Kalibrasi Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran Soal 13 Skor Indeks Kesulitan Soal Kriteria Soal 0,00 ─ 0,25 Sukar 0, 26 ─ 0,75 Sedang 0,76 ─ 1,00 Mudah Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal tes melalui perhitungan software ANATES, dengan kategori sukar sebanyak 3 soal yaitu 16, 30, dan 41, sedang 14 soal yaitu 5, 7, 10, 14, 15, 22, 25, 27, 32, 34, 36, 37, 43, dan 44, dan mudah sebanyak 9 soal yaitu 3, 9, 11, 17, 18, 23, 28, 33, dan 39 . 14 4. Daya Pembeda Soal Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa kurang pandai. 15 Rumus yang digunakan adalah: D = B A B B A A P P J B J B    Keterangan : D : indeks diskriminasi daya pembeda B A :banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B : banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar J A : banyak peserta kelompok atas J B : banyak peserta kelompok bawah P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 16 13 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, op. cit., h. 103. 14 Lampiran 8., h. 116. 15 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 211. 16 Ibid., h. 213-314. Tabel 3.5 Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal 17 Skor Daya Pembeda SoalD Klasifikasi 0,00 ─ 0,20 Jelek 0,20 ─ 0,40 Cukup 0,40 ─ 0,70 Baik 0,70 ─ 1,00 Baik Sekali Negatif Semuanya tidak baik Berdasarkan hasil pengujian daya pembeda soal tes melalui perhitungan software ANATES, dengan kategori baik sebanyak 18 soal yaitu 5, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 25, 28, 32, 33, 34, 36, 39, dan 44, dan kategori baik sekali sebanyak 4 soal yaitu 7, 27, 37, dan 43. 18

G. Teknik Analisis Data

Setelah data-data diperoleh maka sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu: 1. Uji normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors. 19 Rumus : L = Fz i – Sz i Ket : L : peluang mutlak tersebar F z i : peluang angka baku S z i : proporsi angka baku Dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama pengamatan x 1 , x 2 , . . . , xn dijadikan bilangan baku z 1 , z 2 , . . . , z n dengan rumus z = x 17 Ibid., h. 218. 18 Lampiran 8., h. 116. 19 Sudjana, op. cit., hal. 466-467. dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku. Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang Fz i = Pz≤z i . Selanjutnya dihitung proporsi z 1 , z 2 , . . . , z n yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh Sz i , maka Sz i = Selanjutnya hitung selisih Fz i - Sz i kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L . Kriteria pengujian uji normalitas adalah sebagai berikut : Apabila: L L tabel , maka data berdistribusi normal L L tabel , maka data berdistribusi tidak normal 2. Uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk menguji sama atau tidaknya dua variansi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas variansi dua buah peubah bebas, dengan rumus Fisher: 20 F= Dengan ketentuan: Jika F hitung F tabel maka variansi kedua data homogen; F tabel = F 1- α Jika F hitung F tabel maka variansi kedua data tidak homogen; F tabel = F 1- α 3. Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotessis, data dianalisis dengan menggunakan Uji “t” t-test, dengan rumus sebagai berikut: 21 t = 20 Ibid., h. 249. 21 Ibid., h. 239. dengan S 2 = Keterangan: t : uji hipotesis X 1 : rerata kelas eksperimen X 2 : rerata kelas kontrol S : simpangan baku n : number of cases Kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak, Ha diterima Jika t hitung t tabel maka Ho diterima, Ha ditolak

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : µ 1 = µ 2 Ha : µ 1 ≠ µ 2 Keterangan: Ho = Hipotesis nol Ha = Hipotesis alternatif µ 1 = nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran tipe STAD µ 2 = nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran tipe TGT 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian disini adalah data hasil pretest dan posttest dari dua data kelompok. Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT, kedua kelompok tersebut masing-masing diberikan pretest. Pretest ini bertujuan mengukur pengetahuan awal peserta didik mengenai konsep sistem pernapasan manusia dan hewan. Setelah itu masing-masing kelompok diberikan posttest yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar peserta didik. Gambaran umum tentang data-data ini telah diperoleh meliputi nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata, median, modus, standar deviasi, dan varians dapat dilihat pada lampiran. 1 1. Deskripsi data Pretest Kelas STAD dan TGT Deskripsi data hasil pretest kelas STAD dan TGT dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Data Pretest Kelas STAD dan TGT No. Deskripsi STAD TGT 1. Nilai Minimum 12 12 2. Nilai Maksimum 48 52 3. Rata-rata mean 27 30 4. Median 30,6 32,5 5. Modus 26,06 28,68 6. Standar Deviasi 10,32 10,67 7. Varians 106,6 113,9 1 Lampiran 13., h. 122.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di MTs. Swasta PAB 1 Helvetia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di MTs. Swasta PAB 1 Helvetia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 11

BAB II LANDASAN TEORITIS - Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di MTs. Swasta PAB 1 Helvetia - Repository UIN Sumatera Uta

0 0 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di MTs. Swasta PAB 1 Helvetia - Repository UIN Sumater

0 1 15

BAB IV HASIL PENELITIAN - Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di MTs. Swasta PAB 1 Helvetia - Repository UIN Sumatera Utar

0 5 32

Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

0 0 10