3.2. Metode Penentuan Sampel
Sampel penelitian adalah PT Perkebunan Nusantara IV Persero PTPN IV dan PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk PT BSP, Tbk. Selain itu, dalam
penelitian ini juga akan diwawancarai sejumlah informan. Informan adalah bagian-bagian yang menangani CSR pada setiap perusahaan.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi, wawancara serta observasi
lapangan. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen yang terkait dengan jumlah dana untuk setiap bentuk kegiatan CSR yang dilaksanakan
perusahaan, produksi, penjualan, serta profitabilitas perusahaan. Data sekunder yang akan diambil yaitu selama 7 tahun. Data primer merupakan hasil wawancara
mendalam dengan informan. Secara rinci data dan sumber data dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian No
Jenis Data Sumber Data
1. Program-program CSR
Perusahaan sampel 2.
Jumlah dana CSR yang disalurkan Perusahaan sampel
3. Produksi
Perusahaan sampel 4.
Penjualan Perusahaan sampel
5. Laba
Perusahaan sampel 6.
ROA Perusahaan sampel
7. ROE
Perusahaan sampel 8.
Net Profit Margin Perusahaan sampel
3.4. Metode Analisis Data
Identifikasi masalah yang pertama yaitu bentuk kegiatan CSR dan alokasi dana untuk masing-masing kegiatan dianalisis dengan metode deskriptif.
Deskripsi data meliputi:
-
Perkembangan jumlah dana yang disalurkan
-
Bentuk-bentuk kegiatan yang diimplementasikan oleh perusahaan
-
Persentase dana CSR yang sesuai dengan core business perusahaan. Sesuai dengan pernyataan manajemen dalam laporan tahunan bahwa core business
dari kedua perusahaan adalah usaha di bidang sawit dan produk turunannya. Dengan demikian, dana CSR yang sesuai dengan core business yaitu dana
CSR yang dialokasikan oleh perusahaan yang secara langsung berkaitan dengan usaha kelapa sawit dan produk turunan tersebut. Dana CSR tersebut
antara lain: 1.
Dana pelatihan karyawan 2.
Dana pembinaan petani plasma Identifikasi masalah kedua yaitu perbedaan profitabilitas antar perusahaan
dianalisis dengan uji beda rata-rata independent sample t-test. Sudjana 2002 menyatakan independent sample t-test dapat dihitung dengan rumus:
� = �̅
1
− �̅
2
�� �
1
− 1�
1 2
+ �
2
− 2�
2 2
�
1
+ �
2
− 2 � �
1 �
1
+ 1
�
2
�
dimana: �
1
���
= rata-rata tingkat profitabilitas perusahaan �
2
���
= rata-rata tingkat profitabilitas perusahaan �
1 2
= varians tingkat profitabilitas perusahaan
�
2 2
= varians tingkat profitabilitas perusahaan �
1
��� �
2
= jumlah observasi kelompok pertama dan kedua Nilai profitabilitas yang digunakan yaitu Return on Asset ROA, Return on
Equity ROE dan net profit margin. Nilai ROA, ROE, dan net profit margin digunakan karena sudah memperhitungkan skala perusahaan. Subramanyam dkk
2008 menyatakan ROA, ROE, dan net profit margin dapat dihitung dengan rumus:
��� = ���� �����ℎ
����� ���� � 100
��� = ���� �����ℎ
����� ������� � 100
��� ������ ������ = ���� �����ℎ
��������� � 100
Identifikasi masalah yang ketiga dan keempat yaitu pengaruh total dana CSR dan pengaruh dana CSR yang sesuai dengan core business secara langsung
terhadap produksi dan penjualan dan secara tidak langsung terhadap laba pada perusahaan perkebunan dianalisis dengan menggunakan path analysis. Path
analysis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengestimasi hubungan dalam suatu sistem persamaan struktural dengan menguji hubungan langsung dan
tidak langsung antar variabel. Metode ini didasarkan pada hubungan dalam serangkaian persamaan regresi digambarkan secara grafis dalam diagram jalur
yang diestimasi secara simultan bersama-sama. Hubungan kausal digambarkan oleh sebuah panah lurus yang berasal dari variabel prediktor ke arah variabel
dependen Hair dkk, 1998 .
Model yang dibangun yaitu:
Gambar 3. Model Struktural Pengaruh Dana CSR Secara Langsung dan Tidak Langsung terhadap Laba
Goodness of fit yang harus dipenuhi dalam Path Analysis dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Goodness of Fit dalam Path Analysis
Kriteria Kriteria
Chi square chi square tabel
diharapkan kecil Probability chi square
0,05 GFI
Semakin besar semakin baik TLI
≥ 0,90 NFI
≥ 0,90 AGFI
≥ 0,90 CFI
0,90 RMSEA
0,08
Sumber: Hair, dkk 1998
Untuk mengetahui apakah variabel berpengaruh signifikan atau tidak dilihat dari nilai P probability, dengan kriteria:
Jika P α
0,1
Jika P α , maka: variabel eksogen berpengaruh signifikan terhadap
variabel endogen
0,1
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dilihat dari nilai standardized loading factor, dengan kriteria:
, maka: variabel eksogen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen
-
0,40 loading factor ≥ 0,30 : pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen lemah
-
0,50 loading factor ≥ 0,40 : pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen sedang
-
loading factor ≥ 0,50
: pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen kuat
3.5. Definisi dan Batasan Operasional