Hasil Utama Penelitian a Hasil Analisis Data

2. Hasil Utama Penelitian a Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil pengolahan data mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior yang diperoleh dengan teknik analisis regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 1. Uji Hipotesis Mayor Tabel 15. Hasil Ringkasan Uji Hipotesis Mayor Variabel R R 2 F p B konstanta B koef. regresi OCBbudaya organisasi 0,370 0,137 12,090 0,001 42,640 0,241 Hipotesis mayor dalam penelitian ini yaitu: H : Tidak ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior. H 1 : Ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai F = 12,090 dan p = 0,001. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai Universitas Sumatera Utara p 0,001 0,05 maka H ditolak sedangkan H 1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior, dimana semakin kuat budaya organisasi terinternalisasi dalam diri para pegawai maka akan semakin tinggi tingkat organizational citizenship behavior. Hasil analisis regresi pada tabel 15 di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0,370 dan nilai koefisien determinan R 2 sebesar 0,137 atau 13,7 . Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior sebesar 13,7 . Artinya budaya organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 13,7 dalam meningkatkan organizational citizenship behavior pada pegawai. Persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah Y = 42,640 + 0,241X. Organizational citizenship behavior dilambangkan dengan Y dan budaya organisasi dilambangkan dengan X. Berdasarkan persamaan garis regresi dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 42,640, artinya jika budaya organisasi X nilainya 0 maka organizational citizenship behavior Y nilainya positif sebesar 42,640. Koefisien regresi variabel budaya organisasi X sebesar 0,241, artinya jika budaya organisasi mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka organizational citizenship behavior akan mengalami peningkatan sebesar 0,241. Koefisien bernilai positif artinya ada pengaruh positif budaya organisasi terhadap organizational citizenship behavior, semakin kuat budaya organisasi maka akan semakin tinggi tingkat organizational citizenship behavior. Universitas Sumatera Utara Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil uji hipotesis minor dengan menggunakan analisis regresi berganda metode elimination backward. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 2. Uji Hipotesis Minor Tabel 16. Hasil Ringkasan Uji Hipotesis Minor Aspek P Keterangan Asas tujuanOCB 0,015 H ditolak Asas konsensusOCB 0,009 H ditolak Asas keunggulanOCB 0,025 H ditolak Asas kesatuanOCB − Removed Asas prestasiOCB − Removed Asas empirismeOCB 0,072 H diterima Asas keakrabanOCB − Removed Asas integritasOCB 0,008 H ditolak a. Asas Tujuan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,015. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,015 0,05 maka H ditolak sedangkan H 1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif asas tujuan terhadap organizational citizenship behavior. b. Asas Konsensus. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,009. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,009 0,05 maka H ditolak sedangkan H 1 diterima. Jadi dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa ada pengaruh positif asas konsensus terhadap organizational citizenship behavior. c. Asas Keunggulan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,025. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,025 0,05 maka H ditolak sedangkan H 1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif asas keunggulan terhadap organizational citizenship behavior. d. Asas Kesatuan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa asas kesatuan telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh asas kesatuan terhadap organizational citizenship behavior. e. Asas Prestasi. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa asas prestasi telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh asas prestasi terhadap organizational citizenship behavior. f. Asas Empirisme. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,072. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,072 0,05 maka H diterima sedangkan H 1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh asas empirisme terhadap organizational citizenship behavior. g. Asas Keakraban. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa asas keakraban telah Universitas Sumatera Utara dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh asas keakraban terhadap organizational citizenship behavior. h. Asas Integritas. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,008. Jika nilai p 0,05 maka H ditolak Field, 2009. Pada penelitian ini nilai p 0,008 0,05 maka H ditolak sedangkan H 1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif asas integritas terhadap organizational citizenship behavior. b Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Data Penelitian Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel budaya organisasi adalah sebanyak 30 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 1. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Budaya Organisasi Tabel 17. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Budaya Organisasi Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Budaya organisasi 96 140 116,5 8,024 30 150 90 20 Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh mean empirik X sebesar 116,5 dengan SD empirik s sebesar 8,024, sedangkan mean hipotetik µ sebesar 90 dengan SD hipotetik σ sebesar 20. Universitas Sumatera Utara Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel budaya organisasi menunjukkan X 116,5 µ 90, maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan pegawai terhadap budaya organisasi pada subjek penelitian memiliki kekuatan yang lebih besar daripada rata-rata penerimaan pegawai terhadap budaya organisasi pada populasi umumnya. Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel organizational citizenship behavior sebanyak 19 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 2. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Organizational Citizenship Behavior Tabel 18. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Organizational Citizenship Behavior Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD OCB 55 87 70,77 5,230 19 95 57 12,67 Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh mean empirik X sebesar 70,77 dengan SD empirik s sebesar 5,230, sedangkan mean hipotetik µ sebesar 57 dengan SD hipotetik σ sebesar 12,67. Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel organizational citizenship behavior menunjukkan X 70,77 µ 57, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat organizational citizenship behavior pada Universitas Sumatera Utara subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata tingkat organizational citizenship behavior pada populasi umumnya. c Kategorisasi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal Azwar, 2012. Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik budaya organisasi yang dapat dilihat pada tabel 17 di halaman sebelumnya, maka dapat dihitung norma kategorisasi jenjang. Hasilnya adalah sebagai berikut. 1. Kategorisasi Data Budaya Organisasi Tabel 19. Kategorisasi Data Hipotetik Budaya Organisasi Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Budaya organisasi X 70 Rendah - - 70 ≤ X 110 Sedang 11 14,1 X ≥ 110 Tinggi 67 85,9 Total 78 100 Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai termasuk ke dalam kategori tinggi 85,9 untuk penerimaannya terhadap budaya organisasi, sedangkan 14,1 tergolong ke Universitas Sumatera Utara dalam kelompok sedang dan tidak ada pegawai yang tergolong ke dalam kelompok rendah. Dengan kata lain bahwa budaya organisasi telah terinternalisasi secara kuat dalam diri para pegawai. 2. Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik organizational citizenship behavior yang dapat dilihat pada tabel 18 di halaman sebelumnya, maka dapat dihitung norma kategorisasi jenjang. Hasilnya adalah sebagai berikut. Kategorisasi Data Organizational Citizenship Behavior Tabel 20. Kategorisasi Data Hipotetik Organizational Citizenship Behavior Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase OCB X 45 Rendah - - 45 ≤ X 69 Sedang 22 28,2 X ≥ 69 Tinggi 56 71,8 Total 78 100 Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai termasuk ke dalam kategori tinggi 71,8 untuk tingkat organizational citizenship behavior, sedangkan 28,2 tergolong ke dalam kelompok sedang dan tidak ada pegawai yang tergolong ke dalam kelompok rendah. Dengan kata lain bahwa tingkat organizational citizenship behavior pada pegawai tergolong tinggi. Universitas Sumatera Utara

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara

7 131 100

Pengaruh Perubahan Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Dearah (Bappeda) Padang Sidimpuan

17 211 96

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

9 59 131

Pengaruh Kepemimpinan Camat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan.

20 105 92

Pengaruh Budaya Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten Asahan)

12 164 143

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan

0 6 139

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klaten).

0 1 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

0 0 12