115
T Tabel PEU→AUB =TINV Probability, deg_freedom
=TINV 0.05,12 = 2,178
T Tabel PU→AUB =TINV Probability, deg_freedom
=TINV 0.05,13 = 2,160
T Tabel ATU→AUB =TINV Probability, deg_freedom
=TINV 0.05,14 = 2,144
T Tabel BIU→AUB =TINV Probability, deg_freedom
=TINV 0.05,15 = 2,131
Keterangan : TINV = T Tabel
Probability = tingkat signifikan Deg_freedom= variabel yang akan ditentukan nilainya
116
d. Uji Analisis Kolerasi Antar Variabel
Tabel 4.41 Hasil Uji Kolerasi
Sumber : Data Primer yang diolah 2015
117
1. Kolerasi antara Desain Interface OPAC DIO dan Perceived Easy of
Use PEU Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel DIO dan PEU
sebesar 0,776. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:
3
– 0,25 → : Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada 0,25
– 0,5 → : Korelasi cukup kuat 0,5
– 0,75 : korelasi kuat 0,75
– 1 → : Korelasi sangat kuat Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
Ho; p = 0 : tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas 0,005 maka Ho diterima Jika probabilitas 0,005 Ho ditolak
Korelasi sebesar 0,776 mempunyai maksud hubungan antara variabel DIO dan PEU sangat kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi
3
Jonathan Sarwono Ely Suhayati. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 200.
118
kenaikan DIO, maka PEU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabiltas
sebesar 0,000 0,005, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
2. Kolerasi antara Desain Interface OPAC DIO dan Perceived
Usefulness PU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel DIO dan PU
sebesar 0,660. Korelasi sebesar 0,660 mempunyai maksud hubungan antara variabel DIO dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila
terjadi kenaikan DIO, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,000 0,005, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan me
nerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
3. Kolerasi antara Desain Interface OPAC DIO dan Attitude Toward
Using ATU Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabeil DIO dan
ATU sebesar 0,622. Korelasi sebesar 0,622 mempunyai maksud hubungan antara variabel DIO dan ATU kuat dan berlawanan. Artinya,
apabila terjadi kenaikan DIO, maka ATU akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,000 0,005, maka telah cukup bukti untuk
119
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan. 4.
Kolerasi antara Desain Interface OPAC DIO dan Behavior Intention to Use BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel DIO dan BIU sebesar 0,662. Korelasi sebesar 0,662 mempunyai maksud hubungan
antara variabel DIO dan BIU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan DIO, maka BIU akan mengalami penurunan, begitu
juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,005, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan. 5.
Kolerasi antara Desain Interface OPAC DIO dan Actual Usage Behavior AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel DIO dan AUB sebesar 0,678. Korelasi sebesar 0,678 mempunyai maksud
hubungan antara variabel DIO dan AUB kuat dan berlawanan. Artinya, apabila terjadi kenaikan DOI, maka AUB akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,000 0,005, maka telah cukup
bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga
korelasi bersignifikan.