4.1.2 Pengumpulan Data
Pada langkah kedua dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada anak
Diskalkulia ketika pelajaran Matematika. Observasi dilakukan pada tanggal 23, 26, dan 28 November 2016 ketika pelajaran Matematika. Sedangkan wawancara
dilakukan peneliti dengan narasumber guru kelas IV dan anak Diskalkulia. Wawancara dilakukan di akhir observasi pada tanggal 28 November 2016.
4.1.2.1 Hasil Wawancara
a. Wawancara Anak Diskalkulia
Wawancara dilakukan dengan tiga anak Diskalkulia yaitu Danar, Siti, dan Risna. Wawancara dilakukan dengan tiga garis besar pertanyaan yang diajukan.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan tiga anak Diskalkulia di kelas IV SD N Mertelu.
Garis besar pertanyaan pertama mengenai identitas diri anak Diskalkulia. Yang pertama berinisial DNF lahir pada tanggal 21 Februari 2007. Laki-laki yang
mempunyai hobi bermain bola tersebut bercita-cita ingin menjadi seorang TNI. Yang kedua berinisial SM lahir pada tanggal 27 Mei 2007. Ia mempunyai hobi
menyanyi dan ingin bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Yang terakhir berinisial RMW lahir pada tanggal 25 Januari 2006. Ia mempunyai hobi menyanyi
dan mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang dokter. Garis besar pertanyaan kedua mengenai latar belakang keluarga anak
Diskalkulia. DNF merupakan anak yatim piatu. Saat ini ia tinggal bersama neneknya. Kedua orang tuanya meninggal dalam bulan yang sama ketika DNF
kelas III. Ia mempunyai dua orang kakak dan satu adik tiri. Namun ibu tiri dan adik tirinya tidak tinggal bersama DNF. Sedangkan kedua kakaknya bekerja di
luar kota. Berbeda dengan DNF, SM di tinggal kedua orang tuanya merantau ke Jakarta mencari nafkah dengan berjualan nasi goreng. Ia hanya tinggal bersama
nenek dan adiknya karena kedua kakaknya sudah bekerja di luar kota. RMW mempunyai nasib yang lebih beruntung dibanding DNF dan SM. RMW masih
bisa merasakan kasih peneliting dari keluarganya karena ia tinggal bersama kedua orang tua, kakak, dan adiknya. Ibunya merupakan ibu kantin di SD N Mertelu
sedangkan ayahnya bekerja sebagai petani. Garis besar pertanyaan ketiga mengenai materi yang dirasa paling sulit pada
pelajaran Matematika. RMW dan SM merasa pembagian adalah materi yang paling sulit pada pelajaran Matematika. Mereka kesulitan dalam membagi angka
dengan nilai yang besar. Berbeda dengan kedua temannya, DNF mempunyai kesulitan dalam membaca jam. Ia belum memahami besarnya satuan waktu
menit pada angka yang terdapat pada jam analog. Ia hanya bisa membaca jam pada angka yang ditunjuk oleh jarum pendek saja.
Garis besar pertanyaan keempat mengenai cara mengatasi masalah pada materi yang dirasa paling sulit. Ketiga anak Diskalkulia tersebut merasa bingung
untuk menjawab pertanyaan mengenai cara mengatasi kesulitannya. Hal itu dikarenakan mereka tidak mengungkapkan kesulitan dalam belajarnya kepada
orang lain. Mereka mengatakan bahwa takut dan malu bertanya kepada guru ketika pelajaran berlangsung.
b. Wawancara Guru Kelas IV