commit to user
40
yang diperoleh subjek berarti semakin rendah penerimaan diri yang dimiliki subjek.
C. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa tingkat X SMA N I
Boyolali. Pemilihan populasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa siswa tingkat X merupakan masa dihadapkannya para siswa pada lingkungan yang
baru, sehingga dimungkinkan tidak sedikit siswa yang mengalami kecemasan komunikasi interpersonal.
2. Sampel Ukuran sampel yang tepat untuk kebanyakan penelitian biasanya lebih
dari 30 dan kurang dari 500 Roscoe, dalam Sekaran 2006. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai uji coba dan tiga kelas lainnya digunakan
untuk pelaksanaan penelitian. 3. Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel
secara acak untuk memberikan kesempatan yang sama kepada masing-masing kelas atau kelompok untuk dijadikan sampel penelitian, dengan terlebih
dahulu mengidentifikasikan semua kelas yang ada pada tingkat X tersebut untuk didaftar sebagai anggota populasi dan kemudian mengundinya.
commit to user
41
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga jenis skala psikologi,
yaitu SkalaKecemasan Komunikasi Interpersonal, Skala Kestabilan Emosi dan Skala
Penerimaan Diri yang ketiganya menggunakan modifikasi model Likert yaitu merupakan metode penskalaan pernyataan yang menggunakan distribusi respon
sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Tiap-tiap aitem berbentuk favourable dan unfavourable. Penelitian ini menggunakan empat alternatif jawaban dengan
- -
yang diberikan, sehingga data yang didapatkan kurang informatif Azwar, 2008. Penghilangan
- hanya memberikan jawaban yang diyakini oleh subjek. Penilaian distribusi skor
subjek dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1
Distribusi Skor Skala
Pilihan Jawaban Bentuk Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai SS 4
1 Sesuai S
3 2
Tidak Sesuai TS 2
3 Sangat Tidak Sesuai STS
1 4
1. SkalaKecemasan Komunikasi Interpersonal
Skala dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan SkalaKecemasan
Komunikasi Interpersonal
berdasarkan aspek-aspek
kecemasan komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Burgoon dan Ruffner 1977 yang terdiri dari unwillingnes, avoiding dan control. Skala
commit to user
42
yang digunakan merupakan modifikasi dari skala Aad Satria Permadi skripsi, 2007 yang terdiri dari 54 aitem dengan koefisisen korelasi aitem total bergerak
dari 0,282-0,665 dengan p0,05 dan koefisisen reliabilitas 0,964. Skala dimodifikasi dengan pengurangan jumlah aitem menjadi 50 aitem yang terdiri
dari 25 aitem favourable dan 25 aitem unfavourable dan pengubahan kalimat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi subjek dalam penelitian ini. Blue
Print dan sebaran distribusi aitem skala ini tertera dalam tabel berikut: Tabel 2
Blue Print dan sebaran distribusi aitem SkalaKecemasan Komunikasi Interpersonal sebelum uji coba.
Aspek Indikator
Nomer Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable
Unwillingness Kecemasan
1,2,3,5 4,6,7
7 Introversi
10,12,13,15 16,17, 34
7 Rendahnya
frekuensi partisipasi dalam situasi
komunikasi 11,14
8,18,19 5
Avoiding Kurang
menghargai situasi komunikasi
20,22,27,29,31 24,26,33
8 Kurangya
pengenalan terhadapsituasi
komunikasi 21,23,28,30
25,32 6
Control Kurangya pengendalian
terhadap situasi
komunikasi karena
lingkungan yang berbeda 35,36,45
9,39,40,42, 44,47
9
Kurangya pengendalian terhadap
situasi komunikasi karena reaksi
lawan bicara 37,49,50
38,41,43, 46,48 8
Jumlah 25
25 50
Prosentase 50
50 100
2. Skala Kestabilan Emosi
Kestabilan emosi dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan Skala Kestabilan Emosi berdasarkan berdasarkan aspek-aspek
kestabilan emosi yang diungkapkan oleh Sharma 2006 meliputi firmly
commit to user
43
established, well balanced, dan capable remain in same status. Skala Kestabilan Emosi dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 25 aitem
favuorable dan 25 aitem unfavourable. Blue print dan sebaran distribusi aitem skala ini tertera dalam tabel berikut:
Tabel 3 Blue print dan sebaran distribusi aitem Skala Kestabilan Emosi sebelum uji
coba.
Aspek Indikator
Nomor Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable
Firmly Established
Kondisi emosi tidak mudah tergoyahkan dan terganggu
1,21,43 8,17,25,42
7 Tidak
mudah terpengaruh
pada hal-hal yang negatif 7,19,31,44
38,41,45 7
Well Balanced Tidak
menghindari emosi
negative, tetapi
akan menghadapi, mengatasi dan
menjaganya untuk
lebih tenang
2,9,20,35 16,28,36
7
Mampu merespon
emosi positif dan emosi negative
dengan seimbang 3,14,24
18,22,39,40 7
Tidak mudah
mengalami emosi yang ekstrem
32,34,37 6,12,26,46
7 Capable
Remain in Same Status
Tidak cepat
mengalami perubahan emosi
4,10,23,47 30,33,50
7 Tidak mengalami perubahan
emosi yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak terprediksi
11,15,27,48 5,13,29,49
8 Jumlah
25 25
50 Prosentase
50 50
100
3. Skala Penerimaan Diri
Penerimaan diri dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan Skala Penerimaan Diri berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan
Supratiknya 1995 yaitu pembukaan diri, penerimaan terhadap oranglain dan kesehatan psikologis.Skala dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 25
aitem favourable dan 25 aitem unfavourabe. Blue print dan sebaran distribusi aitem skala ini tertera dalam tabel berikut:
commit to user
44
TABEL 4 Blue Print dan sebaran distribusi aitem Skala Penerimaan Diri sebelum uji
coba.
Aspek Indikator
Nomor Aitem Jumlah
Favourable Unfavourable Pembukaan diri
Kemampuan mengungkapkan
pikiran, perasaan dan reaksi kepada
orang lain 9,22,34
1,26,39 6
Perasaan tertarik
dalam kegiatan
yang bersifat
pengungkapan diri 8,28,41
21,33,40 6
Penerimaan terhadap orang lain
Peka terhadap kebutuhan oranglain
12,23,43 2,10,38
6 Bersedia menerima bantuan
atau peran orang lain 7,15,31
11,27,45 6
Kesehatan psikologis
Memandang dirinya sebagai individu yang disenangi
13,24,35 3,20,46
6 Merasa dirinya
memiliki kemampuan
6,14,32, 49 16,29,47
7 Yakin
bahwa dirinya
merupakan individu yang berguna atau pantas
17,36,44 4,19,42
6 Terdapat keyakinan untuk
dapat diterima orang lain 5,25,48
18,30,37, 50
7 Jumlah
25 25
50 Prosentase
50 50
100
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas Prosedur validitas skala melalui pengujian isi skala dengan
menganalisis secara rasional oleh professional judgement, yaitu pembimbing. Daya beda aitem dipilih dengan menggunakan korelasi
product moment dari Pearson. Untuk mempermudah perhitungan penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.00 for windows.
2. Reliabilitas Teknik untuk mengetahui reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan koefisien Reliabilitas Alpha dari Cronbach. Pertimbangan memilih teknik ini karena data untuk menghitung koefisien reliabilitas
commit to user
45
alpha diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden single-trial administration,
sehingga problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas terulang dapat dihindari Azwar, 2008. Untuk mempermudah perhitungan
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.00 for windows.
F. Metode Analisis Data