Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Interaksi Sosial pada

commit to user 65 seseorang akan berperilaku sesuai dengan konsep diri yang dimilikinya Wima, 2009. Konsep diri yang positif akan menimbulkan perilaku yang baik dari seseorang. Sebaliknya jika seseorang memiliki konsep diri yang negatif, maka akan menimbulkan perilaku yang kurang baik dan pada umumnya lebih banyak mengalami gangguan psikologis. Hasil Penelitian Parlikar dalam Ester, 2007 mengatakan bahwa konsep diri memiliki korelasi positif dengan kemampuan penyesuaian personal, sosial, dan berbagai penyesuaian dibidang lain. Hal ini menunjukkan bahwa remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Penyesuaian diri dalam hal ini merupakan hal yang penting, karena pada hakikatnya remaja adalah manusia yang merupakan mahluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri. Konsep diri positif yang dimiliki remaja akan memudahkannya untuk menjalin interaksi dengan orang lain disekitarnya dan juga dengan lingkungan tempat tinggalnya.

G. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Interaksi Sosial pada

Remaja Seseorang yang memasuki masa remaja akan mengalami berbagai perubahan dalam dirinya, diantaranya perubahan intelektual dan pola pikir, perubahan fisik, tanggung jawab, perasaan, dan perubahan sosial yang menuntut remaja untuk terjun kedalam masyarakat luas. Erikson dalam Ester, 2007 memandang bahwa masa remaja adalah masa yang penih dengan krisis, baik krisis fisik, psikis, maupun sosial yang kesemuanya bertujuan untuk pengembangan diri remaja. commit to user 66 Masa remaja juga masa seseorang merasa telah memiliki peran dalam lingkungannya. Perasaan memiliki peran ini menimbulkan keinginan dalam diri remaja untuk menjadi pusat perhatian didalam lingkungannya. Keinginan untuk menjadi pusat perhatian tentunya tidak terlepas dari rasa percaya diri yang dimiliki dalam diri remaja. Kepercayaan diri merupakan hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan remaja. Thursan 2002 menjelaskan bahwa rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa memiliki kemampuan untuk dapat mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Kepercayaan diri yang dimiliki akan mendorong seseorang untuk meraih segala sesuatu yang menjadi cita-citanya. Remaja dengan kepercayaan diri yang tinggi memiliki keyakinan untuk dapat meraih cita-citanya. Rasa percaya diri dibutuhkan oleh remaja tidak hanya dalam mendorong remaja untuk meraih cita-cita yang diinginkan, tetapi juga memudahkan remaja untuk berperan dalam lingkungannya. Larson dkk dikutip oleh Sears, dalam Yioe dan Agoes, 2002 mengungkapkan bahwa remaja menghabiskan sebagian besar waktunya dengan orang lain, terutama dengan teman-teman sebayanya sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan kebutuhan yang penting dan mendasar bagi remaja. Seseorang dengan kepercayaan yang tinggi akan lebih dapat menjalin interaksi dengan orang lain disekitarnya dengan lebih baik. Sebaliknya seseorang dengan kepercayaan diri yang rendah akan selalu merasa rendah diri dan cenderung untuk menarik diri dari pergaulan sehingga interaksi tidak dapat berjalan dengan baik. commit to user 67

H. Kerangka Pemikiran