4 Kemampuan bahasa. Ketika, bermain anak dapat menggunakan bahasa, baik untik berkomunikasi bersama temannya maupun
sekedar menyatakan pikirannya thinking around. 5 Kemampuan social. Saat bermain, anak bisa berinteraksi dengan
yang lain. Interaksi tersebut mengajarkan anak cara merespons, memberi dan menerima, serta menolak atau setuju dengan ide dan
perilaku anak lain.
3. Manfaat Game
Pentingnya game bagi perkembangan seseorang meurut Iva Rifa 2012:14, tidak akan terlepas dari manfaat game itu sendiri, baik secara
pribadi maupun bagi orang lain. Game memiliki banyak manfaat bagi siswa maupun guru. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Melatih Kemampuan Motorik Banyak game yang menuntut seseorang menggunakan fisiknya
secara penuh, baik itu berlari, mengigit, menunduk, dan lain sebagainya. Seringnya, segala yang dilakukan secra rutin, sehingga
mampu melatih kemampuan motorik, baik motorik halus maupun kasar. Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan
gerakan tangan, sedangkan motorik kasar ialah kemampuan yang berhubungan dengan mengerakan tubuh secara penuh. Adapun contoh
motorik halus adalah menjumput, mengambil benda kecil, senam jari, meraba, memegang, dan lain sebagainya. Sedangkan, contoh motorik
kasar ialah berlari, memanjat, melempar, melompat, dan lain-lain. Kemampuan ini bisa dilatih sejak anak masih kecil.
b. Melatih Konsentrasi Game edukatif
mampu melatih konsentrasi anak dalam berbagai kegiatan. Saat bergerak, mengambil barang, atau yang
lainnya, anak dituntut fokus pada sesuatu yang sedang ia kerjakan. Anak tidak memikirkan hal lainnya hanya yang sedang ia hadapi.
Selain itu, ketika anak bermain lainnya secara individu, misalnya mengerjakan soal mtematika, IPS, atau bermain Puzzle, mereka juga
dituntut dapat berkomunikasi penuh pada yang dikerjakan tersebut. c. Kemampuan Sosialisasi Meningkat Termasuk Berkompetisi
Bermain bersama dengan anak lainnya bisa meningkatkan kemampuan sosialisasi pada diri anak. Kemampuan sosialisasi tersebut
penting dimiliki sebagai bekal menuju kedewasaan. Anak yang memiliki
kemampuan sosialisasi
baik dan
diterima oleh
masyarakatnya, cenderung mempunyai sikap optimis, penuh percaya diri, dan menyenangkan. Anda dapat membayangkan saat anak hanya
berdiam diri tanpa bergaul dan bersosialisasi dengan teman lainnya. Hal yang mungkin terjadi, ia mindertidak percaya diri, merasa tidak
memiliki teman, menyalahkan diri sendiri, perasaan tidak diterima, dan bisa berujung pada keadaan membenci dirinya sendiri hingga stress
berkepanjangan. Tentunya, ini dapat berimbas tidak baik bagi perkembangan anak yang lainnya.
Selain itu, pada usia remaja puber, anak cenderung lebih mempercayai teman sebayanya dibandingkan orangtuanya, sehingga
bila ia memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, maka ia akan mampu melewati tugas perkembangan usia remaja dengan baik pula.
d. Melatih Ketrampilan Berbahasa Proses komunikasi dan kebahasaan penting untuk dilatih dan
dikembangkan. Sebagai medium proses komuinikasi, bahasa tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Apabila seseorang memiliki
ketrampilan bahasa yang baik, maka ia dapat semakin mudah berkomunikasi dengan orang lain.
Terdapat empat ketrampilan berbahasa, yaitu ketrampilan menyimak mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis.
Keempat ketrampilan tersebut bisa dilatih melalui permainan- permainan bahasa, baik secara individual maupun kelompok.
Kemampuan menyimak dilatih ketika guru memberikan instruksi dan siswa menerima instruksi sekaligus melaksanakannya. Ketrampilan
membaca dilatih bila ada permainan yang berhubungan dengan kegiatan membaca. Ketrampilan berbicara dilatih ketika siswa
berusaha untuk menjawab pertanyaan maupun bertanya. Sementara itu, ketrampilan menulis dilatih ketika siswa harus menuliskan kalimat-
kalimat baru atau permainan lain yang berhubungan dengan kemampuan tersebut.
