Uji Hipotesis Analisis Data dan Interpretasi

commit to user 66

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi linier berganda. a. Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama Uji-F Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan Uji-F, yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berhubungan secara signifikan terhadap variabel dependen. Hasil F-Test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berhubungan terhadap variabel dependen jika F Hitung pada kolom F lebih besar dari F Tabel Priyatno, 2009. Hasil Uji-F dalam penelitian ini adalah: Tabel 20 Hasil Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4319.746 2 2159.873 32.930 .000 a Residual 5378.442 82 65.591 Total 9698.188 84 a. Predictors: Constant, Penerimaan Diri, Kestabilan Emosi b. Dependent Variable: Kecemasan Komunikasi Interpersonal Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F Hitung sebesar 32,930 dan F Tabel dilihat dalam lampiran tabel F sebesar 3,108. Karena FHitungFTabel 32,930 3,108 dan p0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara kestabilan emosi dan penerimaan diri secara bersama-sama dengan kecemasan komunikasi interpersonal. commit to user 67 b. Analisis Korelasi Ganda R Selanjutnya, untuk menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi ganda R. Dari hasil analisis regresi, diperoleh nilai koefisien korelasi ganda R sebagai berikut: Tabel 21 Hasil Analisis Korelasi Ganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .667 a .445 .432 8.099 a. Predictors: Constant, Penerimaan Diri, Kestabilan Emosi b. Dependent Variable: Kecemasan Komunikasi Interpersonal Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,667. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kestabilan emosi dan penerimaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal. c. Analisis Determinasi R 2 Pada tabel 21 dapat dilihat persentase sumbangan hubungan variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, yaitu dengan melihat kolom R square determinasi. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel dependen Priyatno, 2008. Dari tabel tersebut diperoleh nilai R square sebesar 0,445 atau 44,5. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan hubungan variabel independen kestabilan emosi dan penerimaan diri terhadap variabel dependen kecemasan komunikasi interpersonal sebesar 44,5. Atau variasi variabel independen commit to user 68 kestabilan emosi dan penerimaan diri mampu menjelaskan sebesar 44,5 variasi variabel dependen kecemasan komunikasi interpersonal. Sedangkan sisanya sebesar 55,5 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. d. Uji Korelasi secara Parsial Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap sebagai variabel kontrol. Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah X naik maka Y naik dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik X naik maka Y turun, Priyatno,2008. Hasil perhitungan korelasi parsial dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 22 Korelasi antara Kestabilan Emosi dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Correlations Control Variables Kecemasan Komunikasi Interpersonal Kestabilan Emosi Penerimaan Diri Kecemasan Komunikasi Interpersonal Correlation 1.000 -.428 Significance 1-tailed . .000 df 82 Kestabilan Emosi Correlation -.428 1.000 Significance 1-tailed .000 . df 82 commit to user 69 Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial diatas didapat korelasi antara kestabilan emosi dengan kecemasan komunikasi interpersonal rx 1 y dimana variabel penerimaan diri dikendalikan, adalah -0,428 dan p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan negatif yang signifikan antara kestabilan emosi dengan kecemasan komunikasi interpersonal. Tabel 23 Korelasi antara Penerimaan diri dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Correlations Control Variables Kecemasan Komunikasi Interpersonal Penerimaan Diri Kestabilan Emosi Kecemasan Komunikasi Interpersonal Correlation 1.000 -.538 Significance 1-tailed . .000 df 82 Penerimaan Diri Correlation -.538 1.000 Significance 1-tailed .000 . df 82 Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial diatas didapat korelasi antara penerimaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal rx 2 y dimana variabel kestabilan emosi dikendalikan adalah -0,538 dan p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan negatif yang signifikan antara penerimaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal.

4. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA

1 19 20

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

1 6 19

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas 3 SMK Muhammadiyah Pekalongan.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas 3 SMK Muhammadiyah Pekalongan.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KESTABILAN EMOSI PADA REMAJA PASCA PUTUS CINTA.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN.

1 10 102

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 8