anggaran seperti itu dinyatakan
“hilang” mungkin hasil dari kesembronoan dan ketidakefisienan dalam produksi
2.3 Motivasi