peristiwa yang konkrit kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum
39
.
6. Indikator Keberhasilan Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas PTK ini, peneliti ingin menggunakan dua siklus, indikator keberhasilan penelitian yang peneliti tetapkan apabila jumlah
peserta didik yang telah berhasil mencapai KKM yaitu mencapai skor 75 berjumlah 90 dari 37 peserta didik. Dengan demikian maka target yang peneliti
tetapkan, peserta didik yang tuntas sebanyak 33 peserta didik dari 37 peserta didik. Apabila pada siklus pertama dan kedua jumlah peserta didik yang mencapai
KKM belum mencapai 90 maka akan dilanjutkan kedalam silkus ketiga dan seterusnya hingga jumlah peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 90 dari
37 peserta didik yaitu 33 peserta didik .
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Seorang guru harus mengetahui strategi dan metode belajar mengajar yang baik untuk dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik. Strategi
belajar mengajar yang baik harus memiliki tahapan-tahapan yang jelas, sehingga tujuan pembelajaran tepat pada sasaran. Tercapainya suatu tujuan pembelajaran
guru memerlukan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan oleh
39
Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 42
guru di kelas sebaiknya lebih menyenangkan dan dapat menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk mencapai berbagai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman
dalam merencanakan
pembelajaran atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain.
40
Wina Sanjaya dalam bukunya mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara dua, empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku
yang berbeda heterogen.
41
Menurut Slavin dalam Trianto menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif peserta didik dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari
empat atau lima orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan oleh guru.
42
Sedangkan menurut Hamdani dalam bukunya menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivis dan didalamnya diterapkan strategi belajar dengan sejumlah peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda.
43
Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini yang di maksud dengan pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dengan paham
konstruktivis yang membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok berbeda
40
Trianto, mendesain model pembelajaran inovatif progresif : konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP ,
Kencana, Jakarta, 2010, hlm 21-22
41
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2010, hlm 242
42
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktik, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2011, hlm 56
43
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm 30
heterogen dan terdiri dari dua, empat atau lima orang tiap kelompok untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan suatu masalah yang diberikan oleh guru. Jadi
setiap anggota memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif