commit to user
25
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Pelaksanaan metode deskriptif analitik tidak hanya
terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun,
dijelaskan dan kemudian dianalisa Surakhmad, 1994. Pelaksanaan penelitian ini dengan menggunakan metode survai, yaitu
penelitian yang datanya dikumpulkan dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data
yang pokok Singarimbun dan Effendi, 1995.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Brebes yang merupakan
salah satu daerah penghasil bawang merah di Provinsi Jawa Tengah. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten
Brebes 2010, pada tahun 2010 produksi bawang merah mencapai 4.128.128 kw dan luas panen mencapai 32.680 ha yang tersebar di 11
kecamatan. Secara keseluruhan dari 11 kecamatan, sekitar 80 petani menanam bawang merah varietas Bima. Namun, khusus untuk daerah
utara Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung secara keseluruhan 100 petani menggunakan bawang merah varietas Bima. Oleh karena itu,
Kecamatan Wanasari dipilih sebagai lokasi penelitian karena di kecamatan tersebut secara keseluruhan petani menggunakan bawang merah varietas
Bima dan pada tahun 2010 Kecamatan Wanasari mempunyai luas panen yang paling besar dibandingkan kecamatan lainnya. Dengan demikian,
Kecamatan Wanasari memiliki populasi petani bawang merah yang paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Rincian mengenai luas
panen, produksi dan produktivitas bawang merah menurut kecamatan di Kabupaten Brebes tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.
commit to user 26
Tabel 2. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Brebes Tahun 2010
No. Kecamatan
Luas Panen Ha
Produksi Kw
Produktivitas KwHa
1. Salem 0,00
0,00 0,00
2. Bantarkawung 15,00
1.300,00 86,67
3. Bumiayu 0,00
0,00 0,00
4. Paguyangan 0,00
0,00 0,00
5. Sirampog 0,00
0,00 0,00
6. Tonjong 0,00
0,00 0,00
7. Larangan 5.008,00
585.006,00 116,81
8. Ketanggungan 1.076,00
134.500,00 125,00
9. Banjarharjo 158,00
19.530,00 123,61
10. Losari 1.025,00
151.620,00 147,92
11. Tanjung 1.700,00
172.821,00 101,66
12. Kersana 480,00
53.830,00 112,15
13. Bulakamba 3.779,00
393.628,00 104,16
14. Wanasari 8.734,00
1.326.830,00 151,92
15. Jatibarang 2.490,00
252.014,00 101,21
16. Songgom 1.548,00
208.436,00 134,65
17. Brebes 6.667,00
828.613,00 124,29
Jumlah 32.680,00
4.128.128,00 1.430,04
Rata-Rata 1.922,35
242.831,06 84,12
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes Tahun 2010
Penentuan desa sebagai lokasi penelitian di wilayah Kecamatan Wanasari menggunakan metode stratified dengan mengelompokkan desa
berdasarkan kategori produktivitas bawang merah menurut desa di Kecamatan Wanasari tahun 2010. Penentuan kategorinya dengan
mengikuti distribusi normal, sehingga dilakukan pengujian normalitas terhadap data produktivitas bawang merah. Menurut Nisfiannoor 2009
pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov K-S dan berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa data
produktivitas bawang merah menurut desa di Kecamatan Wanasari berdistribusi normal, sehingga distribusi datanya mengikuti kurva normal.
