Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Bawang Merah Varietas

commit to user 55 keluarga dan istri sehingga sebagian besar petani menggunakan tambahan tenaga kerja luar.

C. Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Bawang Merah Varietas

Bima Produksi bawang merah varietas Bima merupakan hasil dari kombinasi berbagai macam faktor produksi yang digunakan petani. Macam dan jumlah faktor produksi yang digunakan dalam usahatani akan menentukan produksi yang diperoleh, oleh karena itu kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien untuk memperoleh keuntungan maksimal. Adapun faktor-faktor produksi yang dimaksud adalah lahan, benih, tenaga kerja, pupuk, pestisida dan perata. Rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Lahan Faktor produksi lahan merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam usahatani, karena lahan merupakan tempat untuk menanam tanaman yang akan diusahakan, dengan kata lain lahan merupakan pabrik untuk menghasilkan produksi tanaman. Penggunaan luas lahan untuk setiap petani bawang merah varietas Bima di Kabupaten Brebes cukup beragam, yaitu antara 0,27 ha hingga 1,50 ha. Rata-rata luas lahan garapan usahatani bawang merah varietas Bima adalah sebesar 0,78 ha. 2. Sarana Produksi Benih, pupuk, pestisida dan perata merupakan sarana produksi yang digunakan dalam usahatani bawang merah varietas Bima. Rata-rata penggunaan sarana produksi usahatani bawang merah varietas Bima musim tanam Oktober-Desember 2010 di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada Tabel 14. commit to user 56 Tabel 14. Rata-Rata Penggunaan Sarana Produksi Usahatani Bawang Merah Varietas Bima Musim Tanam Oktober-Desember 2010 di Kabupaten Brebes No. Uraian Per Usahatani Per Hektar

1. 2.

