85
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan pula kinerja karyawan Y sebesar 0,428 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain adalah
konstan. β
3
= Koefisien regresi untuk X
3
= 0,221 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel
kepuasan kerja X
3
yaitu 0, 221 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah
dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel kepuasan kerja X
3
sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan nilai kinerja karyawan Y sebesar 0,221 dan sebaliknya apabila terjadi
penurunan pada variabel kepuasan kerja X
3
sebesar 1 satuan, dapat menurunkan pula kinerja karyawan Y sebesar 0,221 dengan asumsi
bahwa variabel bebas yang lain adalah konstan.
4.3.6. Hasil Pengujian Hipotesis
4.3.6.1. Uji Kecocokan Model
Untuk memprediksi keakuratan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai taraf signifikan yang diperoleh
harus lebih kecil dari 0,05. berdasarkan hasil pengujian taraf signifikan dilihat dari nilai F yang diperoleh sebesar 0,003 lampiran 9. Karena taraf
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu : Y = 1,251 + 0,244 X
1
+ 0,428 X
2
+ 0,221 X
3
, telah cocok digunakan dalam untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini.
86
4.3.6.2.Uji F
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel –variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilakukan
dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai F
hitung
yang diperoleh adalah sebesar 5,698 dengan taraf signifikan sebesar 0,003
lampiran 9. Karena taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel motivasi X
1
, disiplin X
2
, dan kepuasan kerja X
3
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Y.
4.3.6.3.Uji t
Untuk pengaruh nyata tidaknya masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan uji t yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel motivasi X
1
terhadap kinerja karyawan Y Nilai koefisien korelasi r parsial variabel motivasi X
1
dengan kinerja karyawan Y adalah sebesar 0,376. Sedangkan nilai koefisien
determinasi atau pengaruh r
2
parsial variabel motivasi X
1
terhadap kinerja karyawan Y adalah sebesar 0,376
2
= 0,141 atau 14,1. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara variabel motivasi X
1
terhadap kinerja karyawan Y sebesar 14,1. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 2,404 dengan taraf signifikan sebesar 0,0022. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka
87
secara nyata motivasi X
1
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Y.
2. Pengaruh variabel disiplin X
2
terhadap kinerja karyawan Y Nilai koefisien korelasi r parsial variabel perbaikan berkelanjutan
X
2
dengan kinerja karyawan Y adalah sebesar 0,442. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh r
2
parsial variabel disiplin X
2
terhadap kinerja karyawan Y adalah sebesar 0,442
2
= 0,195 atau 19,5. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara variabel
disiplin X
2
terhadap kinerja karyawan Y sebesar 19,5. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 2,196 dengan taraf signifikan sebesar 0,006. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih
kecil dari 0,05, maka secara nyata disiplin X
2
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Y.
3. Pengaruh variabel kepuasan kerja X
3
terhadap kinerja karyawan Y Nilai koefisien korelasi r parsial variabel kepuasan kerja X
3
dengan kinerja karyawan Y adalah sebesar 0,327. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh r
2
parsial variabel kepuasan kerja X
3
terhadap kinerja karyawan Y adalah sebesar 0,327
2
= 0,106 atau 10,6. Jadi pengaruh yang telah diberikan antara variabel
kepuasan kerja X
3
terhadap kinerja karyawan Y sebesar 10,6. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 2,050 dengan taraf signifikan sebesar 0,048. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih
88
kecil dari 0,05, maka secara nyata kepuasan kerja X
3
berpengaruh kinerja karyawan Y.
4.4. Pembahasan