commit to user 52
c. Pemahaman dan reaksi positif individu terhadap berbagai kelemahan yang ada dalam dirinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit
untuk menyesuaikan diri. Individu menyadari bahwa setiap manusia akan memiliki kekurangan disamping kelebihan yang telah dimiliki.
d. Pengalaman dalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada diri individu. Seiring
dengan perkembangan individu, maka berbagai pengalaman dalam mengahadapi tantangan dalam hidup turut mendukung terbentuknya rasa
percaya diri yang baik dalam diri individu Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa terbentuknya
kepercayaan diri melalui beberapa proses diantaranya adalah terbentuknya kepribadian yang baik, yang selanjutnya adalah pemahaman individu terhadap
kelebihan yang dimilikinya, kemudian pemahaman dan reaksi positif terhadap kekurangan dalam dirinya, dan selanjutnya pengalaman individu dalam menjalani
kehidupan. Kekurangan dalam proses tersebut dimungkinkan akan memberi akibat individu mengalami hambatan untuk memperoleh kepercayaan diri.
5. Ciri-ciri Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri yang dimiliki oleh individu memiliki beberapa ciri yang tercermin melalui perilaku individu tersebut. Zakiah 2001 menjelaskan bahwa
ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri adalah tidak memiliki keraguan dan perasaan rendah diri dalam dirinya, tidak takut untuk memulai suatu
hubungan baru dengan orang lain, tidak suka mengkritik dan aktif dalam pergaulan dan pekerjaan, tidak mudah tersinggung, berani mengemukakan
commit to user 53
pendapat, berani bertindak, dapat mempercayai orang lain, dan selalu optimis dalam menghadapi masalah.
Mastuti dan Aswi 2008 mengungkapkan bahwa karakteristik individu yang memiliki rasa percaya diri yang proporsional diantaranya adalah:
a. Memiliki kepercayaan akan kompetensi atau kemampuan diri, sehingga individu merasa tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan,
ataupun rasa hormat dari orang lain. b. Menghindari menunjukkan sikap konformis untuk diterima oleh orang lain,
baik dalam kelompok tertentu ataupun dalam masyarakat. Individu akan cenderung bersikap sewajarnya ketika bertemu dengan orang lain.
c. Memiliki keberanian dalam menerima dan menghadapi penolakan orang lain, sehingga individu memiliki keberanian untuk menjadi diri sendiri.
Individu merasa yakin terhadap segala sesuatu yang terdapat dalam dirinya. d. Memiliki pengendalian diri yang baik, individu mampu mengatur
emosinya dengan baik sehingga mampu menghindari menyakiti perasaan orang lain.
e. Memiliki pandangan terhadap keberhasilan atau kegagalan yang diperoleh melalui usaha dari diri sendiri, dalam hal ini individu tidak mudah
menyerah pada nasib ataupun keadaan, serta tidak tergantung pada harapan akan bantuan dari orang lain.
f. Memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya. Individu berusaha selalu berpikir positif dalam
menghadapi sikap orang lain.
commit to user 54
g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, individu akan tetap mampu melihat sisi positif
dalam dirinya dan dalam situasi yang terjadi. Pendapat lain diungkapkan oleh Thursan 2002 bahwa individu dengan
kepercayaan diri memiliki beberapa ciri, yakni: a. Memiliki kompetensi dan kemampuan diri yang memadai, sehingga
individu mampu menghadapi serta mencari penyelesaian dari masalah dalam hidupnya.
b. Berpikir positif, yakni individu menyadari dan mengetahui bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk mengatasi berbagai rintangan yang menghadang.
c. Mandiri, yakni sikap individu untuk tidak bergantung pada orang lain dan melakukan sesuatu dengan mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya.
d. Optimis, yakni individu selalu memandang masa depannya dengan harapan yang baik dan berpikir positif tentang masa depannya.
e. Berani menerima dan menghadapi penolakan dari orang lain. Individu mampu menerima pandangan dari orang lain serta individu berani untuk
menjadi dirinya sendiri. f. Bersikap tenang yakni individu tidak cemas atau gugup serta mampu
menguasai diri dalam menghadapi situasi tertentu. g. Mampu bersosialisasi dengan orang lain yakni individu mampu menjalin
komunikasi dengan orang lain yang baru dikenalnya serta menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan yang baru.
h. Mampu menetralisir ketegangan yang muncul didalam berbagai situasi.
commit to user 55
Kepercayaan diri yang dimiliki oleh individu tidak selalu baik, disamping individu dengan kepercayaan diri yang baik memiliki karakteristik tertentu,
individu dengan kepercayaan diri yang kurang baik pun memiliki beberapa karakteristik tertentu. Rini 2002 menggambarkan beberapa karakteristik individu
yang kurang percaya diri, diantaranya yakni: a. Individu cenderung menunjukkan sikap konformis agar mendapatkan
pengakuan dan penerimaan dari orang lain ataupun di dalam kelompok tertentu.
b. Individu menyimpan rasa takut atau kekhawatiran didalam dirinya terhadap penolakan yang diberikan oleh orang lain.
c. Individu cenderung memiliki kesulitan dalam menerima kekurangan dalam dirinya dan memandang rendah kemampuan diri sendiri, namun disisi lain
memiliki harapan yang tidak realistik terhadap dirinya sendiri. d. Individu cenderung memiliki sikap pesimis, yakni mudah menyerah dalam
mencari penyelesaian suatu masalah yang sulit dan mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.
e. Individu takut terhadap suatu kegagalan, sehingga individu cenderung menghindari segala resiko dan tidak memiliki keberanian untuk mencapai
suatu keberhasilan. f. Individu cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus, karena
tidak memiliki keyakinan dalam dirinya sendiri. g. Individu mudah menyerah pada nasib, sehingga memiliki ketergantungan
terhadap keadaan serta ketergantungan terhadap bantuan dari orang lain.
commit to user 56
h. Individu selalu memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu untuk lebih baik dari orang lain.
Bimo dalam Tina dan Sri, 1998 menjelaskan upaya untuk membantu individu yang memiliki kepercayaan diri yang kurang baik adalah dengan
menanamkan sifat percaya diri. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan suasana atau kondisi yang demokratis, yakni dengan cara individu
dilatih untuk berpikir secara mandiri dan ditempatkan pada kondisi yang aman sehingga individu tidak merasa takut untuk membuat kesalahan. Kondisi
demokrasi tersebut membuat individu melakukan evaluasi terhadap dirinya dan belajar dari pengalaman.
6. Perkembangan Kepercayaan Diri