C. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Organizational
Citizenship Behavior
Saat ini muncul pandangan baru dalam mencapai keberhasilan di suatu organisasi dimana pegawai tidak hanya harus melakukan pekerjaan sesuai dengan
tuntutan tugas ataupun sesuai dengan job description atau disebut sebagai in-role performance, namun pegawai sangat disarankan untuk melakukan pekerjaan
ekstra diluar dari tuntutan tugasnya atau dinamakan extra-role performance yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan dan juga efektivitas organisasi Garg
Rastogi, 2006; Organ, Podsakoff, MacKenzie, 2006. Ketika pegawai melakukan extra-role performance berarti mereka telah
menampilkan organizational citizenship behavior OCB, dimana menurut Organ, Podsakoff, dan MacKenzie 2006 OCB adalah perilaku yang dilakukan oleh
individu secara suka rela, tidak secara langsung atau eksplisit diakui oleh sistem reward formal, dimana hal ini dilakukan oleh individu tersebut demi mencapai
keberfungsian organisasi secara efisien dan efektif. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya OCB, salah
satunya adalah budaya organisasi Organ Ryan, 1995. Menurut Miller 1987 budaya organisasi merupakan kumpulan nilai yang dianut dalam perusahaan dan
mendasari bagaimana mengelola dan mengorganisasi perusahaan tersebut. Perusahaan yang efektif ialah perusahaan yang membudayakan nilai-nilai primer
yang diperlukan untuk kepentingan operasi perusahaan, yaitu asas tujuan, konsensus, keunggulan, prestasi, empirisme, kesatuan, keakraban, dan integritas.
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai-nilai primer ini dikelola dengan baik maka akan menjadi budaya organisasi yang positif dan akan mengakibatkan efektivitas, inovasi, loyalitas, dan
produktivitas. Seperti yang diungkapakan oleh Sondang dalam Melinda Zulkarnain,
2004 berfungsinya budaya organisasi akan memiliki dampak positif yang sangat kuat terhadap perilaku para pegawai di organisasi, termasuk kerelaan untuk
meningkatkan produktivitasnya, artinya budaya organisasi yang kuat akan menumbuhsuburkan tanggung jawab besar dalam diri individu sehingga akan
berupaya semaksimal mungkin untuk menampilkan kinerja yang paling memuaskan tanpa harus selalu didorong atau diawasi. Bahkan kesediaan berbuat
lebih baik dan lebih banyak dari yang dituntut dalam job description akan dilakukan oleh pegawai. Maka dengan kata lain organizational citizenship
behavior dapat terbentuk. Budaya organisasi yang benar-benar dikelola dengan baik akan
berpengaruh dan menjadi pendorong bagi pegawai untuk berperilaku positif, dedikatif, dan produktif Sutrisno, 2010. Salah satunya dapat membentuk OCB
pada pegawai Ahmadi, Ahmadi, Homauni, 2011. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mohant dan Rath 2012 pada
perusahaan yang bergerak dalam bidang pabrik, IT, dan perbankan, hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara budaya
organisasi dan organizational citizenship behavior. Sehingga organisasi harus memberikan perhatian lebih pada OCB anggotanya untuk lebih mendukung
Universitas Sumatera Utara
kelancaran organisasi mencapai tujuannya. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmadi, Ahmadi, dan Homauni 2011 yang hasil penelitiannya
menyatakan bahwa budaya organisasi berdampak pada pengembangan OCB. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dan teori-teori yang telah
dikemukakan oleh para ahli di atas maka peneliti tertarik untuk melihat apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap terbentuknya organizational citizenship
behavior pada pegawai negeri sipil.
D. Hipotesis