Hasil Belajar KAJIAN PUSTAKA

10 a. mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar b. sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan c. sebagai penggerak. ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

B. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses dalam individu yang berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Proses belajar pada dasarnya meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir cognitive, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan afective, sedang belajar psikomotorik memberi hasil belajar berupa keterampilan psychomotoric. Menurut Purwanto 2013 hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam hal kegiatan belajar mengajar, siswa berubah perilakunya dibandingkan sebelumnya. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya 11 perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku ini merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2010. Bloom dalam Winkel, 2004 secara garis besar membaginya dalam tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotirik. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Sedangakan, ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomororik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Dalam penelitian ini hasil belajar ranah kognitif menjadi fokus karena berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menguasai isi bahan pengajaran. 1. Tipe hasil belajar: Pengetahuan Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat recall atau mengenal kembali recognition Winkel, 2004. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk 12 kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi pemahaman Sudjana, 2010. 2. Tipe hasil belajar: Pemahaman Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus matematika ke dalam bentuk kata-kata Winkel, 2004. Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi dari tipe hasil belajar pengetahuan. Pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga kategori. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi, diharapkan seseorang mampu membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus atau masalahnya. 3. Tipe hasil belajar: Aplikasi Aplikasi atau penerapan mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasusproblem yang konkret dan baru. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada suatu kasus atau problem 13 baru. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman, karena memahami suatu kaidah belum tentu membawa kemampuan untuk menerapkannya terhadap suatu kasus atau problem baru. 4. Tipe hasil belajar: Analisis Analisis mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik Winkel, 2004. Kemampuan analisis setingkat lebih tinggi daripada kemampuan aplikasi atau penerapan. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya Sudjana, 2010 5. Tipe hasil belajar: Sintesis Sintesis mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain, sehingga tercipta suatu bentuk baru Winkel, 2004. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan Sudjana, 2010 6. Tipe hasil belajar: Evaluasi Evaluasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriterian tertentu Winkel, 2004. 14

C. Pembelajaran Ekosistem

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

1 7 186

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem pada siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.

0 0 170

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS VII B SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING SISWA KELAS VIII A SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8