3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior yaitu:
a. Budaya dan iklim organisasi
Menurut Organ dan Ryan 1995 terdapat bukti-bukti kuat yang mengemukakan bahwa budaya organisasi merupakan kondisi utama yang
dapat memunculkan organizational citizenship behavior di kalangan pegawai. Iklim organisasi dan budaya organisasi dapat menjadi penyebab
kuat atas berkembangnya OCB dalam suatu organisasi. Di dalam budaya dan iklim organisasi yang positif, pegawai lebih ingin melakukan
pekerjaannya melebihi dari tuntutan tugas atau melebihi apa yang tercantum dalam job description dan akan selalu mendukung tujuan
organisasi dalam rangka mencapai kemajuan serta perkembangan organisasi tersebut Sondang dalam Melinda Zulkarnain, 2004.
b. Kepuasan kerja Organ, Podsakoff, dan MacKenzie 2006 mengatakan bahwa
terdapat hubungan antara kepuasan kerja dan OCB, dimana untuk menjelaskan hal ini dapat menggunakan social exchange theory. Blau
dalam Organ, Podsakoff, MacKenzie, 2006 menggunakan teori pertukaran sosial social exchange theory yang berpendapat bahwa ketika
pegawai telah puas dengan pekerjaannya maka mereka akan membalasnya.
Universitas Sumatera Utara
Pembalasan tersebut meliputi perasaan memiliki sense of belonging yang kuat terhadap organisasi dan munculnya perilaku seperti organizational
citizenship. c. Suasana hati mood
Suasana hati mood yang dirasakan oleh pegawai dapat berpengaruh terhadap timbulnya OCB. George dan Brief 1992
berpendapat bahwa kemauan seseorang untuk membantu orang lain tergantung pada suasana hati orang tersebut. Ketika pegawai memiliki
suasana hati mood yang positif maka akan meningkatkan peluang bagi pegawai itu untuk dapat membantu orang lain di tempat kerja.
d. Persepsi terhadap dukungan organisasional Shore dan Wayne 1993 menemukan bahwa persepsi terhadap
dukungan organisasional menjadi penyebab organizational citizenship behavior OCB. Pegawai yang merasa didukung oleh organisasi akan
memberikan timbal balik kepada organisasi dengan cara menampilkan OCB.
e. Persepsi terhadap kualitas interaksi atasan bawahan Novliadi 2006 menyatakan bahwa apabila interaksi antara atasan
dan bawahan memiliki kualitas yang baik maka seorang atasan akan selalu berpandangan positif terhadap bawahannya dan bawahannya merasa
bahwa atasannya memberikan dukungan dan motivasi dalam bekerja. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini dapat menyebabkan bawahan tersebut berperilaku lebih daripada apa yang diharapkan oleh atasannya.
f. Masa kerja Pegawai yang telah lama bekerja di suatu organisasi maka akan
memiliki keterikatan yang kuat terhadap organisasinya. Masa kerja yang lama juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi pada diri
pegawai mengenai pekerjaannya serta dapat menimbulkan perasaan yang positif terhadap organisasi. Oleh sebab itu pegawai yang sudah bekerja
lama akan melakukan sesuatu yang lebih untuk organisasinya Novliadi, 2007.
g. Jenis kelamin Lovell, Khan, Anton, Davidson, Dowling, Post, dan Mason 1999
menemukan perbedaan yang cukup signifikan antara pria dan wanita dalam tingkatan OCB mereka dimana perilaku menolong wanita lebih
besar daripada pria.
B. Budaya Organisasi