Jenis Penelitian Desain Penelitian

43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model Quantum Teaching terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus RA Kartini Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Penelitian ini juga memberikan suatu perlakuan terhadap sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah model pembelajaran Quantum Teaching pada kelas eksperimen dan model pembelajaran Konvensional pada kelas kontrol. Kedua kelas diasumsikan bersifat homogen ditinjau dari segi kemampuan belajar yang setara dan berbeda dari segi perlakuan yang diberikan. Kedua kelas harus dikontrol dengan teliti, sehingga peningkatan hasil belajar IPS benar-benar merupakan hasil treatment yang diberikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu Quasi-Experimental Research.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Sudjana dan Ibrahim 2009:31 menyatakan bahwa desain penelitian eksperimen mempunyai dua fungsi, yaitu memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang dituntut oleh hipotesis penelitian dan memungkinkan peneliti membuat interpretasi dari hasil studi melalui analisis data secara statisik. Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen semu ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono 2015:116 berpendapat bahwa desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes awal pretest dengan tes yang sama. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti biasanya. Selanjutnya siswa diberikan tes akhir postest dengan tes yang sama. Hasil kedua tes akan dibandingkan, demikian pula antara hasil awal dengan tes akhir pada masing- masing kelompok. Desain Nonequivalent Control Group Design yang bersumber dari Sugiyono, 2015:116 terlihat dibawah ini: O 1 X O 2 O 3 O 4 Bagan 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design Keterangan: O 1 : hasil belajar siswa kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan O 2 : hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan O 3 : hasil belajar siswa kelas kontrol tidak diberi perlakuan O 4 : hasil belajar siswa kelas kontrol tidak diberi perlakuan X : hasil perlakuan yang diberikan, yaitu menggunakan model Quantum Teaching Perbedaan antara kedua hasil tes akhir pada kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan efektifitas dari perlakuan yang diberikan. Sebelum pelaksanaan eksperimen peneliti terlebih dahulu melakukan penyusunan instrumen tes dan mengujicobakan intrumen tersebut pada kelas uji coba. Setelah instrumen dinyatakan valid, maka peneliti memberikan pretest pada dua kelas dengan tes yang sama. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Quantum Teaching sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru. Setelah pemberian perlakuan, kedua kelas diberikan posttest dengan tes yang sama. Setelah memperoleh hasil pretest dan posttest, maka hasil kedua kelas dibandingkan dan dilakukan pembahasan dengan teori yang sesuai, sehingga dapat ditarik kesimpulan terkait dengan hipotesis yang diajukan. Alur pelaksanaan penelitian digambarkan pada diagram sebagai berikut. Pretest kelas kontrol Dengan metode diskusi Posttest kelas kontrol Pretest kelas ekperimen Dengan model quantum Posttest kelas eksperimen Hasil dan pembahasan Kesimpulan dan laporan Instrumen valid Penyusunan instrumentes Uji coba instrumen Bagan 3.2 Alur Pelaksanaan Penelitian Berdasarkan diagram diatas, maka alur pelaksanaan penelitian diawali dengan penyususnan instrumen penelitian, yaitu berupa tes tertulis dan lembar observasi. Instrumen yang telah disusun diujicobakan pada kelas uji coba yaitu siswa kelas IV SDN Pundenrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Instrumen yang telah diujicobakan, diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabel, dilakukan pretest pada kelas kontrol yaitu SDN Sambiroto 02 dan kelas eksperimen yaitu SDN Tayuwetan 03 di Gugus RA Kartini Kecamatan Tayu Kabupaten Pati, untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pembelajaran IPS. Kegiatan penelitian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional dan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Pengaruh perlakuan yaitu model pembelajaran Quantum Teaching diketahui setelah pelaksanaan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis dan dibahas secara runtut sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan tentang keefektifan penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus RA Kartini Kecamatan Tayu Kabupaten Pati.

3.1.3 Prosedur Penelitian