commit to user 17
bawang merah di Desa Sukasari Kaler adalah lahan 15,735 ha, bibit 2.189,55 kg dan pupuk buatan 1.988,45 kg.
Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan penelitian terkait efisiensi ekonomi usahatani bawang merah dan hasil penelitian dari
kedua penelitian terdahulu menyatakan bahwa kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani bawang merah belum mencapai
efisiensi ekonomi tertinggi. Hal tersebut dapat memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi ekonomi pada usahatani bawang merah varietas
Bima.
B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Usahatani bawang merah varietas Bima merupakan kegiatan ekonomi dengan mengalokasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan produksi
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Pada usahatani, seorang petani akan mengeluarkan biaya usahatani selama proses produksinya. Biaya
usahatani dalam penelitian ini terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan oleh petani selama
proses produksi dalam satu musim tanam. Biaya eksplisit yang diperhitungkan pada penelitian ini meliputi biaya untuk upah tenaga kerja luar, pajak, iuran
irigasi, transportasi, biaya bunga modal pinjaman dan biaya untuk pembelian sarana produksi seperti pupuk, pestisida dan perata. Biaya implisit adalah
biaya yang tidak secara nyata dikeluarkan oleh petani selama proses produksi dalam satu musim tanam. Biaya implisit yang diperhitungkan dalam penelitian
ini meliputi biaya pembelian benih, biaya sewa lahan sendiri, biaya penyusutan alat, bunga modal sendiri dan biaya tenaga kerja dalam yang
diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja luar. Penjumlahan dari biaya eksplisit dan biaya implisit merupakan total biaya
yang dikeluarkan oleh petani untuk usahatani bawang merah varietas Bima. Suatu usahatani akan menghasilkan sejumlah penerimaan. Pada
usahatani bawang merah varietas Bima, penerimaan merupakan nilai produksi yang dihasilkan selama satu musim tanam. Penerimaan dihitung dengan
commit to user 18
mengalikan produksi pada satu musim tanam Y dengan harga produksi Py dan dinyatakan dalam rupiah.
Pendapatan usahatani selama satu musim tanam dihitung dengan mengurangi penerimaan dengan total biaya yang secara riil dikeluarkan biaya
eksplisit dan dirumuskan sebagai berikut: Pd
= TR – TC
= Y.Py - EC
Keterangan: Pd : pendapatan usahatani RpHaMT
TR : total penerimaan usahatani RpHaMT TC : total biaya usahatani RpHaMT
Py : harga produksi usahatani RpKg Y
: produksi usahatani KgHaMT EC : total biaya eksplisit usahatani RpHaMT
Selanjutnya untuk menghitung keuntungan yang didapatkan dari usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam, yaitu
dengan cara penerimaan dikurangi dengan total biaya yang terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit. Adapun rumusnya, yaitu sebagai berikut:
p = TR – TC = TR – EC + IC
Keterangan: p
: keuntungan usahatani RpHaMT TR : total penerimaan usahatani RpHaMT
TC : total biaya usahatani RpHaMT EC : total biaya eksplisit usahatani RpHaMT
IC : total biaya implisit usahatani RpHaMT Pengkajian hubungan penggunaan faktor-faktor produksi berupa luas
lahan, tenaga kerja, benih, pupuk urea, pupuk NPK Mutiara, pupuk ZA dan pestisida cair dengan produksi bawang merah varietas Bima menggunakan
model berbentuk kepangkatan yang merupakan modifikasi fungsi produksi Cobb Douglas dan dirumuskan sebagai berikut:
commit to user 19
Y = b . X
1 b1
. X
2 b2
. X
3 b3
. X
4 b4
. X
5 b5
. X
6 b6
. X
7 b7
Keterangan: Y
: produksi bawang merah varietas Bima Kg X
1
: luas lahan Ha X
2
: benih Kg X
3
: tenaga kerja HKP X
4
: pupuk urea Kg X
5
: pupuk NPK Mutiara Kg X
6
: pupuk ZA Kg X
7
: pestisida cair Ltr b
: konstanta b
1
–b
7
: koefisien regresi X
1
sampai X
7
Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi bawang merah varietas Bima dapat diketahui dengan analisis regresi linier berganda.
Oleh karena itu, fungsi produksinya diubah ke dalam bentuk linier dengan cara dilogaritmakan menjadi:
Log Y = log b + b
1
log X
1
+ b
2
log X
2
+ b
3
log X
3
+ b
4
log X
4
+ b
5
log X
5
+ b
6
log X
6
+ b
7
log X
7
Analisis regresi linier berganda menghasilkan model persamaan fungsi produksi usahatani bawang merah varietas Bima, yang kemudian dilakukan
pengujian model untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor produksi dan produksi bawang merah varietas Bima. Pengujian model ini terdiri dari uji
adjusted R
2
, uji F, uji t dan uji standar koefisien regresi. Uji adjusted R
2
sebagai suatu ukuran yang menunjukkan besarnya proporsi dari variasi produksi bawang merah varietas Bima yang dijelaskan oleh faktor-faktor
produksi pada model fungsi produksi. Selanjutnya uji F dengan tingkat kepercayaan 95 untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi secara
bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah varietas Bima, dan uji t dengan tingkat kepercayaan 95 untuk menguji apakah faktor-
faktor produksi secara individual berpengaruh nyata terhadap produksi bawang
merah varietas
Bima. Pengujiannya
juga mencakup
commit to user 20
uji standar koefisien regresi, tujuannya untuk mengetahui faktor produksi yang paling berpengaruh diantara faktor-faktor produksi yang lain.
Analisis efisiensi ekonomi digunakan untuk mengetahui kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani bawang merah varietas
Bima mencapai efisiensi ekonomi tertinggi atau belum. Adapun rumusnya: NPMx
1
Px
1
= NPMx
2
Px
2
= NPMx
3
Px
3
= NPMx
4
Px
4
= NPMx
5
Px
5
= NPMx
6
Px
6
= NPMx
7
Px
7
=1
Keterangan: NPMx
i
: nilai produk marjinal untuk faktor produksi x
i
Px
i
: harga faktor produksi x
i
Dengan ketentuan:
Pxi NPMxi
= 1, berarti penggunaan faktor produksi x
i
mencapai efisiensi ekonomi tertinggi.
Pxi NPMxi
≠ 1, berarti penggunaan faktor produksi x
i
tidak efisien secara ekonomi.
Apabila terdapat kendala sehingga kombinasi penggunaan faktor- faktor produksi belum mencapai efisiensi ekonomi tertinggi, maka dilakukan
analisis optimalisasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani bawang merah varietas
Bima mencapai kombinasi optimal atau belum. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
PFMx
1
Px
1
= PFMx
2
Px
2
= PFMx
3
Px
3
= PFMx
4
Px
4
= PFMx
5
Px
5
= PFMx
6
Px
6
= PFMx
7
Px
7
Keterangan: PFMx
i
: Produk Fisik Marjinal faktor produksi x
i
Px
i
: harga faktor produksi x
i
Berdasarkan konsep mengenai kerangka teori pendekatan masalah, maka dapat disusun kerangka berpikir seperti pada Gambar 3.
commit to user 21
C. Hipotesis