Perumusan Masalah Tujuan PENDAHULUAN
Cooperative Learning menurut Marjoko adalah “model pembelajaran
yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis untuk sampai kepada pengalaman individual dan kelompok saling membantu,
berdiskusi, berargumentasi dan saling mengisi untuk memperoleh pemahaman bersama
”.
10
Sedangkan menurut Thomson pembelajaran kooperatif merupakan “suatu pembelajaran dengan menekankan pada aspek
sosial. Siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri atas 4
atau 5 siswa dengan kemampuan yang heterogen”.
11
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar selama berkerja satu kelompok, tugas
anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman kelompoknya untuk mencapai ketuntasan
belajar.
12
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan
sistem pembelajaran
yang mengelompokkan siswa secara heterogen, dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling berbagi ide antarsesama anggota kelompok sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, serta mampu mencapai
tujuan pembelajaran bersama-sama.
10
Marjoko, “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Cooperative Learning Teknik STAD di SMP Negeri Cilacap”, Jurnal Widyatama, vol. 1, no. 5, 2008, h. 65.
11
Suradi, “Tinjauan tentang Implementassi Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Matematika
”, Jurnal Ilmu Kependidikan, vol. 1, no. 2, 2005, h. 23-24.
12
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, cet. 1, h. 41.