mencurahkan sebagian sumberdaya finansial, organisasi, dan manusia, untuk memperoleh dukungan masyarakat atas operasinya csrindonesia, 2013. Investasi
ini dapat digunakan untuk membeli peralatan baru yang ramah lingkungan, melakukan perubahan struktur manajemen, peningkatan kapasistas sumber daya
manusia, peningkatan pelaksanaan kontrol, diferensiasi produk, dan lain sebagainya Tsoutsoura, 2004.
Konsekuensi dari pengeluaran biaya investasi tersebut, maka tentu saja perusahaan mengharapkan manfaat agar menjadi praktek bisnis yang
berkelanjutan. Sebuah perusahaan tidak bisa meneruskan kebijakan yang terus- menerus menghasilkan arus kas negatif. Para pemegang saham juga
menginvestasikan uang mereka dalam perusahaan untuk mendapatkan return tertinggi. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial harus memiliki manfaat agar
berkelanjutan Tsoutsoura, 2004 .
2.4.2. Manfaat Implementasi Corporate Social Responsibility CSR
Menurut Wibisono 2009, manfaat perusahaan menerapkan CSR antara lain:
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan
b. Melebarkan akses sumberdaya bagi operasional usaha
c. Membuka peluang pasar yang lebih luas
d. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
e. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial social licence to operate
f. Mereduksi biaya, misalnya biaya yang terkait dengan dampak pembuangan
limbah g.
Mereduksi risiko bisnis perusahaan
h. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders
i. Memperbaiki hubungan dengan regulator
j. Peluang mendapatkan penghargaan
Ismail 2009 menyatakan bahwa secara umum, peran CSR dalam pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Untuk berbagi konsekuensi negatif sebagai akibat dari industrialisasi. Hal ini
terkait dengan proses bisnis yang lebih etis. Misalnya di Inggris, kendaraan- kendaraan dengan emisi yang tinggi akan dikenakan pajak yang lebih tinggi
juga, sehingga mengurangi beban pemilik kendaraan-kendaraan kecil. 2.
Ikatan yang lebih dekat antara perusahaan dan masyarakat. Melalui CSR keberadaan perusahaan dalam sistem sosial lebih dari sekedar tempat untuk
mendapatkan pekerjaan saja atau sebagai produsen barang dan jasa. Dengan demikian, perusahaan dan masyarakat akan tinggal bersama-sama dengan
harmonis. Hal ini menjadi modal sosial yang sangat penting dalam pengembangan masyarakat.
3. Membantu untuk mendapatkan tenaga kerja yang potensial. Suatu organisasi
yang memiliki reputasai dalam pelaksanaan CSR dapat menarik tenaga kerja yang potensial dengan membuat komitmen mereka sebagai bagian dari nilai
tenaga kerja. Ketika karyawan melihat organisasi mereka berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial, maka mereka juga cenderung memiliki sikap
yang lebih positif dan hal ini akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. 4.
CSR berperan dalam transfer teknologi TOT. Seperti contoh perusahaan- perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan ini memiliki aset seperti
kantor dan pabrik di negara lain selain negara asalnya. Biasanya perusahaan-
perusahaan ini memiliki kantor pusat dimana mereka mengkoordinasikan seluruh manajemen secara global. Dengan demikian ada transfer teknologi ke
negara lain tersebut yang biasanya adalah negara berkembang. 5.
CSR berperan dalam melindungi lingkungan. Beberapa perusahaan terbesar di dunia telah membuat komitmen dalam melaksanakan program CSR, yang
ditujukan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Perusahaan memandang bahwa kinerja keuangan dan lingkungan dapat bekerja sama
untuk mendorong pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan reputasi sosial. 6.
CSR adalah salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap hak asasi manusia. PBB telah meluncurkan Global Compact – yaitu seruan bagi
perusahaan-perusahaan internasional untuk berkomitmen terhadap perlindungan hak asasi manusia UN Global Compact, 2009. Selain sebagai
suatu bentuk tanggung jawab dalam dunia industri, UN Global Compact juga sebagai salah satu kebijakan strategis dengan menyelaraskan operasi dan
strategi dalam bidang hak asasi manusia, perburuhan, dan lingkungan. 7.
Keterkaitan antara perusahaan dan masyarakat. Hubungan erat antara perusahaan dan masyarakat adalah aspek lain dari peran CSR dalam CD
karena dalam jangka panjang hal itu menciptakan pembangunan berkelanjutan. Proyek-proyek CSR memberikan bantuan kepada organisasi
lokal dan masyarakat miskin. Hal ini tentu menyebabkan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan
8. .
Program CSR dapat dilihat sebagai bantuan untuk mengentaskan kemiskinan. Contohnya adalah salah satu reality show Malaysia “Bersamamu” dari TV3
yang disponsori oleh Syarikat Faiza Sendirian Berhad SFSB. Program TV
ini difokuskan pada realitas kehidupan orang miskin. Setiap pembelian Produk Faiza, akan disumbangkan untuk Tabungan Bersamamu TV3 yang akan
disumbangkan bagi masyarakat miskin. Melalui kerjasama ini dapat memicu perusahaan lain untuk membantu dalam upaya untuk mengentaskan
kemiskinan pengembangan masyarakat 9.
. Program CSR dapat membantu dalam pengumpulan data yang berguna bagi
organisasi publik lainnya. Misalnya di Amerika Serikat, Intel dan IBM membantu departemen kepolisian untuk pengumpulan dan pengolahan
informasi dengan memasang kamera dengan kemampuan pemrosesan video di daerah dengan tingkat kejahatan yang tinggi. Intel juga telah melakukan
pendidikan bagi masyarakat lokal tentang bagaimana mereka dapat menggunakan teknologi untuk mencegah kejahatan atau setidaknya
menggunakannya untuk mendeteksi siapa yang melakukan kejahatan 10.
. Untuk tujuan keberlanjutan perusahaan. Di Eropa, perusahaan telah
mengambil peran sosial untuk mempertahankan keberlanjutan perusahaan. Uni Eropa telah mengembangkan kerangka keberlanjutan perusahaan, dengan
menyelaraskan ekonomi, sosial dan lingkungan. Contohnya perusahaan Towers Perrin 2009, yang telah mengembangkan praktek-praktek bisnis
yang berkelanjutan SBP. Praktik-praktik ini merupakan komitmen berkelanjutan oleh perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan anggota keluarga, serta masyarakat setempat dan masyarakat
pada umumnya.
Ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha harus merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya.
Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari
bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau imbal balik atas penguasaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan ekploratif. Selain sebagai kompensasi sosial karena timbulnya
ketidaknyamanan discomfort pada masyarakat, implementasi CSR juga diwajibkan oleh hukum dan aturan yang memaksa karena adanya market driven.
Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan CSR ini menjadi tren seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-
produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah- kaidah sosial.
Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari
masyarakat, setidaknya license to operate, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontibusi positif kepada masyarakat sehingga bisa tercipta
harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan. Implementasikan program karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam
internal driven, perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan keuntungan profit demi
kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal
akibat dampak operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan, dan
dipraktekkan lebih karena faktor eksternal external driven. Kotler dan Lee 2005 menyatakan bahwa dengan melakukan CSR, suatu
perusahaan dapat: 1.
Meningkatkan penjualan dan pangsa pasar; 2.
Memperkuat posisi merek dagang; 3.
Meningkatkan kemampuan untuk menarik, memotivasi dan memelihara karyawan;
4. Menurunkan biaya operasi;
5. Menarik minat investor dan para analis keuangan.
2.5. Path Analysis