Angka Ekivalen E Beban Sumbu Kendaraan Lalu lintas Harian Rata-rata dan Rumus-rumus Lintas Ekivalen Daya Dukung Tanah DDT dan Californa Bearing Ratio CBR

2.3.4. Angka Ekivalen E Beban Sumbu Kendaraan

Angka Ekivalen E masing-masing golongan beban sumbu tiap kendaraan ditentukan menurut rumus dibawah ini: Angka ekivalen sumbu tunggal : 4 8160     ldalamKg umbuTungga Bebansatus ………….. 2.2 Angka ekivalen sumbu ganda : 0,086 x 4 8160     alamKg umbuGandad Bebansatus ….. 2.3 Tabel 2.8. Angka Ekivalen E Beban Sumbu Kendaraan Beban Satu Sumbu Angka Ekivalen Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 8160 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 16000 2205 4409 6614 8818 11023 13228 15432 17637 18000 19841 22046 24251 26455 28660 30864 33069 35276 0,0002 0,0036 0,0183 0,0577 0,1410 0,2923 0,5415 0,9238 1,0000 1,4798 2,2555 3,3022 4,6770 6,4419 8,6647 11,4148 14,7815 - 0,0003 0,0016 0,0050 0,0121 0,00251 0,0466 0,0794 0,0860 0,1273 0,1940 0,2840 0,4022 0,5540 0,7452 0,9820 1,2712 Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan lentur Jalan Raya dengan metode Analisa Komponen, DPU Hal 10

2.3.5. Lalu lintas Harian Rata-rata dan Rumus-rumus Lintas Ekivalen

Lalu lintas Harian Rata-rata LHR setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-masing arah pada jalan dengan median . i. Menghitung Lintas Ekivalen Permukaan LEP LEP = C x LHR x E ……………… 2.4 ii. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir LEA LEA = C x LHR x E ……………… 2.5 iii. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah LET LET = ½ LEP + LEA ………………. 2.6 iv. Menghitung Ekivalen Rencana LER LER = LET x FP ………………. 2.7 FP = 10 UR ……………… 2.8 Dimana : LHR = Lalu Lintas Harian Rata-rata UR = Umur Rencana FP = Faktor Penyesuaian

2.3.6. Daya Dukung Tanah DDT dan Californa Bearing Ratio CBR

Daya dukung tanah adalah suatu besaran yang dipakai dalam monogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar. Daya dukung tanah ini ditetapkan berdasarkan harga CBR yang dipakai dilapangan dan dilaboratorium. Untuk lapis tambahan overlay digunakan data CBR yang ada dilapangan, sedangkan untuk perencanaan jalan baru digunakan data CBR yang dilaboratorium. Harga yang mewakili dari jumlah CBR yang dilaporkan ditentukan sebagai berikut : a Tentukan harga CBR terendah b Tentukan berapa banyak harga CBR yang sama dan lebih besar dari masing – masing nilai CBR c Angka jumlah terbanyak dinyatakan sebagai 100 jumlah lainnya merupakan persentase dari 100 d Dibuat grafik hubungan antara harga CBR dan persentase jumlah tadi e Nilai CBR yang mewakili adalah yang didapat dari angka 90 Penggunaan DDT pada nomogram mempunyai korelasi terhadap nilai CBR yang pada gambar Gambar 2.1. Daya Dukung Tanah Dasar

2.3.7. Faktor Regional

Dokumen yang terkait

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Di Ruas Jalan Cijelag - Cikamurang Kabupaten Indramayu Menggunakan Metode AASTHO'93.

0 2 20

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN STABILISASI KAPUR UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN GRESIK-LAMONGAN (Sta. 27+ 250 – Sta. 32 + 550).

0 0 116

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA 3+450 - STA 10+520) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN.

0 1 146

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA.

6 11 73

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana (Strata-1) Program Studi Teknik Sipil

0 0 21

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJA

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18