Pendahuluan Tinjauan Literatur Analisis penerimaan lontar 3.0 dengan menggunakan Technology Acceptance Model (tam) : studi kasus pada perpustakaan Universitas Muhamadiyah Prof. DR. Hamka di Limau Lakarta

13 representation, penyimpanan storage, pengaturan organization sampai ke pengambilan accses. Semua ini harus memudahkan Pengguna sistem informasi untuk memperoleh apa yang diinginkanya. Sementara itu, data retrieval memiliki lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana mencocokan antara kata-kata yang terkandung disebuah dokumen dengan kata-kata yang digunakan seseorang dalam mencari informasi dengan asumsi bahwa yang dicari adalah kata-kata dan dokumennya berisi kata-kata. 2 2. Kegiatan Temu Kembali Informasi Menurut Chowdhruy 1999 dalam Artikelnya yang berjudul Introduction to Modern Information Retrieval menyebutkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh suatu sistem untuk keperluan temu kembali informasi, yaitu sebagai berikut : ” a. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi dokumen yang relevan dengan minat Pengguna; b. Melakukan analisis isi dokumen; c. Mewakili isi dari sumber informasi sesuai dengan pertanyaan Pengguna; d. Melakukan analisis terhadap pertanyaan Pengguna dan mewakilinya dalam bentuk yang cocok agar sesuai dengan database; e. Mencocokan istilah penelusuran dengan database; f. Menemukan kembali informasi yang relevan; g. Melakukan hal-hal yang perlu disesuaikan dalam sistem berdasarkan umpan balik feedback dari Pemustaka. ” 3 2 M Solihin Arianto dan Ahmad Subhan. Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di Indonesia Yogyakarta:Jurnal IAIN Sunan Klijaga, 2012h 13 3 Chowdhury, G.G. Introduction to Modern Information Retrieval London: Library Association Publishing, 1999 14 3. Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh Pengguna sistem. Sistem Temu Kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi Pemustaka dengan sumber informasi yang tersedia. Menurut Belkin dalam Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval pada Canadian Journal of Information Sciences 5 tujuan sistem temu kembali adalah sebagai berikut: “ a. Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep; b. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik; c. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan query. ” 4 Lancaster 1979 dan Kent 1971 berpendapat dalam Artikel Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition bahwa fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi adalah sebagai berikut: “ a. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat Pemustaka yang ditargetkan; b. Menganalisis isi sumber informasi dokumen; c. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan query Pemustaka; d. Merepresentasikan pertanyaan query Pemustaka dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data; e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data; f. Menemu-kembalikan informasi yang relevan; g. Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh Pemustaka. ” 5 4 Belkin, N.J. Anomalous State of Knowledge as a Basis for Information Retrieval Canadian Journal of Information Sciences 5. 1980 h133-143. 5 Lancaster, F.W. Information Retrieval Systems: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2 nd Edition New York: John Wiley, 1979