Selain ketrampilan berbahasa, permainan juga bermanfaat bagi siswa untuk mengetahui cara mengungkapkan pendapat dengan baik,
menerima pendapat
orang lain,
memakai kata-kata
sopan, menggunakan ekspresi-ekspresi tertentu untuk suasana tertentu, dan
lain sebagainya. Hal ini penting diajarkan sejak dini. e. Menambah Wawasan
Banyak sekali permainan edukatif yang berisi wawasan dan pengetahuan baru. Wawasan dan pengetahuan yang dimaksud adalah
yang tidak tersampaikan pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas, misalnya pengetahuan umum. Contohnya, menanyakan nama museum
terbesar di dunia, nama ibu kota Negara Afrika Selatan, nama bunga terbesar di dunia, nama Perdana Mentri Inggris, dan lain-lain.
Pengetahuan tersebut memang cenderung sepele, namun bisa menambah wawasan siswa. Jadi, mereka tidak hanya mengetahui ilmu
pasti, tetapi pengetahuan umum pun diketahui. f. Mengembangkan Kemampuan untuk Problem Solving
Memecahkan masalah atau Problem solving merupakan salah satu kemampuan yang penting dimiliki oleh setiap orang, tidak
terkecuali anak. Sebab, seseorang yang memiliki kemampuan problem solving
dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat. Ia dapat menentukan strategi yang matang,
menganalisis hambatan, berfikir sebab akibat, memberikan alternatif penyelesaian masalah, serta mampu berfikir secara kreatif dan kritis.
Dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, siswa sudah banyak diajar menggunakan metode problem solving. Dalam praktik di luar
kelas, kemampuan ini pun harus dikembangkan.
Dalam kegiatan bermain, kemampuan ini biasa dikembangkan ketika siswa diberi suatu permasalahan yang menuntut mereka untuk
menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Tidak harus permainan secara kelompok, permainan individual pun dapat digunakan untuk
mengembangkannya. Hal yang terpenting adalah cara guru mengemasnya, sehingga mereka berusaha untuk menyelesaikan
permainan dengan baik sekaligus meningkatkan kemampuan problem solving.
g. Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan tidak hanya penting
dalam hubungan dengan orang lain, melainkan juga pribadi. Dalam kaitanya dengan diri sendiri, kemampuan ini berguna dalam
menentukan pilihan, menguasai diri sendiri, tidak egois, bersikap empati dan simpati, serta sikap-sikap lain yang penting. Oleh karena
itu, kemampuan ini penting dikembangkan. h. Mengembangkan Pengetahuan tentang Norma dan Nilai
Pengetahuan norma dan nilai dalam kegiatan pembelajaran, umumnya menjadi tanggung jawab dari mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan PKN dan pendidikan agama. Meskipun demikian, dalam kegiatan sehari-hari, pengetahuan tentang norma dan nilai
harus dikembangkan. Nilai ialah ukuran yang menyatakan hal baik atau buruk, sedangkan norma adalah standar untuk menentukan suatu
baik atau buruk. Misal, perilaku bohong. Bohong merupakan perbuatan yang tidak baik berdasarkan norma kesopanan, kesusilaan,
agama, maupun hukum. Namun, ada juga orang yang berpendapat bohong merupakan perbuatan yang baik berdasarkan norma
kesusilaan. Hal ini berarti standar penentuan baik atau tidak harus benar-benar dipahami oleh siswa.
Dalam konteks ini, permainan bisa membantu siswa memahami tentang nilai-nilai kejujuran, kesopanan, menghargai
orang lain, cinta kasih, hormat-menghormati, rela berkorban, dan lain- lain. Hal yang terpenting, guru mesti memberikan penekanan pada
hal-hal tertentu yang berkaitan dengan norma dan nilai agar paham dengan hal tersebut.
i. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa yang banyak bersosialisasi, diterima oleh kelompoknya,
memiliki banyak teman, berhasil dalam kegiatan-kegiatannya, dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Bila siswa bermain dengan
teman-teman yang menghargai pendapatnya, menerimanya sebagai bagian
dari kelompok,
serta diberi
kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya sendiri, maka hal itu dapat meningkatkan rasa kepercayaan dirinya.
j. Meningkatkan Minat Belajar Game edukatif dapat meningkatkan minat siswa dalam
belajar. Siswa tertarik dengan sebuah permainan yang bersifat menarik, unik, dan kreativ.
4. Memilih Permainan Edukatif