Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

commit to user 48 Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam diri individu terhadap segala aspek yang terdapat dalam dirinya. Keyakinan tersebut membuat individu merasa mampu untuk dapat mencapai segala tujuan dalam hidupnya, merasa mampu dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada dihadapannya, serta mampu menumbuhkan sikap positif dalam menghadapi segala masalah dalam hidupnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri yang dimiliki oleh individu tidak terbentuk dengan sendirinya, akan tetapi berkaitan dengan kepribadian individu secara keseluruhan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kepercayaan diri individu, yakni: a. Keadaan fisik Sumadi Suryabrata 1984 mengungkapkan bahwa bila individu memiliki keadaan jasmani yang kurang sempurna, maka muncul perasaan dalam diri individu bahwa dirinya kurang berharga untuk dibandingkan dengan orang lain. Perasaan yang demikian dapat disebut sebagai rasa rendah diri. Hal serupa diungkapkan Lauster 1997 bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang terlihat dengan jelas. Perasaan rendah diri tersebut selanjutnya menyebabkan individu menjadi kurang percaya diri. Individu yang memiliki fisik yang menurutnya kurang sempurna, cenderung akan merasa dikucilkan dari lingkungannya dan hal tersebut yang membuat individu cenderung untuk menarik diri dari pergaulan, misalnya menjadi pendiam dan penyendiri. commit to user 49 b. Harga diri Harga diri menurut Neill 2005 adalah perasaan positif individu terhadap dirinya, perasaan individu terhadap sesuatu yang dimilikinya yang dirasakan memiliki nilai atau berharga, dan sikap individu dalam meyakini bahwa terdapat sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam dirinya. Thursan 2002 menjelaskan bahwa individu yang memiliki harga diri yang tinggi cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi pula. Melalui harga diri yang tinggi, individu akan dapat mengaktualisasi potensi yang ada dalam dirinya. Pengaktualisasian potensi tersebut dapat berdampak positif, maka akan meningkatkan kepercayaan diri individu, sebaliknya dapat berdampak negatif yang selanjutnya menimbulkan rasa rendah diri dan dapat membuat individu mudah tersinggung, sehingga individu akan menjauhi pergaulan dengan orang lain, menyendiri, tidak berani mengemukakan pendapat, dan tidak berani bertindak. Lama kelamaan hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri individu. c. Tingkat pendidikan Monks 1994 menyatakan bahwa tingkat pendidikan memiliki pengaruh dalam menentukan kepercayaan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan individu, maka semakin banyak yang telah dipelajari individu berarti individu semakin mengenal dirinya baik kelebihan maupun kekurangannya sehingga individu mampu dalam menentukan standar keberhasilannya. Thursan 2002 menambahkan bahwa tingkat pendidikan formal dapat commit to user 50 menjadi salah satu alat utama yang menentukan tinggi rendahnya status sosial individu, selain itu adanya gelar-gelar yang dapat diperoleh oleh individu yang telah menamatkan pendidikan tinggi tertentu juga turut menentukan semakin tingginya status sosial pada diri individu. Anthony dalam Ana dkk, 2006 menyatakan bahwa individu yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan mampu memenuhi tantangan hidup dengan penuh percaya diri serta memperhatikan sesuatu dari sudut pandang kenyataan. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepercayaan diri individu adalah keadaan fisik dari inidividu, harga diri dari individu, dan tingkat pendidikan yang telah dicapai oleh individu.

3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri