Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

commit to user 22 2. Kondisi daerah penelitian seperti keadaan tanah, iklim, cuaca, ketinggian tempat dan topografi di daerah penelitian dianggap sama dan berpengaruh normal terhadap proses produksi. 3. Teknologi yang ada di daerah penelitian dianggap sama. 4. Pasar faktor-faktor produksi dan produksi merupakan pasar persaingan sempurna. 5. Variabel-variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian diabaikan.

E. Pembatasan Masalah

Data yang dikaji pada penelitian ini adalah data produksi bawang merah varietas Bima di Kabupaten Brebes selama satu musim tanam yaitu pada bulan Oktober sampai Desember 2010.

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Usahatani bawang merah varietas Bima adalah usaha budidaya bawang merah varietas Bima di lahan sawah secara monokultur di Kabupaten Brebes selama satu musim tanam. 2. Petani sampel adalah petani pemilik penggarap yang menanam bawang merah varietas Bima di lahan sawah secara monokultur. 3. Berat kering askip adalah berat bawang merah varietas Bima dalam bentuk ikatan yang sudah dijemur selama 10-14 hari dan sudah dibersihkan dari akar dan kotoran atau tanah. 4. Produksi Y adalah jumlah hasil panen bawang merah varietas Bima dalam berat kering askip yang dihasilkan dari usahatani bawang merah varietas Bima pada satu musim tanam dan pada satuan luas lahan tertentu yang dinyatakan dalam satuan kilogram Kg. 5. Harga produksi Py adalah nilai produksi bawang merah dalam berat kering askip per satuan kilogram yang dihasilkan dari usahatani bawang merah varietas Bima pada satu musim tanam dan pada satuan luas lahan tertentu yang dinyatakan dalam satuan rupiah Rp. Harga produksi yang digunakan adalah harga yang berlaku ditingkat produsen pada musim tanam Oktober sampai Desember 2010. commit to user 23 6. Penerimaan usahatani TR adalah nilai total produksi usahatani bawang merah varietas Bima dan diukur dengan mengkalikan jumlah produksi fisik bawang merah varietas Bima per satuan luas usahatani dengan harga produksi per kilogram, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam RpHaMT. 7. Biaya eksplisit EC adalah total biaya yang secara nyata dikeluarkan oleh petani untuk usahatani bawang merah varietas Bima. Biaya ini terdiri dari biaya pembelian pupuk, pestisida, perata, biaya upah tenaga kerja luar, pajak lahan, biaya irigasi, biaya transportasi, dan bunga modal pinjaman, dan dihitung dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam RpHaMT. 8. Biaya implisit IC adalah total biaya yang tidak secara nyata dikeluarkan oleh petani untuk usahatani bawang merah varietas Bima. Biaya ini terdiri dari biaya pembelian benih, upah tenaga kerja harian dalam, sewa lahan sendiri, biaya penyusutan alat dan bunga modal sendiri. Biaya implisit dihitung dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam RpHaMT. 9. Total biaya TC adalah penjumlahan total biaya eksplisit dan total biaya implisit pada usahatani bawang merah varietas Bima dan dihitung dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam RpHaMT. 10. Pendapatan usahatani Pd adalah pendapatan dari usahatani bawang merah varietas Bima yang diperhitungkan dari selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya eksplisit selama satu musim tanam, diukur dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam RpHaMT. 11. Keuntungan usahatani p adalah keuntungan dari usahatani bawang merah varietas Bima yang diperhitungkan dari selisih antara penerimaan dengan total biaya, diukur dalam satuan rupiah per hektar per musim tanam RpHaMT. 12. Faktor produksi usahatani bawang merah varietas Bima yang dimaksud dalam penelitian adalah faktor-faktor produksi yang digunakan selama satu kali musim tanam yaitu luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk urea, pupuk NPK Mutiara, pupuk ZA dan pestisida cair. commit to user 24 13. Luas lahan X 1 adalah luas lahan sawah garapan petani yang digunakan untuk usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam dan dinyatakan dengan satuan hektar Ha. 14. Benih X 2 adalah banyaknya benih yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam dan dinyatakan dengan satuan kilogram Kg. Harga benih dinyatakan dengan satuan rupiah Rp. 15. Tenaga kerja X 3 adalah seluruh tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima, selama satu musim tanam baik tenaga kerja keluarga, maupun tenaga kerja luar dan dinyatakan dalam satuan Hari Kerja Pria HKP. Nilai tenaga kerja dihitung berdasarkan upah per HKP dan dinyatakan dalam rupiah per Hari Kerja Pria RpHKP. 16. Pupuk urea X 4 adalah jumlah pupuk urea yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam dan dinyatakan dengan satuan kilogram Kg. Harga pupuk urea dinyatakan dengan satuan rupiah Rp. 17. Pupuk NPK Mutiara X 5 adalah jumlah pupuk NPK Mutiara yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam dan dinyatakan dengan satuan kilogram Kg. Harga pupuk NPK Mutiara dinyatakan dengan satuan rupiah Rp. 18. Pupuk ZA X 6 adalah jumlah pupuk ZA yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam dan dinyatakan dengan satuan kilogram Kg. Harga pupuk ZA dinyatakan dengan satuan rupiah Rp. 19. Pestisida cair X 7 adalah jumlah pestisida yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima selama satu musim tanam dan dinyatakan dengan satuan liter Ltr. Harga pestisida dinyatakan dengan satuan rupiah Rp. commit to user 25

III. METODE PENELITIAN