Umum Umur Rencana Lalu Lintas

2.2.3. Kecepatan rencana

V R adalah kecepatan rencana pada suatu ruas jalan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan- kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu-lintas yang lengang, dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti. V R untuk masing-masing fungsi jalan dapat ditetapkan dari tabel - 2.5. Tabel 2.5. Kecepatan Rencana V R , sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan jalan Kecepatan Rencana, V R, Kmjam Fungsi Datar Bukit Pegunungan Arteri Kolektor Lokal 70 -120 60 - 90 40 - 70 60 -80 50 - 60 30 - 50 40 -70 30 -50 20 -30 Sumber : Shirley L.Hendarsin Hal 68

2.3. Perencanaan Perkerasan Jalan

2.3.1. Umum

Perkerasan jalan adalah jenis konstruksi yang dibangun diatas lapisan tanah dasar Subgrade, yang berfungsi untuk menopang beban lalu- lintas. Jenis konstruksi perkerasan jalan pada umumnya ada dua jenis, yaitu : 1. Perkerasaan Lentur Flexible pavement dan 2. Perkerasan kaku Rigid pavement Perencanaan perkerasan adalah bagian dari perencanaan jalan yang mempunyai standar mutu yang tinggi sesuai dengan fungsinya artinya dapat menyediakan lapisan perkerasan jalan yang menjamin kekuatan dari kerataan Perkerasan lentur flexible pavement yaitu konstruksi perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban roda ke tanah dasar.

2.3.2. Umur Rencana

Umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah tahun dari saat jalan tersebut dibuka untuk lalu lintas kendaraan sampai diperlukan perbaikan yang bersifat struktural.

2.3.3. Lalu Lintas

Jalur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya, menampung lalu lintas terbesar, jika jalan tidak mempunyai tanda batas jalur, maka jumlah jalur ditentukan dari lebar perkerasan menurut daftar dibawah ini: Tabel 2.6. Jumlah jalur Berdasarkan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan m Jumlah Jalur n L 5,50 m 5,50 m ≤ L 8,25 m 8,25 m ≤ L 11,25 m 11,25 m ≤ L 15,00 m 15,00 m ≤ L 18,75 m 18,75 m ≤ L 22,00 m 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4 Jalur 5 Jalur 6 Jalur Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan lentur Jalan Raya dengan metode Analisa Komponen, DPU Hal 8 Koefisien distribusi kendaraan C untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat pada jalur rencana ditentukan menurut daftar dibawah ini Tabel 2.7. Koefesian Distribusi Kendaraan C Kendaraan Ringan Kendaraan Berat Jumlah Lajur 1 Arah 2 Arah 1 Arah 2 Arah 1 Lajur 2 Lajur 3 Lajur 4 Lajur 5 Lajur 6 Lajur 1,00 0,60 0,40 - - - 1,00 0,50 0,40 0,30 0,25 0,20 1,00 0,70 0,50 - - - 1,00 0,50 0,475 0,45 0,425 0,40 Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan lentur Jalan Raya dengan metode Analisa Komponen, DPU Hal 9

2.3.4. Angka Ekivalen E Beban Sumbu Kendaraan

Dokumen yang terkait

Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Di Ruas Jalan Cijelag - Cikamurang Kabupaten Indramayu Menggunakan Metode AASTHO'93.

0 2 20

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN STABILISASI KAPUR UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN GRESIK-LAMONGAN (Sta. 27+ 250 – Sta. 32 + 550).

0 0 116

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA 3+450 - STA 10+520) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN.

0 1 146

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA.

6 11 73

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO.

1 13 125

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR – SRENGAT STA 3+450 SAMPAI STA 10+350 DENGAN METODE AASHTO TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana (Strata-1) Program Studi Teknik Sipil

0 0 21

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS JALAN KALIANAK STA 0+000 – 5+350 SURABAYA TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL

0 1 13

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENAN-BANDUNG-BESUKI PADA STA 171+550 – 182+350 DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TUGAS AKHIR - PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE KONSTRUKSI BERTAHAP PADA RUAS JALAN DURENA

0 0 19

PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJAU DARI VARIASI STABILISASI TANAH TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS JALAN BANGKALAN-KETAPANG (Sta .60+15 - Sta. 60+550) DITINJA

0 0 18

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN AGROPOLITAN CENTER – REMAYU KECAMATAN MUARA BELITI STA 0+000 - STA 8+500

0 0 18