Selanjutnya, menentukan kriteria produktivitas rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai persentil pada kurva normal, kemudian dianalisis
menggunakan Frequencies. Berdasarkan hasil analisis, maka rincian
commit to user 27
mengenai luas panen, produksi, produktivitas dan kategori produktivitas bawang merah menurut desa di Kecamatan Wanasari tahun 2010 dapat
dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Panen, Produksi, Produktivitas dan Kategori Produktivitas
Bawang Merah Menurut Desa di Kecamatan Wanasari Tahun 2010
No Desa
Luas Panen Ha
Produksi Kw
Produktivitas KwHa
Kategori Produktivitas
1. Dkh.Waringin 422,60
68.205,00 161,39
Tinggi 2. Dumeling
351,70 50.590,00
143,84 Sedang
3. Glonggong 496,15
76.050,00 153,28
Sedang 4. Jagalempeni
815,30 129.651,00
159,02 Tinggi
5. Keboledan 301,30
42.653,00 141,56
Sedang 6. Kertabasuki
315,22 43.438,00
137,80 Rendah
7. Klampok 426,60
67.050,00 157,17
Sedang 8. Kupu
340,50 48.480,00
142,38 Sedang
9. Lengkong 245,80
34.060,00 138,57
Rendah 10. Pebatan
407,23 59.400,00
145,86 Sedang
11. Pesantunan 298,60
41.600,00 139,32
Sedang 12. Sawojajar
329,50 47.034,00
142,74 Sedang
13. Siasem 320,30
43.826,00 136,83
Rendah
14. Sidamulya 423,80
64.391,00 151,94
Sedang 15. Sigentong
363,20 55.314,00
152,30 Sedang
16. Sisalam 878,60
147.841,00 168,27
Tinggi
17. Siwungkuk 287,10
41.358,00 144,05
Sedang 18. Tanjung Sari
540,50 85.117,00
157,48 Sedang
19. Tegalgandu 587,90
89.267,00 151,84
Sedang
20. Wanasari 591,10
91.505,00 154,80
Sedang
Jumlah 8.743,00
1.326.830,00 2980,46
rata-rata 437,15
66.341,50 149,02
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes Tahun 2010 Lampiran 2, Halaman 91
Penentuan lokasi penelitian dengan mengambil satu desa dari tiap kategori, sehingga terdapat 3 desa di Kecamatan Wanasari dengan luas
panen paling besar pada tiap kategori, yang dijadikan lokasi penelitian. Desa kategori produktivitas rendah adalah Desa Siasem, desa kategori
produktivitas sedang adalah Desa Wanasari dan desa kategori produktivitas tinggi adalah Desa Sisalam.
2. Metode Pengambilan Sampel Menurut Singarimbun dan Effendi 1995, suatu penelitian harus
menggunakan ukuran sampel yang cukup besar sehingga dapat mengikuti distribusi normal. Sampel yang besar dan mengikuti distribusi normal
commit to user 28
adalah sampel yang ukurannya ≥ 30, sehingga ukuran sampel petani pada
penelitian ini adalah 30 yang diambil dari tiga desa di Kecamatan Wanasari yaitu Desa Siasem, Desa Wanasari dan Desa Sisalam.
Pengambilan sampel petani dari tiap desa menggunakan metode proportion random sampling. Menurut Soekartawi 1995, metode
proportion random sampling adalah cara pengambilan sampel dari tiap- tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub
populasi tersebut dan pengambilannya dilakukan secara random. Adapun rumus menghitung ukuran sampel petani pada tiap desa, yaitu:
Keterangan: Ni : ukuran sampel petani
Nk : jumlah petani yang memenuhi syarat pada desa ke-i N : jumlah populasi petani dari ketiga desa
Petani yang diambil sebagai sampel merupakan petani bawang merah varietas Bima berstatus pemilik penggarap dan mengusahakannya
secara monokultur di lahan sawah. Berdasarkan data sekunder, maka ukuran sampel petani bawang merah varietas Bima untuk tiap desa di
Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Ukuran Sampel Petani Bawang Merah Varietas Bima untuk Tiap
Desa di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes
No. Desa
Populasi Petani Nk
Ukuran Sampel Petani Ni
1 Siasem
309 5
2 Wanasari
790 13
3 Sisalam
681 12
Jumlah 1780
30 Sumber : Analisis Data Sekunder Lampiran 3, Halaman 93
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari petani yang
mengusahakan bawang merah varietas Bima maupun pihak lain yang berhubungan dengan usahatani bawang merah varietas Bima. Datanya
30 N
Nk Ni
´ =
commit to user 29
mengenai faktor produksi yang digunakan, teknik budidaya, produksi dan sebagainya. Data ini diperoleh melalui wawancara.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan
terhadap laporan maupun dokumen dari instansi-instansi yang berkaitan dengan penelitian. Data tersebut didapatkan dari Kantor Kecamatan
Wanasari, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes, dan Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Tengah.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Teknik ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap
objek yang diamati sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan terkait faktor-faktor
produksi dan teknik budidaya bawang merah varietas Bima. 2. Wawancara
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer yang dilakukan dengan mewawancarai langsung petani sampel dengan
menggunakan daftar pertanyaan kuesioner terkait dengan usahatani bawang merah varietas Bima.
3. Pencatatan Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data primer dan data
sekunder. Data primer berupa pencatatan yang berasal dari hasil wawancara dan data sekunder berupa pencatatan data pada instansi-
instansi yang berhubungan dengan penelitian.
E. Metode Analisis Data