Tabel 9. Alokasi Dana Program CSR yang Sesuai dengan Core Business
PT BSP, Tbk Rp Miliar, Tahun 2006-2012 Tahun
Total Dana Rp M
Proporsi
2006 0,289
20,85 2007
0,429 15,05
2008 0,509
14,80 2009
0,103 3,06
2010 0,629
13,35 2011
0,551 12,82
2012 0,147
4,60
Sumber: Laporan Tahunan PT BSP, Tbk, 2006-2012
b. Persentase Dana Program CSR terhadap Laba Perusahaan PT BSP, Tbk
Sumber dana yang digunakan oleh perusahaan dalam implementasi
program CSR secara keseluruhan adalah laba perusahaan tahun yang lalu.
Tabel 10. Proporsi Alokasi Dana CSR PT BSP, Tbk berdasarkan Laba Tahun Sebelumnya, Tahun 2006-2012
Tahun CSR
SDM Total
2006 1,20
0,57 1,77
2007 1,65
1,82 3,46
2008 1,67
1,18 2,84
2009 1,94
0,68 2,63
2010 1,86
1,24 3,11
2011 0,53
0,21 0,74
2012 0,43
0,05 0,48
Sumber: Laporan Tahunan PT BSP, Tbk, 2006-2012
Tabel 10. menunjukkan bahwa proporsi alokasi dana CSR berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan
CSR yang dilakukan oleh PTPN IV dan PT BSP, Tbk masih berfokus pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan belum bersifat berkelanjutan. Hal ini
sesuai dengan teori politik political theory yang dinayakan oleh Gariga dan Mele 2004, bahwa perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan oleh karena itu
harus terlibat dalam kemasyarakatan. Bentuk-bentuk kegiatan juga masih bersifat filantropi seperti yang dinyatakan oleh Carol 1991, bahwa sebagai perusahaan
yang baik, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, kontribusi untuk seni, pendidikan, atau masyarakat
Namun, kedua perusahaan juga sudah menunjukkan tanggung jawab terhadap karyawan melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan. Hal ini sesuai
dengan teori etik ethical theories yang dinyatakan oleh Gariga dan Mele 2004 serta Carrol 1991 yang menyatakan bahwa dalam melaksanakan bisnisnya, suatu
perusahaan harus menunjukkan kepeduliannya terhadap karyawan secara wajar dan adil. Program pengembangan SDM ini juga merupakan bagian dari
implementasi ISO 26000:2010 tentang Guidance on Social Responsibility, yaitu pada bagian labour practices, dimana perusahaan bertanggung jawab melakukan
pengembangan SDM melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. .
4.2. Perbedaan Profitabilitas antara Perusahaan Perkebunan
Analisis perbedaan tingkat profitabilitas antar perusahaan dapat dilihat pada Tabel 11. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara
ROA dan ROE PTPN IV dengan PT BSP, Tbk, namun tidak ada perbedaan yang signifikan dalan net profit margin. Jika dilihat dari karakteristik alokasi dana
CSR, baik secara jumlah maupun dari persentase laba, alokasi dana CSR PTPN IV jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PT BSP, Tbk. Program-program yang
dilakukan juga lebih terintegrasi dengan bisnis inti perusahaan. Hal ini akan mendorong pencapaian profitabilitas perusahaan yang lebih tinggi.
Tabel 11. Hasil Uji Beda Rata-Rata Tingkat Profitabilitas Perusahaan Perusahaan
Uraian Rata-
Rata t
t
hitung
Signifikansi
tabel
PTPN IV ROA
10,12 2,801
2,18 0,016
ROE 21,59
2,465 0,030
Net profit margin
13,22 0,816
0,430
PT BSP, Tbk ROA
3,70 2,801
0,016 ROE
11,89 2,465
0,030 Net profit
margin 6,14
0,816 0,430
Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 9
4.3. Pengaruh Alokasi Total Dana CSR Secara Langsung dan Tidak