Pengujian Hipotesis Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

hubungan yang linear, dengan demikian data dalam penelitian ini dapat dipergunakan dalam analisis yang lebih lanjut. Hasil pengujian hipotesis, diperoleh data yang menunjukkan terdapat terdapat pengaruh religiusitas X terhadap kecerdasan emosionalX remaja tuna daksa di SLB D-D1 YPAC Jakarta. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,877 sehingga hubungan antara kedua variabel termasuk pada kategori yang kuat atau tinggi. Besarnya pengaruh variabel religiusitas terhadap kecerdasan emosional dapat diketahui dengan melihat hasil perhitungan uji koefisien determinasi sebesar 76,91 yang berarti bahwa kecerdasan emosional remaja tuna daksa sebesar 76,91 ditentukan oleh religiusitas. Hasil hipotesis juga di dukung dengan pendapat Goleman juga menyebutkan beberapa unsur pembentukan kecerdasan emosional, diantaranya keyakinan, rasa ingin tahu, niat, kendali diri, keterkaitan, kecakapan berkomunikasi, dan koperatif. Selain itu Mahmud al-Zaki mengemukakan bahwa kecerdasan emosional pada dasarnya mempunyai hubungan yang erat dengan kecerdasan uluhiyah ketuhanan. Jika seseorang memiliki tingkat pemahaman dan pengalaman nilai- nilai ketuhanan yang tinggi dalam hidupnya, maka berarti dia telah memiliki kecerdasan emosional yang tinggi pula. 8

D. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah berhasil menguji hipotesis yang diajukan, tetapi belum sepenuhnya pada tingkat kebenaran mutlak, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan penelitian lanjutan. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian, antara lain: 1 Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup yaitu jawaban kuesioner telah disediakan oleh peneliti sehingga terbatasnya informasi yang didapatkan oleh peneliti. 2 Terbatasnya sampel penelitian, Populasi terjangkaunya hanya terbatas pada siswa remaja SLB D-D1 YPAC Jakarta yang beragama Islam sehingga hasil 8 Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 2004, Cet. 7, h. 90. yang diperoleh dalam penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan pada siswa dengan karakteristik yang berbeda dari populasi yang ditentukan. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan variabel religiusitas, siswa remaja SLB D- D1 YPAC Jakarta memiliki skor rata-rata persentase sebesar 84,11, Hal ini mengindikasikan religiusitas remaja di SLB D-D1 YPAC Jakarta bahwa religiusitas remaja tuna daksa di SLB D-D1 YPAC Jakarta termasuk kedalam kategori baik, secara teoritis siswa tersebut sudah menjalankan agamanya dengan baik dimana sudah mampu menjalani, menghayati dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Untuk kecerdasan emosional siswa yang memperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 79,37, hal ini semakin mengindikasi bahwa kecerdasan emosional remaja di SLB D-D1 sudah cukup baik. Artinya mereka sudah mampu mengolah dan mengelola emosinya dengan baik sehingga mereka memiliki perilaku-perilaku yang positif dan dapat memberika reaksi emosional yang stabil, tidak berubah-ubah dan mampu memiliki reaksi yang positif sebelum memberikan responnya dalam menghadapi masalah. 3. Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap kecerdasan emosional. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh harga r hitung lebih besar dari r tabel 0,8770,444 pada taraf signifikansi 5. Koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,877 sehingga korelasi antara kedua variabel termasuk pada kategori yang kuat atau tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Bagi siswa hendaknya dapat meningkatkan religiusitas mereka, karena hal tersebut dapat mendukung terbentuknya kecerdasan emosional yang baik. 2. Bagi sekolah, memperbanyak dan meningkatkan mutu kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, agar dapat membantu siswa meningkatkan religiusitas mereka. 3. Bagi para orang tua agar senantiasa memperhatikan aspek religiusitas khususnya remaja, dimana pada masa perkembangan remaja dikenal sebagai badai emosi dan membutuhkan perhatian khusus agar terhindar dari pengaruh emosi negatif. 4. Bagi peneliti lain a. Penelitian tentang pengaruh religiusitas terhadap kecerdasan emosional alangkah baiknya disertai dengan observasi yang mendalam. b. Untuk peneliti selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas siswa yang tidak ikut diteliti maka sebaiknya diikut sertakan dalam penelitian.