3. 4. Benih kg Pupuk: b. Pupuk Urea kg c. Pupuk NPK Mutiara kg d. Pupuk ZA kg e. Pupuk Kamas kg f. Pupuk KCL g. Pupuk Kompos kg Pestisida: a. Fungisida kg b. Insektisida ltr c. Herbisida ltr Perata 1.323,33 154,33 89,33 157,67 69,17 34,17 866,67 7,24 4,89 2,75 2,57 1.633,74 197,86 114,53 202,14 88,68 43,80 1.111,11 9,28 6,27 3,53 3,29 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 7, Halaman 98 Berdasarkan Tabel 14, diketahui bahwa rata-rata penggunaan benih oleh petani adalah 1.323,33 kgUT atau 1.633,74 kgHa. Penggunaan pupuk pada usahatani bawang merah varietas Bima sangat beragam, baik berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kompos, sedangkan pupuk anorganik yang digunakan terdiri dari 5 macam, yaitu pupuk urea, pupuk NPK Mutiara, pupuk ZA, pupuk Kamas, dan pupuk KCL. Penggunaan pupuk tersebut dimaksudkan untuk menambah kandungan hara dalam tanah. Penggunaan pupuk anorganik dengan jumlah terbanyak adalah pupuk ZA 157,67 kgUT atau 202,14 kgHa. Hal ini dikarenakan pupuk tersebut mengandung dua unsur yang penting bagi tanaman bawang merah varietas Bima, yaitu 21 nitrogen dan 23 sulfat. Nitrogen berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan, sedangkan sulfat memegang peranan penting dalam metabolisme tanaman yang berhubungan dengan parameter penentu kualitas, yaitu ketajaman aroma bawang merah. Pestisida yang digunakan pada usahatani bawang merah varietas Bima terdiri dari 3 macam, yaitu fungisida, insektisida dan herbisida. commit to user 57 Fungisida digunakan untuk membantu petani memberantas cendawan penyebab penyakit dan Insektisida digunakan untuk memberantas hama. Fungisida yang digunakan oleh petani adalah merk dagang Antracol 70 WP dan Dhitane M-45 80 WP. Rata-rata penggunaan fungisida pada usahatani bawah merah varietas Bima yaitu sebanyak 7,24 kgUT atau 9,28 kgHa. Insektisida yang digunakan oleh petani adalah dengan merk dagang Prevaton 50 SC, Decis 25EC dan Hostathion 40EC. Rata-rata penggunaan insektisidanya yaitu sebanyak 4,89 literUT atau 6,27 literHa. Herbisida digunakan untuk memberantas gulma yang berada di areal tanaman. Rata-rata penggunaan herbisida, yaitu 2,75 literUT atau 3,53 literHa. Herbisida yang digunakan oleh petani adalah herbisida dengan merk dagang Goal 240 EC yang merupakan herbisida kontak pra tumbuh. Oleh karena itu, aplikasi herbisida dilakukan pada saat pra tanam, yaitu pada saat pengolahan tanah dengan harapan pada saat musim tanam tidak terdapat gulma yang tumbuh di lahan kecuali tanaman bawang merah varietas Bima. Aplikasi insektisida dilakukan secara bersamaan dengan fungisida dengan cara mencampurnya dan ditambahkan perata. Perata digunakan sebagai bahan tambahan agar fungisida dan pestisida dapat tercampur secara merata. Rata-rata penggunaan perata pada usahatani bawang merah varietas Bima adalah 2,57 literUT atau 3,29 literHa dengan merk dagang Besmor 200 AS. Penyemprotan insektisida dan fungisida dilakukan secara rutin, artinya tanpa mempertimbangkan ada tidaknya hama penyakit yang menyerang tanaman. 3. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai. Rata-rata penggunaan tenaga kerja usahatani bawang merah varietas Bima musim tanam Oktober-Desember 2010 di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada Tabel 15. commit to user 58 Tabel 15. Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Bawang Merah Varietas Bima Musim Tanam Oktober-Desember 2010 di Kabupaten Brebes No. Uraian TKHD HKP TKHL HKP Jumlah HKP Per UT Per Ha Per UT Per Ha Per UT Per Ha 1. 2. TK Harian untuk: a. Pengolahan tanah b. Perompesan c. Penanaman d. Pemupukan e. Penyiangan dan Pembubunan f. Pengendalian OPT g. Pemanenan h. Pengangkutan i. Penjemuran TK Borongan untuk: a. Pengolahan tanah I b. Pengolahan tanah II c. Penyiraman 2,90 0,39 0,67 3,63 1,06 10,33 0,82 0,10 13,78 - - - 3,72 0,50 0,85 4,65 1,36 13,25 1,04 0,13 17,66 - - - 34,51 7,17 26,31 16,60 34,16 28,63 35,08 8,77 75,75 - - - 44,25 9,19 33,73 21,28 43,79 36,71 44,98 11,24 97,12 - - - 37,41 7,56 26,97 20,23 35,22 38,97 35,90 8,87 89,53 88,00 85,67 72,06 47,97 9,68 34,58 25,93 45,16 49,96 46,02 11,37 114,78 112,82 109,83 92,38 Jumlah 33,67 43,17 266,98 342,28 546,37 700,48 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 8, Halaman 100 Keterangan: TKHD : Tenaga Kerja Harian Dalam TKHL : Tenaga Kerja Harian Luar HKP : Hari Kerja Pria UT : Usahatani Berdasarkan Tabel 15, rata-rata penggunaan tenaga kerja pada usahatani bawang merah varietas Bima di Kabupaten Brebes adalah 546,37 HKPUT atau 700,48 HKPHa. Jumlah penggunaan tenaga kerja tersebut terdiri dari tenaga kerja harian dalam 33,67 HKPUT atau 43,17 HKPHa, tenaga kerja harian luar 266,98 HKPUT atau 342,28 HKPHa, dan tenaga kerja borongan 245,72 HKPUT atau 315,03 HKPHa. Rata- rata penggunaan tenaga kerja yang terbesar adalah pada pengolahan tanah. Tenaga kerja untuk pengolahan tanah terdiri dari tenaga kerja harian dan tenaga kerja borongan. Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang dibayar berdasarkan luas lahan, kemudian untuk menentukan jumlah HKP- nya dengan cara jumlah yang dibayar oleh petani dibagi dengan upah harian untuk setiap HKP. Tenaga kerja borongan digunakan pada pengolahan tanah ungkap I, yaitu sebanyak 88,00 HKPUT atau 112,82 HKPHa dan ungkap II sebanyak 85,67 HKPUT atau 109,83 HKPHa. commit to user 59 Tenaga kerja harian digunakan pada pengolahan tanah cocrok dan besar penggunaannya untuk tenaga kerja harian dalam 2,90 HKPUT atau 3,72 HKPHa dan tenaga kerja harian luar 34,51 HKPUT atau 44,25 HKPHa.

D. Analisis Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan Keuntungan Usahatani