Terdapat dua ensambel yang umum dikenal pada Masyarakat Batak Toba, yaitu ensambel gondang sabangunan dan gondang hasapi. Alat musik yang
terdapat dalam ensambel gondang sabangunan yaitu satu set taganing membranofon, sarune bolon aerofon, empat buah ogung idiofon dan hesek
idiofon. Instrument yang terdapat dalam gondang hasapi yaitu garantung idiofon, hesek idiofon, sarune etek aerofon dan hasapi kordofon. Ensambel
gondang sabangunan dan gondang hasapi ini tidak pernah lagi dipakai dalam acara adat masyarakat Batak yang ada di Desa Lintong Nihuta Bagasan ini.
Masyarakat sudah memakai instrumen kibot dan sulim dalam acara adat, baik adat perkawinan maupun kematian. Ada juga beberapa pengusaha kibot yang telah
memasukkan taganing ke dalam instrumennya sebagai pelengkap.
2.6.2 Seni Tari
Seni tari pada masyarakat Batak Toba dikenal dengan dua jenis yaitu tortor dan tumba. Tortor merupakan tarian yang digunakan dalam konteks upacara adat
seperti perkawinan dan kematian. Tumba merupakan tarian yang digunakan oleh pemuda-pemudi maupun anak-anak pada waktu terang bulan. Tarian ini
merupakan tarian yang bersifat hiburan. Kegiatan ini disebut dengan martumba. Pada masyarakat yang tinggal di Desa Lintong Nihuta Bagasan kegiatan
martumba sudah tidak terdapat lagi. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena tidak adanya pemrakarsa ataupun karena rasa kekeluargaan dan persatuan antar muda-
mudi tidak ada lagi.
2.6.3 Seni Sastra
Hutajulu dan Harahap 2005:13 mengatakan pada masyarakat Batak Toba dapat ditemukan beberapa seni sastra, yaitu :
1. Umpasa merupakan kata-kata kiasan yang berisi ajaran tentang keteladanan, kebijaksanaan, aturan-aturan adat serta pesan-pesan religious. Umumnya umpasa
disampaikan di dalam berbagai kegiatan upacara adat yang ada di masyarakat Batak Toba.
2. Tonggo-tongo merupakan jenis sastra yang terkait dengan rangkaian teks-teks naratif keagamaan. Tonggo-tonggo dapat berupa doa-doa pujian kepada Sang
Pencipta atau juga bentuk doa-doa lainnya dalam bentuk permohonan dan harapan.
3. Turi-turian merupakan satu bentuk seni bercerita yang umumnya bersumber dari berbagai mitos dan legenda.
4. Huling-huling ansa adalah sejenis sastra berbentuk teka-teki yang umumnya dilakukan oleh pemuda dan pemudi di waktu senggang. Umpasa dan hulung-
huling ansa merupakan dua dari seni sastra yang masih terdapat pada masyarakat yang ada di Desa Hutaimbaru ini. Berdasarkan pengamatan penulis, umpasa
sering digunakan pada acara-acara adat perkawinan dan huling- huling ansa banyak digunakan oleh anak-anak ketika sedang bermain dengan anak-anak yang
lain.
2.6.4 Seni Rupa
Pada masyarakat Batak Toba ditemukan beberapa jenis seni rupa. Yang paling umum adalah seni patung. Umumnya bahan yang digunakan untuk seni
patung ini adalah batu dan kayu. Patung yang terbuat dari batu banyak digunakan pada makam orang yang sudah meninggal. Patung yang terdapat di atas makam
tersebut menandakan bahwa orang yang meninggal tersebut telah mencapai usia tua dan pada masa hidupnya memiliki pengaruh di masyarakat. Harahap,
2005:12. Pada jaman dahulu masyarakat Batak telah mengenal seni patung dari batu ini. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan bersejarah yang terdapat di
Samosir yaitu situs peninggalan raja-raja Batak. Jenis patung yang paling popular di masyarakat Batak Toba adalah sigale-
gale. Sigale-gale adalah sejenis patung boneka kayu yang dapat menari. Patung ini digunakan sebagai seni pertunjukan hiburan. Sigale-gale dikendalikan oleh
seseorang dengan menggunakan tali-tali yang dipasang pada bagian-bagian patung. Selain seni patung, masyarakat Batak Toba juga mengenal seni ukir
ornamental yang disebut dengan gorga. Seni ukir ini banyak terdapat pada dinding rumah tradisional Batak dan banyak juga digunakan pada alat-alat musik sebagai
hiasan. Motif-motif yang digunakan dapat berupa ukiran gambar manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan maupun lambang delapan penjuru angin.
2.7 Pengertian Biografi