4.1.1 Isi Teks
Jika dilihat dari makna dan struktur teks yang tertera diatas, penulis meyakini bahwa ada beberapa pesan yang terkandung didalamnya. Mulai dari
lamanya tidak bertemu: Teks di atas menceritakan tentang bagaimana penyaji mengungkapkan isi hatinya kepada seorang yang akan dihirap dipanggil pulang.
Dia terus menerus memanggil nama seseorang yang mau di hirap dipanggil dengan nada yang mengerutu dan dalam suasana kesedihan yang mendalam. Dia
menunjukkan kalau dia berharap seseorang tersebut pulang ke kampung halamannya dan bertemu dengan keluarganya. Dia juga tidak pernah berhenti
menawarkan segala makanan keseharian seseorang itu begitu juga dengan selimut dan bantal pada saat seseorang yang mau dihirap dipanggil tinggal di kampung.
4.1.2 Makna Teks
Penyaji dalam teks manghirap tondi ini pada umumnya menggunakan kalimat dan kata-kata bujukan. Ada beberapa makna yang penulis teliti dari isi
teks manghirap todi ini, yaitu: sebagai ungkapan kesedihan yang sangat mendalam dan rasa takut yang selalu dirasakan oleh penyaji karena selalu
membayangkan keadaan seseorang yang akan dihirap dipanggil itu di perantauan, misalnya beberapa isi teks berikut yang menyatakan harapan dan doa
dari penyaji maupun orang tua yang memanggil anaknya pulang. Dalam hal pemanggilan atau manghirap tondi ini ada 2 kata yang memiliki makna yang
berbeda yaitu jika penyaji memanggil seorang anak laki-laki maka akan disebutkan dengan kata “ Sibuan Tunas” namun jika memanggil anak perempuan
digunakan kata “Sibuan Beu”. Pada saat melaksanakan ritual ini Ibu Rotua akan memanggil seorang anak perempuan seperti pada nyanyian atau lirik andung-
andung berikut ini...makna pertama yaitu sebuah harapan dari orangtua dari anak yang akan dipanggilanya.. ”Boru inang sibuan beu idia do dainang tondiku..., nga
loja au paihut-ihut dainang sojumpangan i, paboa ma anggi sinuan beuku didia do dainang”. Anakku...putri kesayanganku dimanakah engkau berada.., ibumu
sudah lelah mencari dan mengikutimu namun tak kunjung ketemu, beritahulah ibumu anakku sayang dimana engkau berada.
Berikutnya ada juga harapan orang tua agar putrinya kembali ke kampung halamannya:..”Ro ma dainang hasian, Ro ma dainang tondiku. Ingot dainang ma
indahan dohot panginuman mon asa allang dainang, modom ma dainang dilage- lage podomanmon, ondo bantalmu, on do gobarmu, modom ma dainang..modom
ma dainang. Maknanya yaitu “Datanglah putriku sayang, datanglah sayangku. Ingatlah nasi dan minumanmu lalu makanlah itu anakku, tidurlah putriku sayang
di tempat tidurmu, ini bantalmu dan ini selimutmu, tidurlah anakku, tidurlah anakku sayang”.
4.1.3 Pemilihan Teks