Jika P α
0,1
Jika P α , maka: variabel eksogen berpengaruh signifikan terhadap
variabel endogen
0,1
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dilihat dari nilai standardized loading factor, dengan kriteria:
, maka: variabel eksogen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen
-
0,40 loading factor ≥ 0,30 : pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen lemah
-
0,50 loading factor ≥ 0,40 : pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen sedang
-
loading factor ≥ 0,50
: pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen kuat
3.5. Definisi dan Batasan Operasional
3.5.1. Definisi
1. Corporate Social Responsibility CSR diukur dengan jumlah dana yang
dialokasikan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan tenaga kerja pelatihan, lingkungan alam, dan yang bekaitan dengan
keterlibatan masyarakat. 2.
Dana CSR dibagi menjadi dua bentuk yaitu total dana CSR dan dana CSR yang sesuai dengan core business yang diukur dalam miliar rupiah.
3. Penerapan CSR yang sesuai dengan core business adalah kegiatan CSR yang
berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan perkebunan sawit seperti pembinaan perkebunan plasma.
4. Core business yaitu bidang usaha utama yang dilakukan oleh perusahaan yaitu
usaha di bidang kelapa sawit dan produk turunanya. 5.
Stakeholders meliputi tenaga kerja, komunitas lokal, masyarakat, dan lingkungan.
6. Profitabilitas perusahaan diukur dengan tingkat laba bersih perusahaan per
tahun Rp miliar, ROA , ROE dan net profit margin . 7.
Produksi merupakan total volume produksi perusahaan baik berupa bahan mentah maupun bahan olahan ton.
8. Penjualan adalah total volume produksi perusahaan baik berupa bahan mentah
maupun bahan olahan ton. 9.
Tenaga kerja adalah karyawan yang bekerja secara tetap di kedua perusahaan.
3.5.2. Batasan Operasional
1. Penelitian dilakukan pada perusahaan perkebunan negara dan perusahaan
perkebunan swasta yang sudah go public. 2.
Waktu penelitian adalah tahun 2013.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Bentuk Kegiatan CSR dan Alokasi Dana untuk Masing-Masing Kegiatan
Implementasi CSR bervariasi pada masing-masing perusahaan. Hal ini
dapat dilihat dari istilah yang digunakan pada masing-masing perusahaan. PTPN IV menggunakan istilah PKBL dan CSR sedangkan PT BSP, Tbk menggunakan
istilah CSRCommunity Development CD. Secara rinci, kegiatan dan jumlah dana untuk masing-masing bentuk implementasi CSR diuraikan di bawah ini.
4.1.1.
Bentuk Kegiatan CSR dan Alokasi Dana untuk Masing-Masing Kegiatan di PTPN IV
PT Perkebunan Nusantara IV Persero disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang Peleburan
Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan VI, PT Perkebunan VII, dan PT Perkebunan VIII. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas
kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan
baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya
Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit.
Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2
unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah DTB per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN
IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit
yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan ke dalam 5 lima Grup Unit
Usaha GUU. Visi perusahaan adalah “Menjadi pusat keunggulan pengelolaan
perusahaan agro industri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan”. Misi perusahaan adalah:
1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif
2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem,
cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan
4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik GCG 5.
Meningkatkan tanggungjawab sosial dan lingkungan 6.
Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusatdaerah.
PTPN IV berkomitmen dalam pelaksanaan CSR seperti yang tertuang dalam misi perusahaan. Implementasi CSR di PTPN IV dilaksanakan dalam dua
bentuk yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL dan CSR. Pelaksanaan program PKBL diatur dalam Keputusan Menteri Negara BUMN
Kep-216M-PBUMN1999 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program PKBL ini ditujukan untuk turut aktif memberikan bimbingan dan
bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. Pelaksanaan program CSR diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
danatau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Hal ini mendorong PTPN IV untuk mulai
mengalokasikan dana CSR selain dana PKBL pada tahun 2008. Tiga prinsip yang mendasari Tanggung Jawab Sosial PTPN-IV terhadap
masyarakat adalah profit, people dan planet yang juga dikenal dengan istilah triple bottom lines. Model ini berkaitan dengan aspek ekonomi pencapaian laba,
lingkungan, dan sosial yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan perusahaan Herbert dkk, 2010.
Gambar 4. menunjukkan bahwa dana yang dialokasikan oleh PTPN IVuntuk program kemitraan, bina lingkungan, dan CSR berfluktuasi. Total
dana yang dialokasikan untuk ketiga program tersebut menurun pada tahun 2010 sebesar Rp 3,863 miliar atau sebesar 11,91 namun kembali mengalami kenaikan
pada tahun 2011 dan 2012 Laporan Tahunan PTPN IV, 2006-2012.
Gambar 4. Perkembangan Realisasi Dana Kemitraan, Bina Lingkungan, dan CSR PTPN IV Rp Miliar, Tahun 2006-2012
Sumber: Laporan Tahunan PTPN IV, 2006-2012 0,0
5,0 10,0
15,0 20,0
25,0 30,0
35,0 40,0
45,0 50,0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Kemitraan
Bina Lingkungan CSR
Total
a. Program Kemitraan