Uji Asumsi Klasik Analisis Data dan Interpretasi

commit to user 62 dengan kecemasan komunikasi interpersonal terdapat hubungan yang linier. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 17 Hasil Uji Linieritas Antara Variabel Penerimaan Diri dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kecemasan Komunikasi Interpersonal Penerimaan Diri Between Groups Combined 5843.105 30 194.770 2.728 .001 Linearity 3113.705 1 3113.705 43.615 .000 Deviation from Linearity 2729.400 29 94.117 1.318 .188 Within Groups 3855.083 54 71.390 Total 9698.188 84

2. Uji Asumsi Klasik

c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas. Dalam uji multikolinieritas ini akan melihat nilai variance inflation factor VIF pada model regresi. Menurut Santoso 2001, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya dalam Priyatno, 2009. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui nilai VIF kedua variabel, yaitu variabel kestabilan emosi dan penerimaan diri adalah 1,051 yang lebih kecil dari 5, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa antarvariabel commit to user 63 kestabilan emosi dan penerimaan diri tidak terjadi persoalan mulitikulinearitas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 18 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 178.929 10.971 16.310 .000 Kestabilan Emosi -.314 .073 -.361 -4.288 .000 .952 1.051 Penerimaan Diri -.638 .110 -.487 -5.779 .000 .952 1.051 a. Dependent Variable: Kecemasan Komunikasi Interpersonal d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidak penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas Priyatno,2008. Menurut Priyatno 2009 Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat pada pola gambar Scatterplot yang menyatakan bahwa model tersebut tidak terdapat gejala heteroskedastisitas, jika: 1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol. 2 Titik-titik data membentuk pola yang tidak jelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pola gambar berikut ini: commit to user 64 Gambar 2 Pola gambar Scatterplot Dari hasil analisis pola gambar Scatterplott di atas dapat dilihat bahwa pola gambar tersebut tidak menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas sehingga model dalam penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas. e. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidak penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi Priyatno, 2008. Metode pengujian yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson uji DW, dengan ketentuan jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka tidak ada autokorelasi. Hasil analisis menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 2,126 dan hasil tersebut disimpulkan bahwa model commit to user 65 ini tersebas dari autokorelasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini: Tidak ada autokorelasi 0 dl du 2 4-du 4-dl 4 2,126 nilai hitung Durbin Watson Gambar 2 Pengujian Autokorelasi Penentuan nilai du dan dl seperti terlihat pada gambar di atas berdasarkan pada tabel uji durbin Watson dengan k=2 dan N=85 k=jumlah variabel bebas dan N= jumlah sampel maka diperoleh nilai dl=1,5995 dan niali du=1,6957. Perhitungan selanjutnya 4-du 4-1,6957=2,3043 dan 4-dl 4-1,5995=2,4005. Hasil analisis diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,126 sehingga terletak di daerah tidak ada autokorelasi sehingga model ini terbebas dari autokorelasi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah: Tabel 19 Uji autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .667 a .445 .432 8.099 2.126 a. Predictors: Constant, Penerimaan Diri, Kestabilan Emosi b. Dependent Variable: Kecemasan Komunikasi Interpersonal 2,3043 2,4005 1,69577 1,5995 Daerah Keragu- raguan Autokorelasi Negatif Daerah Keragu- raguan Autokorelasi Positif commit to user 66

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA

1 19 20

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

1 6 19

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas 3 SMK Muhammadiyah Pekalongan.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Hubungan Antara Kestabilan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas 3 SMK Muhammadiyah Pekalongan.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KESTABILAN EMOSI PADA REMAJA PASCA PUTUS CINTA.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN.

1 10 102

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 8