Pada tahap pra lapangan penulis mempersiapkan segala macam kebutuhan yang diperlukan sebelum turun ke dalam penelitian itu sendiri. Dalam bagian ini
disusun rancangan penellitian ini, menjajaki atau menilai keadaan lapangan,
memilih informan, perlengkapan penelitian, dan etika penelitian. Selanjutnya pada
tahap perkerjaan di lapangan peneliti mengumpulkan data semaksimal mungkin. Dalam hal ini, penulis menggunakan alat bantu yaitu, kamera digital merk Nikon,
dan catatan lapangan. Pengamatan langsung menyaksikan pertujukan manghirap tondi yang dilaksanakan ibu Rotua Pardede. Sedangkan wawancara tidak
berstruktur adalah wawancara yang dalam pelaksanaan tanya jawabnya berlangsung seperti percakapan sahari-hari. Informan biasanya terdiri dari mereka
yang terpilih karena sifat-sifatnya yang khas. Biasanya mereka telah mengetahui
informasi yang dibutuhkan dan wawancara biasanya berlangsung lama.
Dalam tahap mennganalisis data penulis mengorganisasikan data yang telah terkumpul dari catatan lapangan, foto, studi kepustakaan, rekaman dan
sebagainya ke dalam suatu pola atau kategori dengan hasil akhir membuat laporan untuk penulisan skripsi.
1.5.1 Studi Kepustakaan
Dalam mencari tulisan-tulisan pendukung, penulis melakukan adanya studi kepustakaan dan kegiatan ini dilakukan untuk menemukan
literatur atau sumber bacaan guna melengkapi data-data yang diperlukan dalam tulisan ini. Sumber bacaan yang digunakan dapat berasal dari
penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Dimana sumber bacaan diperoleh dari buku, majalah, buletin, jurnal, artikel dan situs
internet. Studi kepustakaan dilakukan dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar tentang apa yang akan diteliti. Tujuan dari studi
kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan konsep-konsep, teori, serta informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pembahasan atau
penelitian dan menambah wawasan penulis tentang kebudayaan masyarakat Batak Toba yang diteliti yang berhubungan dengan
kepentingan pembahasan atau penelitian.
1.5.2 Penelitian Lapangan
Sebagai acuan dalam mengumpulkan data di lapangan, penulis berpedoman kepada tulisan Harsja W. Bachtiar dan Koentjaraningrat
dalam buku metode-metode penelitian masyarakat. Dalam buku tersebut dikatakan, bahwa pengumpulan data dilakukan melalui kerja lapangan
field work dengan menggunakan : 1 Observasi pengamatan, dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung, hal ini sesuai dengan
pendapat Harja W. Bachtiar 1990:114-115, bahwa seorang peneliti harus melihat langsung akan kegiatan-kegiatan dari sasaran penelitiannya dalam
mendapatkan data-data di lapangan, maka pengamat menghadapi persoala bagaimana cara ia dapat mengumpulkan keterangan yang diperlukan tanpa
harus bersembunyi, tetapi juga tidak mengakibatkan perubahan oleh kehadirannya pada kegiatan-kegiatan yang diamatinya.
Mengacu pada teori diatas penulis mengumpulkan keterangan yang diperlukan dengan cara mengamati sasaran penelitian, misalnya tentang
penyajian manghirap tondi, sarana yang dipergunakan, pelaku, dan
masalah-masalah lain yang relevan dengan pokok permasalahan dan dalam pengamatan, penulis juga melakukan pencatatan data-data di lapangan
sebagai laporan hasil pengamatan penulis. 2 Wawancara, dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan
manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian pendirian yang mereka miliki, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi.
Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi secara lisan dari para informan. Untuk ini penulis mengacu pada pendapat
Koentjaningrat 1990:129-155 yang membagi tiga kegiatan wawancara yaitu : persiapan wawancara, teknik wawancara terfokus, wawancara
bebas dan wawancara sambil lalu. Dalam wawancara terfokus, pertanyaan tidak mempunyai struktur
tertentu tetapi terpusat kepada pokok permasalahan lain. Wawancara sambil lalu sifatnya hanya untuk menambah data lain. Dalam
mengumpulkan data, penulis menggunakan ketiga wawancara ini serta terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan dan mencatat secara langsung
data-data yang diperlukan. 3 Perekaman, dalam hal ini penulis melakukan perekaman dengan
2 cara, yaitu a perekaman yang penulis lakukan yaitu perekaman audio dengan menggunakan handycam Sony mini DVD. Perekaman ini sebagai
bahan tekstual dan musikal. b untuk mendapatkan dokumentasi dalam bentuk gambar digunakan kamera digital merk Nikon. Pengambilan
gambar dilakukan pada saat upacara ritual berlangsung.
1.5.3 Kerja Laboratorium