commit to user
36
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Geografis
1. Lokasi Daerah Penelitian
Kabupaten Brebes merupakan daerah strategis di Provinsi Jawa Tengah, yang ditinjau dari aspek letak daerah, sosial dan ekonomi, serta
merupakan pintu masuk jalur utara dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta menuju Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Letak geografis Kabupaten Brebes terletak diantara antara 108º 41’ 37”- 109º 11’ 29” Bujur Timur BT dan 6º 44’ 56,5”-7º 20’ 51,48” Lintang
Selatan LS dengan jarak terjauh dari utara ke selatan 87 km dan dari barat ke timur 50 km.
Wilayah administrasi Kabupaten Brebes terbagi menjadi 17 kecamatan yang terdiri dari 297 desa dan 5 kelurahan dengan luas wilayah
166.296 ha atau 5,10 dari luas Provinsi Jawa Tengah yang sebesar
3.254.412 Ha. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Brebes adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap Sebelah Timur : Kabupaten Tegal dan Kota Tegal
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat
Kecamatan Wanasari merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes dengan luas 7.444 ha atau 4,48 dari luas wilayah
Kabupaten Brebes. Kecamatan Wanasari terletak di sebelah barat Ibukota Kabupaten Brebes dengan jarak 4 km. Wilayah Kecamatan Wanasari
disebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Larangan, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Brebes dan Kecamatan Jatibarang, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bulakamba. Kecamatan Wanasari terdiri dari 20 desa yang
semuanya berpotensi sebagai penghasil bawang merah varietas Bima.
commit to user 37
2. Topografi Daerah Wilayah Kabupaten Brebes memiliki topografi yang bervariasi
yaitu datar, bergelombang, curam dan sangat curam. Sebagian besar wilayah Kabupaten Brebes mempunyai topografi datar dengan kemiringan
0-2 dan luasnya 71.441 ha atau 43,02 dari wilayah Kabupaten Brebes. Luas wilayah dengan topografi bergelombang kemiringan 2-15 adalah
30.641 ha atau 18,45 dari wilayah Kabupaten Brebes. Luas wilayah dengan topografi curam kemiringan 15-40 adalah 38.442 ha atau
23,15 dari wilayah Kabupaten Brebes, dan luas wilayah dengan topografi sangat curam kemiringan 40 adalah 25.542 ha atau 15,38
dari wilayah Kabupaten Brebes. Wilayah Kabupaten Brebes terletak pada ketinggian mulai dari 0
meter garis pantai sampai dengan daerah pegunungan dengan ketinggian 875 meter di atas permukaan laut Kecamatan Sirampog. Sebagian besar
97.895 ha atau 58,87 wilayah Kabupaten Brebes merupakan daerah pantai yang mempunyai ketinggian 0-25 m dpl, untuk dataran tinggi
wilayahnya sebesar 61.698 ha atau 37,10 dengan ketinggian 101-500 m dpl, dan untuk daerah pegunungan wilayahnya sebesar 6.703 ha atau
4,03 yang berada pada ketinggian 500 m dpl. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Brebes merupakan hasil
proses pembentukan tanah masa lampau dengan pH tanah antara 5,15-7,0. Jenis tanah di Kabupaten Brebes terdiri dari tiga macam, yaitu:
a. Tanah aluvial umumnya terdapat di dataran rendah, pelembahan, daerah cekungan, dan sepanjang daerah aliran sungai besar. Tanah ini berwarna
kelabu sampai kecoklat-coklatan, dan tekstur tanahnya liat atau liat berpasir. Jenis tanah aluvial terdapat di 11 kecamatan di Kabupaten
Brebes, yaitu Kecamatan Larangan, Kecamatan Ketanggungan, Kecamatan Banjarharjo, Kecamatan Losari, Kecamatan Tanjung,
Kecamatan Kersana, Kecamatan Bulakamba, Kecamatan Wanasari, Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Songgom dan Kecamatan Brebes.
commit to user 38
b. Tanah andosol pada umumnya tersebar di dataran tinggi, berwarna hitam, kelabu sampai coklat tua, tekstur tanahnya debu, lempung
berdebu sampai lempung, dan struktur tanahnya termasuk remah. Jenis tanah andosol terdapat di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Salem dan
Kecamatan Sirampog. c. Tanah regosol umumnya terdapat di wilayah yang bergelombang
hingga dataran tinggi, tanah ini berwarna kelabu, coklat, sampai coklat kekuning-kuningan atau keputih-putihan dengan tekstur tanahnya pasir
sampai lempung. Jenis tanah regosol terdapat di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan
Bantarkawung, Kecamatan
Bumiayu, Kecamatan
Paguyangan dan Kecamatan Tonjong. Wilayah Kecamatan Wanasari berada pada ketinggian 1 m dpl dan
mempunyai topografi wilayah datar dengan kemiringan lahan 0-2. Berdasarkan keadaan alamnya, Kabupaten Brebes dan khususnya
Kecamatan Wanasari merupakan daerah yang cocok untuk budidaya bawang merah khususnya varietas Bima, dimana bawang merah dapat
tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl dan ketinggian tempat yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah 0-400 m di
atas permukaan laut. Selain itu, untuk pertumbuhan yang optimal bawang merah juga menghendaki tanah yang gembur, mengandung humus dengan
aerasi yang baik seperti pada tanah jenis aluvial, andosol dan latosol. 3. Keadaan Iklim
Kabupaten Brebes memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Pada bulan Juni
sampai September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau.
Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Samudra Pasifik, sehingga terjadi
musim penghujan. Keadaan ini berganti setengah tahun setelah melewati masa peralihan pancaroba pada bulan April-Mei dan Oktober-November.
commit to user 39
Pada tahun 2009 curah hujan di Kabupaten Brebes sebesar 25.949 mm dengan jumlah hari hujan 1620.
Kondisi iklim di suatu daerah juga dapat diketahui dengan menggunakan metode Schmidth Ferguson yaitu dengan membagi rata-rata
jumlah bulan kering BK dengan rata-rata jumlah bulan basah BB selama sepuluh tahun. Berdasarkan analisis pada Lampiran 4 halaman
94, diketahui bahwa tipe iklim di Kabupaten Brebes adalah tipe iklim B 14,3
≤ Q 33,3 atau daerah yang beriklim basah dengan nilai Q Kabupaten Brebes sebesar 15,69. Kondisi iklim basah umumnya
dimanfaatkan untuk usaha pertanian. Kabupaten Brebes memiliki potensi sumberdaya air yang meliputi air permukaan 114.002.600 m
3
, air sungai 20.001.748.287 m
3
, dan air tanah 30.608.200 m
3
. Potensi tersebut memberikan ketersediaan air yang cukup untuk digunakan sebagai sarana
irigasi lahan-lahan pertanian, sehingga mendukung usaha pengembangan berbagai komoditi tanaman bahan makanan.
Berdasarkan analisis pada Lampiran 4 halaman 94, Kecamatan Wanasari mempunyai nilai Q sebesar 71,21, yang berarti Kecamatan
Wanasari mempunyai tipe iklim D 60,0 ≤ Q 100 atau merupakan
daerah beriklim sedang. Kondisi iklim yang demikian, sangat cocok untuk budidaya bawang merah, karena tanaman bawang merah tidak
menghendaki banyak air.
B. Keadaan Penduduk