commit to user
60
C. Analisis Data dan Interpretasi
Perhitungan analisis data dilakukan setelah syarat uji asumsi terpenuhi, syarat tersebut meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik. Perhitungan
dalam analisis ini dilakukan dengan bantuan komputer program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 16.0.
1. Uji Asumsi Dasar
a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berditribusi normal atau tidak Priyatno, 2008. Data yang diuji adalah sebaran data pada Skala Kecemasan Komunikasi Interpersonal, Skala
Kestabilan Emosi dan Skala Penerimaan Diri. Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi
0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5 atau 0,05 Priyatno, 2009. Berdasarkan hasil perhitungan dalam
tabel di bawah ini, diperoleh nilai signifikansi K-S sebesar 0,200. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
pada variabel kecemasan komunikasi interpersonal, kestabilan emosi dan penerimaan diri berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 15 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig. Kecemasan
Komunikasi Interpersonal
.066 85
.200 .975
85 .094
Kestabilan Emosi .078
85 .200
.992 85
.902 Penerimaan Diri
.071 85
.200 .975
85 .103
a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance.
commit to user
61
b. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi Linearity kurang dari 0,05 Priyatno, 2009.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di bawah ini, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel kestabilan emosi dengan
kecemasan komunikasi interpersonal menghasilkan nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa antara variabel kestabilan emosi dan kecemasan komunikasi interpersonal terdapat hubungan yang linier.
Tabel 16 Hasil Uji Linieritas antara Variabel Kestabilan Emosi dengan
Kecemasan Komunikasi Interpersonal
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Kecemasan
Komunikasi Interpersonal
Kestabilan Emosi Between
Groups Combined
5256.074 41
128.197 1.241
.243
Linearity 2129.505
1 2129.505
20.614 .000
Deviation from
Linearity 3126.569
40 78.164
.757 .812
Within Groups 4442.114
43 103.305
Total 9698.188
84
Sedangkan untuk hasil perhitungan pada variabel penerimaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal menghasilkan nilai
signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel penerimaan diri
commit to user
62
dengan kecemasan komunikasi interpersonal terdapat hubungan yang linier. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17 Hasil Uji Linieritas Antara Variabel Penerimaan Diri dengan
Kecemasan Komunikasi Interpersonal
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Kecemasan
Komunikasi Interpersonal
Penerimaan Diri Between
Groups Combined
5843.105 30
194.770 2.728
.001
Linearity
3113.705 1
3113.705 43.615
.000
Deviation from
Linearity 2729.400
29 94.117
1.318 .188
Within Groups 3855.083
54 71.390
Total 9698.188
84
2. Uji Asumsi Klasik