Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Datang Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Gejala Objektif Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Pemeriksaan Penunjang

5.2.3. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Datang

Proporsi penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 berdasarkan keadaan sewaktu datang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Datang di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011 Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita meningoensefalitis berdasarkan keadaan sewaktu datang lebih tinggi dalam keadaan somnolen 25,8 dan terendah yaitu delirium 4,2.

5.2.4. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Gejala Subjektif

Proporsi penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 berdasarkan gejala subjektif dapat dilihat pada tabel berikut ini: No. Keadaan Sewaktu Datang f 1. Compos mentis 19 15,8

2. Apatis

17 14,2

3. Delirium

5 4,2

4. Somnolen

31 25,8 5. Sopor 23 19,2

6. Coma

25 20,8 Jumlah 120 100,0 Universitas Sumatera utara Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Gejala Subjektif Pada Umur 5 Tahun di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011 Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi gejala subjektif pada kelompok umur 5 tahun yaitu demam 96,6, kejang 91,5, nafsu makan berkurang 81,4, muntah 64,4, batuk 54,2, dan gangguan pernafasan 49,2 Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Gejala Subjektif Pada Umur ≥5 Tahun di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011 Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa proporsi gejala yang tertinggi pada kelompok umur ≥5 tahun yaitu demam 90,2, sakit kepala 80,3, nafsu makan berkurang 77,0, muntah 75,4, kejang 72,1, mual 72,1 dan batuk 59,0, gangguan pernafasan 50,8. No. Gejala Subjektif n=59 f 1. Demam 57 96,6 2. Kejang 54 91,5 3. Nafsu makan berkurang 48 81,4

4. Muntah

38 64.4

5. Batuk

32 54,2 6. Gangguan pernafasan 29 49.2

7. Mual

0,0

8. Sakit Kepala

0,0 No. Gejala Subjektif n=61 f 1. Demam 55 90,2

2. Sakit kepala

49 80,3

3. Nafsu makan berkurang

47 77,0 4. Muntah 46 75,4

5. Kejang

44 72,1

6. Mual

44 72,1

7. Batuk

36 59,0 8. Gangguan Pernafasan 31 50,8 Universitas Sumatera utara

5.2.5. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Gejala Objektif

Proporsi penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 berdasarkan gejala objektif dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Gejala Objektif di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011 Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita meningoensefalitis yang tertinggi yaitu letargi 72,5, tonus otot lemah dan kaku 68,3, kaku kuduk + 51,7, sianosis 14,2, dehidrasi 10,0.

5.2.6. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Meningoensefalitis

Lama rawatan rata-rata penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011 Lama Rawatan Rata-rata Mean 5,72 SD 5,041 95 Confidence Interval 4,81 – 6,63 Minimum 1 Maximum 26 Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita meningoensefalitis yang rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah 5,72 hari 6 hari, SD Standar Deviasi 5,041 hari dengan lama rawatan minimum No. Gejala Objektif n=120 f 1. Letargi 87 72,5

2. Tonus otot lemah dan kaku

82 68,3

3. Kaku kuduk

62 51,7

4. Sianosis

17 14,2 5. Dehidrasi 12 10,0 Universitas Sumatera utara 1 hari dan maksimum adalah 26 hari. Pada Galat Pendugaan GP dengan menggunakan Confidence Interval 95, didapatkan lama rawatan rata-rata selama 4,81- 6,63 hari.

5.2.7. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Pemeriksaan Penunjang

Proporsi penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 berdasarkan pemeriksaan penunjang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap Berdasarkan Pemeriksaan Penunjang di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011 No. Pemeriksaan Penunjang f 1. CT-Scan 76 63,3 2. Rontgen-Thorax 48 40,0 3. MRI 35 29,2 4. Lumbal pungsi 21 17,5 5. EEG 13 10,8 Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi pemeriksaan penunjang pada penderita meningoensefalitis adalah CT Scan 63,3 dan terendah EEG 10,8. Universitas Sumatera utara

5.2.8. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang