penyakit urologi, saraf, THT, jantung, paru, anak, onkologi, mata, gigi, bedah umumkhusus, dan kebidanankandungan.
5.2. Analisa Deskriptif
5.2.1. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Proporsi penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2007-2011
No. Umur
Tahun Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki
Perempuan f
f f
1. 0 - 5
34 28,4
30 25,0
64 53,4
2. 6 - 15
16 13,3
12 10,0
28 23,3
3. 15
15 12,5
13 10,8
28 23,3
Jumlah 65
54,2 55
45,8 120
100
Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui dari 120 penderita meningoensefalitis proporsi tertinggi terdapat pada kelompok umur 0-5 tahun 53,4 dengan proporsi
laki-laki 28,4 dan perempuan 25,0. Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar penderita adalah laki-laki 54,2, dengan sex ratio 118,2. Karakteristik penderita
meningoensefalitis dengan umur termuda pada penelitian ini yaitu penderita yang
Universitas Sumatera utara
berumur 11 hari berjumlah 1 orang dengan jenis kelamin laki-laki, keadaan sewaktu datang sopor, gejala subjektif yang dialami yaitu demam, kejang dan gejala objektif
yang dialami yaitu sianosis pada bibir, sianosis pada jari, dehidrasi, lama rawatan 3 hari dan pulang atas permintaan sendiri. Karakteristik penderita meningoensefalitis
dengan umur tertua pada penelitian ini yaitu yang berumur 90 tahun dan berjumlah 1 orang, dan jenis kelamin perempuan, keadaan sewaktu datang tidak sadar, gejala
subjektif yang dialami demam dan kejang, dan gejala objektif yang dialami yaitu tonus otot lemah, riwayat penyakit hipertensi, lama rawatan 3 hari dan pulang
meninggal. 5.2.2. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Sosiodemografi
Proporsi penderita meningoensefalitis rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2007-2011 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Meningoensefalitis Rawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2007-2011
No. Sosiodemografi
f 1.
Suku Batak
Jawa Melayu
Minang Aceh
Dll India, Nias, dan Chinese 93
19 2
1 2
3 77,5
15,8 1,7
0,8 1,7
2,5
Jumlah 120
100,0 2.
Agama Islam
Kristen Protestan Kristen Katolik
Hindu 35
69 13
29,2 57,5
10,8
Universitas Sumatera utara
Budha 2
1 1,7
0,8
Jumlah 120
100,0 3.
Pekerjaan Tidak bekerja
PelajarMahasiswa Pegawai
Negeri Sipil
PNSTNIPolri Pegawai Swasta
Wiraswasta Petani,Nelayan, Pedagang, Supir
68 34
2 5
11 56,6
28,3 1,7
4,2 9,2
Jumlah 120
100,0 5.
Tempat Tinggal Kota Medan
Luar Kota Medan 56
64 46,7
53,3
Jumlah 120
100,0
Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita meningoensefalitis berdasarkan sosiodemografi yaitu suku tertinggi pada suku Batak
77,5 , proporsi pada suku lain-lain 2,5 diantaranya suku India, Nias, dan Chinese. Berdasarkan agama tertinggi adalah Kristen Protestan 57,5 dan terendah agama
Budha 0,8. Berdasarkan pekerjaan, yang tertinggi adalah tidak bekerja 56,6 dan terendah yaitu PNSTNIPOLRI 1,7. Berdasarkan tempat tinggal tertinggi adalah di
luar kota Medan 53,3 sedangkan yang berasal dari kota Medan 46,7.
Universitas Sumatera utara
5.2.3. Proporsi Penderita Meningoensefalitis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Datang