fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan adab makan dan minum. Untuk merangsang keaktifan peserta
didik, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjuk salah satu temannya untuk mempraktekkan tata cara makan dan minum
yang baik sesuai dengan tuntunan agama Islam. Sebagai evaluasi keberhasilan proses pembelajaran, guru
menyiapkan soal latihan ulangan harian tentang adab makan dan minum yang kemudian dibagikan kepada seluruh peserta didik dan peserta didik
menjawab soal ulangan selama waktu yang telah ditentukan setelah selesai dikerjakan peserta didik mengumpulkan jawaban soalnya.
d Kegiatan penutup
Sebelum menutup pembelajaran guru memberikan kesimpulan materi terkait adab makan dan minum dan menjelaskan manfaatnya jika
menerapkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah dan
mengucapkan salam.
c. Observasi tindakan kelas siklus II
Pada pembelajaran siklus II, peneliti mengamati bahwa guru pertama-tama membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
mengadakan absensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik, kemudian membimbing peserta didik untuk mempersiapkan peralatan belajar PAI.
Kegiatan yang dilakukan guru tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar mempersiapkan diri terlebih dahulu
sebelum proses pembelajaran dimulai. Adapun hasil observasi tindakan siklus II adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik sudah memperhatikan dengan yang dijelaskan guru
dan ikut aktif ketika proses pembelajaran berlangsung, hal itu disebabkan karena peserta didik sudah memahami proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
paired story telling
. Sehingga peserta sudah tidak bingung lagi dan lebih fokus ketika guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif
paired story telling
dalam proses pembelajaran.
2. Hasil belajar peserta didik sudah maksimal dan meningkat dari
sebelumnya karena ketika guru menerapkan model pembelajaran kooperatif
paired story telling
peserta didik lebih antusias dan aktif sehingga meningkatkan pemahaman peserta didik dalam
mempelajari materi pelajaran.
d. Refleksi terhadap tindakan kelas siklus II
Pada tindakan kelas siklus II ini refleksi yang peneliti lakukan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
paired story telling
dalam hasil observasi tersebut adalah peserta didik sudah mulai memahami model pembelajaran kooperatif
paired story telling
, dan banyak peserta didik yang cepat dalam memahami materi pelajaran sehingga hasil belajar
sudah dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
D. HASIL TINDAKAN
1. Hasil Tindakan Pada Siklus I
Berdasarkan hasil observasi tindakan yang peneliti lakukan pada tindakan kelas pada siklus I bahwa model pembelajaran kooperatif
paired story telling
menunjukkan pola pembelajaran yang sudah berjalan tetapi belum maksimal. Dalam setiap pembahasan guru selalu lebih banyak melibatkan peserta didik yang
aktif, hal ini menunjukkan indikasi bahwa belum adanya perhatian penuh dari guru kepada peserta didik sehingga masih ada peserta didik yang bermain-main
dan tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Respon peserta didik terhadap model pembelajaran kooperatif
paired story telling
pada siklus I pembelajaran secara keseluruhan mulai berhasil, dikarenakan