Belajar menurut Good dan Brophy merupkan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang
sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam
diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru.
55
Dari berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Jadi belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam
diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar dianggap sebagai proses perubahan
perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Belajar merupakan suatu proses yang terjadi secara internal yang meliputi perubahan tingkah laku,
pengetahuan, dan sebagainya yang tidak dapat dilihat dengan nyata.
6. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Agus adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
56
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-
sikap, apresiasi dan keterampilan.
57
Nana Sudjana menyatakan hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
mengajarnya.
58
Sedangkan menurut Gagne hasil belajar meliputi informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, sikap, dan
keterampilan motorik.
59
55
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, cet. 23, h. 85.
56
Agus Suprijono, op. cit., h. 7.
57
Ibid., h. 5.
58
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,2009, cet. 14, h. 22.
59
Ibid.
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar, dapat dilihat dari perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh orang tersebut. Jika sesesorang
sudah menunjukkan suatu bentuk perubahan yang berarti atau suatu perubahan kearah yang lebih baik, maka orang tersebut dapat dikatakan sudah
memperoleh keberhasilan dalam belajar. Namun jika seseorang tidak menunjukkan perubahan apa-apa atau bahkan perilaku dan tindakan menjadi
lebih buruk maka orang tersebut dapat dikatakan belum berhasil dalam belajar atau gagal. Begitu juga dengan seorang pelajar, jika siswa sudah
menunjukkan suatu perubahan kearah yang lebih baik maka siswa tersebut dikatagorikan berhasil dalam proses belajar di sekolah. Namun, jika tidak
terjadi perubahan maka siswa tersebut dikatakan belum berhasil. Penilaian hasil belajar siswa dapat ditinjau dari tiga ranah yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor.
60
1. Ranah kognitif
Merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental atau otak. Kemampuan-kemampuan yang termasuk ranah kognitif adalah: hafalan
C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6.
2. Ranah afektif
Ranah ini berkaitan dengan sikap dan nilai siswa. Dapat terlihat pada berbagai tingkah laku seperti: perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan,
motivasi belajar, rasa hormat pada guru, dan sebagainya. 3.
Ranah psikomotor Ranah ini berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan
bertindak siswa setelah menerima pelajaran tertentu. Simpon menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan dan
kemampuan bertindak individu. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar biologi siswa merupakan skor yang diperoleh oleh seorang siswa
60
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2006, Cet ke-1, h. 14.