Analisis Data METODE PENELITIAN

E. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data pada dasarnya dilakukan selama pelaksanaan penelitian secara terus menerus dari awal hingga akhir pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu, data yang diperoleh baik dari hasil tes maupun non-tes perlu diolah dan dianalisis agar data tersebut menjadi bermakna. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis kualitatif Data atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selam proses pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture. 2. Analisis kuantitatif Selain dianalisis dengan cara kualitatif, data hasil pengamatan juga dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis menggunakan rumus. a. Analisis Hasil Belajar Data hasil belajar dalam penelitian ini merupakan data hasil belajar ranah kognitif. Untuk mengetahui tingkat belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tertulis. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi materi ekosistem dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, maka dilakukan pengukuran melalui test hasil belajar secara kuantitatif, yaitu menganalisis jawaban siswa untuk menentukan tingkat kebenaran jawaban berdasarkan tingkat kebenaran jawaban ditentukan skor berdasarkan bobot soalnya untuk setiap soal atau setiap aspek dan menentukan skor total. Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut: 1 Pemberian skor Skor untuk setiap jawaban benar adalah 1. 2 Ketuntasan Individu Siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 68 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM. Tes kognitif dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui ketuntasan individual dapat menggunakan rumus berikut: = 100 Tabel 3.1.Kriteria Ketuntasan Individu Nilai Individu Keterangan ≤ 68 KKM Tidak tuntas ≥ 68 KKM Tuntas Untuk mengetahui skor rata-rata kelas digunakan rumus sebagai berikut: = 3 Ketuntasan Klasikal Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila siswa melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dengan target ideal 60 dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan : KK = Ketuntasan klasikal n 1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 68 n = Jumlah siswa yang ikut tes banyaknya siswa b. Analisis Lembar Observasi Analisis lembar observasi dilakukan secara induktif artinya peneliti mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang terjadi di lapangan Margono, 2007. Lembar observasi digunakan untuk melihat peningkatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah analisis data hasil observasi meliputi: 1 Merangkum data hasil observasireduksi data Aspek-aspek yang dinilai dalam lembar observasi yang telah diisi oleh observer digabung dan diklasifikasi untuk mengetahui data kelas secara keseluruhan. = 1 100 Tabel 3.2. Kategorisasi Hasil Observasi No Aspek yang Diamati Kategori siswa Keseluruhan Tinggi Sedang Rendah 1. Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja 2. Kemampuan membaca gambar dan atau simbol 3. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan mengurutkan proses pengerjaan 4. Kecepatan pengerjaan tugas 5. Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan Keterangan kategori: Kategori tinggi T : jika 3 atau lebih siswa dalam kelompok memenuhi aspek penilaian Kategori sedang S : jika 2 orang siswa dalam kelompok memenuhi aspek penilaian Kategori rendah R: jika tidak ada atau hanya 1 orang dalam kelompok yang memenuhi aspek penilaian Setiap aspek di atas dijabarkan kembali dalam poin-poin aspek pengamatan yang lebih spesifik yang bisa dilihat pada lampiran B.4. Kategori yang didapatkan dari hasil observasi selanjutnya diubah dalam bentuk skor ketentuan: - Kategori Tinggi T mendapat skor 3 - Kategori sedang S mendapat skor 2 - Kategori rendah R mendapat skor 1 2 Memprosentase aspek-aspek yang diamati dalam observasi penyajian data Tabulasi data hasil penilaian aspek-aspek yang diamati kemudian dibuat bentuk prosentase untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran. Perhitungan prosentase tiap poin penjabaran aspek: = 100 Perhitungan prosentase rata-rata aktivitas siswa secara klasikal: = 100 3 Menarik kesimpulanverifikasi Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyusun kesimpulan semantara tentatif pada awal siklus. Ketika diperoleh data-data baru yang didapat dari hasil observasi pelaksanaan siklus I dan siklus II, dilakukan proses verifikasi data dan peer-debriefing. Verifikasi data dan peer-debriefing dari observer dilakukan untuk menarik kesimpulan akhir mengenai tingkat motivasi siswa selama proses pembelajaran. c. Analisis Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa diukur menggunakan kuisioner motivasi reflektif. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1 Kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikelompokkan dalam pernyataan positif dan negatif. 2 Masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Penetapan skor untuk pernyataan positf dan negatif seperti pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3. Penetapan Skor Kuisioner Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Skor yang telah diperoleh siswa dalam kuisioner dijumlahkan dan skor ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. 3 Selanjutnya adalah menghitung presentase skor motivasi belajar siswa. Selain menghitung skor motivasi belajar siswa, peneliti juga menganalisis persentase pada setiap pernyataan pada kuisioner dengan rumus : Presentase = 100 Prosentase tiap indikator: Presentase = 100 4 Mengkategorikan motivasi siswa Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa, hasil prosentase masing- masing siswa kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4. Kategori Motivasi Skor Kriteria 81-100 Sangat Tinggi 61-80 Tinggi 41-60 Sedang 21-40 Rendah 0-20 Sangat Rendah

F. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

1 7 186

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

0 0 170

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS VII B SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING SISWA KELAS VIII A SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8