BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Upaya kesehatan terus dikembangkan dan sarana diagnostik dan terapi terus mengalami kemajuan, namun angka kejadian infeksi masih terus merupakan
tantangan bidang kesehatan.
1
Sekitar 25 dari semua jumlah kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit menular.
2
Di negara sedang berkembang maupun di negara maju, penyakit infeksi masih merupakan masalah medis yang sangat penting
oleh karena angka kematiannya masih cukup tinggi, di antara penyakit infeksi yang amat berbahaya adalah infeksi Susunan Saraf Pusat SSP seperti
meningoensefalitis.
3
Menurut WHO 1996 bahwa di klinik Bucharest, Rumania telah terjadi peningkatan kasus meningoensefalitis sejak bulan Agustus tahun 1996 dan
terdapat 281 kasus virus meningitis yang terjadi dari 1 Agustus sampai 2 September, dengan usia rata-rata pasien adalah 47 tahun dan 53 dari pasien dengan usia di
atas 50 tahun.
4
Di Amerika Serikat tahun 2001 terdapat 66 kasus dengan penyebab Virus West Nile 64 orang di antaranya dengan infeksi meningoensefalitis
sedangkan 2 orang dengan gejala demam West Nile yang ringan. Di antara 64 orang dengan penyebab West Nile Virus tersebut dengan usia rata-rata 68 tahun
dengan interval umur 9-90 tahun. Di New York terdapat 13 kasus meningoensefalitis dengan penyebab West Nile Virus, 12 kasus di New Jersey dan 12 kasus di Florida.
5
Hasil surveilens tahun 2006 dari 6 sentinel laboratorium di Cambodia, terdapat 47
Universitas Sumatera utara
dari 275 17,1 kasus meningoensefalitis dengan penyebab adalah Ensefalitis Jepang.
6
Centers for Diaseases Control and Prevention CDC melaporkan bahwa pada tahun 1998-2007 di Amerika Serikat dilaporkan 33 kasus Primary Amebic
Meningoencephalitis PAM dan merupakan penyebab kematian pada 23 orang pada tahun 1995-2004 dan 6 orang di tahun 2007.
7
Di Mozambique pada tanggal 13 Juli tahun 2009 terdapat 103 kasus meningoensefalitis dan 14 kematian
CFR=13,6.
8
WHO 2011 melaporkan bahwa Case Fatality Rate CFR dari meningoensefalitis di Asia yang disebabkan oleh Togavirus adalah sekitar 20.
9
Di Indonesia, MeningitisEnsefalitis merupakan penyebab kematian pada semua umur dengan urutan ke 17 0,8 setelah malaria. MeningitisEnsefalitis
merupakan penyakit menular pada semua umur dengan proporsi 3,2. Sedangkan proporsi MeningitisEnsefalitis merupakan penyebab kematian bayi pada umur 29
hari-11 bulan dengan urutan ketiga yaitu 9,3 setelah diare 31,4 dan pneumoni 23,8. Proporsi MeningitisEnsefalitis penyebab kematian pada umur 1-4 tahun
yaitu 8,8 dan merupakan urutan ke-4 setelah Necroticans Entero Colitis NEC yaitu 10,7.
10
Berdasarkan penelitian Febriani, N., di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2005-2010 pada penderita HIV dengan jenis penyakit saraf yang diderita
yaitu Ensefalitis CMV sebanyak 6 kasus 9, Meningitis TB sebanyak 5 kasus 7,50, Meningoensefalitis sebanyak 2 kasus 2,90, Meningitis kriptokokal
sebanyak 1 kasus 1,50. Faktor yang pertama adalah infeksi dari HIV sendiri yang
Universitas Sumatera utara
menyerang sistem kekebalan tubuh juga berdampak pada sistem saraf dan dapat mengakibatkan kelainan pada saraf, selain itu, faktor dari infeksi oportunistik yang
terdiri dari berbagai macam kuman, virus, jamur, dan parasit.
11
Pada tahun 1999- 2001 dari hasil penelitian Dameria 2002 di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan
ditemukan 104 kasus meningitis pada anak dan 27 kasus CFR=26 mengalami kematian.
12
Penelitian yang dilakukan oleh Erika, S. di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2000-2002 terdapat 116 kasus meningitis pada anak dan 26 kasus
mengalami kematian CFR=22,4. Penderita paling banyak yaitu usia 6 tahun 73 orang 62,9.
13
Penelitian yang dilakukan oleh Delima Sitorus di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2000-2004 tercatat 130 kasus meningitis dan 37
mengalami kematian CFR=28.46; jumlah penderita meningitis purulenta 32 kasus 24,6, sedangkan penderita meningitis serosa 98 kasus 75,4, dan penderita
yang paling banyak yaitu usia 0- 6 tahun sebanyak 58 kasus 44,6.
14
Penelitian yang dilakukan oleh Mesranti, M., di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2005-
2008 terdapat 148 kasus meningitis dan 71 kasus mengalami kematian CFR=48; jumlah penderita meningitis purulenta 63 kasus 42,6, sedangkan penderita
meningitis serosa 85 kasus 57,4, dan penderita paling banyak yaitu usia 0-5 tahun sebanyak 56 kasus 37,8.
15
Menurut penelitian Lidia, Cindy di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2006-2009 terdapat 119 kasus meningitis dengan 60 kasus
mengalami kematian CFR=50,4 dan proporsi penderita yang meninggal dunia lebih tinggi pada meningitis serosa yaitu 38 kasus 63,3.
16
Universitas Sumatera utara
Berdasarkan data pada survei pendahuluan di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan, pada tahun 2007-2011 terdapat 120 kasus meningoensefalitis.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka perlu dilakukan penelitian tentang Karakteristik Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2007-2011.
1.2. Perumusan Masalah