52
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjabarkan mengenai 1 jenis penelitian, 2 setting penelitian, 3  prosedur  pengembangan,  4  uji  validitas  produk,  5  teknik  pengumpulan  data,
6 instrumen penelitian, dan 7 teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  dan pengembangan yang lebih sering disebut dengan Research and Development RD.
Menurut  Sugiyono  2015:  407  Research  and  Development  RD  adalah  metode penelitian  yang  digunakan  untuk  menghasilkan  produk  tertentu,  dan  menguji
kefektifan  produk  tertentu.  Sukmadinata  2012:  164  mengungkapkan  bahwa penelitian  dan  pengembangan  adalah  suatu  proses  atau  langkah-langkah  untuk
mengembangkan  suatu  produk  baru  atau  menyempurnakan  produk  yang  telah  ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Borg  Gall dalam Punaji,
2010:  194-195,  penelitian  pengembangan  adalah  suatu  proses  yang  dipakai  untuk mengembangkan  dan  memvalidasi  produk  pendidikan.  Produk  yang  akan
dikembangkan  pada  penelitian  ini  adalah  alat  peraga  Matematika  untuk  anak Diskalkulia  berupa papan pembagian tanpa sisa  1-30.  Berdasarkan pendapat  di  atas,
dalam  disimpulkan  bahwa  Research  and  Development  RD  adalah  metode penelitian  yang  digunakan  untuk  mengembangkan  produk  baru  atau  untuk
menyempurnakan produk lama yang kemudian akan diujikan keefektifan dari produk tersebut.
Prosedur  pengembangan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  mengadaptasi langkah-langkah  Research  and  Development  RD  menurut  Sugiyono  2015:  409
dengan modifikasi. Terdapat 10 langkah dalam penelitian ini antara lain: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi
desain,  6  uji  coba  produk,  7  revisi  produk,  8  uji  coba  pemakaian,  9  revisi produk, dan 10 produksi masal.
Bagan 3.1 Langkah Research and Development RD Sugiyono, 2015: 409 Langkah-langkah dalam bagan 3.1 akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian  dapat  berangkat  dari  adanya  potensi  atau  masalah.  Potensi  adalah segala  sesuatu  yang  bila  didayagunakan  akan  memiliki  nilai  tambah.  Sedangkan
Pengump- ulan data
Validasi Desain
Revisi Desain
Potensi dan Masalah
Desain Produk
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Produksi Massal
masalah  adalah  penyimpangan  antara  yang  diharapkan  dengan  yang  terjadi. Semua  potensi  akan  berkembang  menjadi  masalah  bila  kita  tidak  dapat
mendayagunakan potensi-potensi  tersebut.  Namun demikian, masalah juga dapat dijadikan  potensi,  apabila  kita  dapat  mendayagunakannya.  Potensi  dan  masalah
yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data yang empirik. 2.
Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptodate, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan  untuk  perencanaan  produk  tertentu  yang  diharapkan  dapat  mengatasi
masalah tersebut. 3.
Desain Produk Desain  produk  harus  diwujudkan  dalam  gambar  atau  bagan,  sehingga  dapat
digunakan  sebagai  pegangan  untuk  menilai  dan  membuatnya.  Desain  produk harus dilengkapi dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat  setiap  komponen  pada  produk  tersebut,  ukuran  dan  toleransinya,  alat yang digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja.
4. Validasi Desain
Validasi  desain  merupakan  proses  kegiatan  untuk  menilai  apakah  rancangan produk  efisien  dan  efektif  atau  tidak  bila  digunakan.  Validasi  desain  dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar
diminta  untuk  menilai  desain  tersebut,  sehingga  selanjutnya  dapat  diketahui kelemahan dan kelebihannya.
5. Revisi Desain
Setelah  desain  produk  divalidasi  melalui  diskusi  dengan  pakar  dan  para  ahli lainnya,  maka  akan  dapat  diketahui  kelemahannya.  Kelemahan  tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. 6.
Uji Coba Produk Desain  produk  yang  telah  dibuat  tidak  bisa  langsung  diuji  coba,  tetapi  harus
dibuat menjadi terlebih dahulu barang, dan barang tersebut yang akan diuji coba. Uji coba produk dilakukan secara terbatas dengan cara membandingkan keadaan
sebelum dan setelah menggunakan produk yang telah dibuat. 7.
Revisi Produk Revisi  produk  dilakukan  berdasarkan  hasil  uji  coba  untuk  menyempurnakan
produk yang telah diuji coba secara nyata. 8.
Uji Coba Pemakaian Uji  coba  pemakaian  diterapkan  dalam  lingkup  yang  lebih  luas  dari  sebelumnya.
Sama  halnya  dengan  uji  coba  produk,  uji  coba  produk  tetap  harus  dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi  produk  ini  dilakukan  apabila  dalam  uji  coba  pemakaian  terdapat kekurangan dan kelemahan.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan  produk  masal  ini  dilakukan  apabila  produk  yang  telah  diuji  coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
3.2 Setting Penelitian