BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT BATAK TOBA DAN BIOGRAFI
ROTUA PARDEDE
2.1 Suku Batak Toba
Suku Batak Toba merupakan sub atau bagian dari suku bangsa batak. Suku Batak Toba meliputi Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan,
Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, sebagian Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga dan sekitarnya. Sepanjang sejarah suku
ini terbagi ke dalam beberapa kerajaan. Pada masa kerajaan yang berpusat di Bakara, Kerajaan yang dalam pemerintahan dinasti Sisingamangaraja membagi
Kerajaan Batak dalam 4 wilayah yang disebut Raja Maropat, yaitu: 1.
Raja Maropat Silindung 2.
Raja Maropat Samosir 3.
Raja Maropat Humbang 4.
Raja Maropat Toba Marga asli penduduk Batak Toba yang berdomisili di Tampahan adalah
Siahaan, Simanjuntak dan marga-marga penduduk pendatang seperti; Simatupang, Pardede, Sianturi, Panggabean, Sianipar, dll.
2.1.1 Asal-Usul Batak Toba
Penelusuran sejarah, sebuah upaya yang bagi sebagian orang merupakan pekerjaan yang sia-sia. Tetapi jika dipikir lebih mendalam,setiap orang pasti
bertanya dari manakah asal-usul suku Batak Toba. Versi sejarah mengatakan Si Raja Batak Toba dan rombongannya datang dari Thailand, terus ke Semenanjung
Malaysia lalu menyebrang ke Sumatera dan menghuni Sianjur Mula-Mula, lebih kurang 8 KM arah barat Pangururan, pinggiran Danau Toba sekarang. Versi lain
mengatakan dari India melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke Selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba.
Diperkirakan Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200 awal abad ke-13. Raja Sisingamangaraja XII salah satu keturunan Si Raja Batak yang merupakan
generasi ke-19 wafat 1907, maka anaknya bernama Si Raja Buntal adalah generasi ke-20. Pada tahun 1024 kerajaan COLA dari India menyerang Sriwijaya
yang menyebabkan bermukimnya 1500 orang Tamil di Barus. Pada tahun 1275 Mojopahit menyerang Sriwijaya, hingga menguasai daerah Pane, Haru, Padang
Lawas. Sekitar tahun 1400 kerajaan Nakur berkuasa di sebelah Timur Danau Toba, Tanah Karo dan sebagian Aceh.
Menurut kepercayaan bangsa Batak induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak. Si raja Batak
mempunyai dua orang putra, yakni Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan mempunyai 5 lima orang putra yakni Raja Uti Raja Biak-Biak,
Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Malau Raja. Sementara, Si Raja Isumboan mempunyai 3 tiga orang putra yakni Tuan Sorimangaraja, Si Raja
Asiasi, dan Sangkar Somalindang. Dari keturunan pinompar mereka inilah kemudian menyebar ke segala penjuru daerah di Tapanuli, baik ke utara maupun
ke selatan sehingga muncullah berbagai macam marga Batak. Legenda mengenai
bagaimana Si Raja Batak disebut sebagai asal mula orang Batak amsih perlu dikaji lebih dalam.
Sebenarnya Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tobasa, dan Samosir sekarang tidaklah semuanya Toba. Sejak Masa kerajaan Batak
hingga pembagian wilayah yang didiami suku Batak ke dalam beberapa distrik oleh Huria Kristen Batak Protestan HKBP, Tanah Batak dibagi menjadi 4
empat bagian besar, yaitu: Samosir Pulau Samosir, dan sekitarnya, Toba Balige, Laguboti, Porsea, Pangururan, Sigumpar, dan sekitarnya, Humbang
Dolok Sanggul, Siborong-borong, dan sekitarnya, Silindung Sipoholon, Tarutung, Pahae, dan sekitarnya.
2.2 Sitem Kekerabatan Batak Toba