Reliabilitas Instrumen Daya Pembeda

Sudijono, 2008:258 Selanjutnya nilai r pbi diinterpretasikan menggunakan tabel nilai “r” Product Moment pada taraf signifikan 5 dengan terlebih dahulu mencari df-nya df = N- nr. Jika r pbi ≥ r tabel maka alat ukur dikatakan valid.

3.6.3 Reliabilitas Instrumen

Arikunto 2010:221 menyebutkan bahwa reliabel artinya dapat dipercaya atau diandalkan, sedangkan reliabilitas dapat berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik.instrumen yang reliabel berarti instrumen cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Suatu instrumen dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika instrument tersebut dapat memberikan hasil yang tetap dan bersifat reliabel. Untuk mengukur realibilitas tes menggunakan rumus KR-20. Karena instrument tes bersifat dikotomi yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 maka rumus KR-20, Arikunto, 2010:230 adalah sebagai berikut: [ � � ] [ ] Keterangan: rtt = realibilitas tes k = banyaknya butir soal yang sahih vt = varian total p = proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah Ʃpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q Instrumen dikatakan reliabel apabila memenihi kriteria bahwa r tt r tabel . 3.6.4 Uji Taraf Kesukaran Suatu tes tidak boleh terlalu mudah juga tidak boleh terlalu sukar. Sebuah item soal yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat kesukaraannya ratarata, artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar Arikunto, 2013: 207. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut. P = Keterangan: P = indeks taraf kesukaran untuk tiap soal B = banyaknya siswa yang benar setiap butir soal Js = banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut dan sebaliknya. Kriteria indeks kesukaran soal yang dipakai yakni sebagai berikut. P 0,00 sampai 0,30 = soal kategori sukar P 0,31 sampai 0,70 = soal kategori sedang P 0,71 sampai 1,00 = soalkategori mudah Arikunto, 2013: 223.

3.6.5 Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang pandai menguasai materi yang ditanyakan dengan siswa yang kurang pandai belum atau tidak menguasai materi yang ditanyakan. Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian, yaitu kelompok bawah yang merupakan kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: D = - D : daya beda BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda : D = 0,00 – 0,20 : jelek D= 0.20 – 0.40 : cukup D= 0.40 – 0.70 : baik D= 0.70 – 1,00 : baik sekali

3.7 Teknik Analisis Data