30
2.3. Prestasi Kerja
2.3.1. Pengertian Prestasi Kerja
Menurut Sastrohadiwiryo 2002 : 235, prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
diberikan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja tersebut dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan karyawan
tersebut. Menurut Yuli 2005 : 89, prestasi kerja merupakan hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan yang
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.3.2. Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Wahyudi 2002:101, penilaian prestasi kerja dapat diartikan sebagai suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang
prestasi kerja seorang tenaga kerja termasuk potensi pengembangannya. Dari hasil penilaian prestasi kerja dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dari pekerjaan yang dinilai, lalu hasilnya ditentukan oleh manajemen sehingga dapat dijadikan sebagai dasar tindakan - tindakan
selanjutnya seperti: 1. Mengukur prestasi kerja yakni, sampai sejauh mana seorang tenaga
kerja berhasil dalam pekerjaannya. 2. Mengukur keberhasilan tenaga kerja dalam mengikuti program
pelatihan dan pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
31
3. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan kecakapan tenaga kerja, disamping untuk
melakukan pengecekan secara periodik. 4. Mengumpulkan data guna pertimbangan - pertimbangan dalam program
mutasi nasional 5. Mengumpulkan data yang diperlukan guna menetapkan pemberian
insentif
2.3.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
Dalam suatu perusahaan dibutuhkan prestasi kerja yang tinggi guna mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk mencapai prestasi kerja yang
baik banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Anoraga 2004:178, faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah sebagai
berikut : 1. Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota perusahaan karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan
dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik. 2. Pendidikan
Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai prestasi kerja yang lebih baik, hal demikian ternyata
merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan, mustahil orang akan mudah dalam
Universitas Sumatera Utara
32
mempelajari hal – hal yang baru bersifat baru dalam cara atau suatu sistem.
3. Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan motivasi, kepemimpinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja karyawan. 4. Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui
training, kursus – kursus dan lain – lain. 5. Kesempatan Berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi maka, karyawan akan
meningkatkan prestasi kerjanya. Sedangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi
kerja adalah kondisi fisik, peralatan, waktu, materi, pendidikan, supervisi, desain organisasi, pelatihan dan keberuntungan. Faktor-faktor lingkungan
ini tidak langsung menentukan prestasi kerja seseorang tetapi mempengaruhi faktor-faktor individu.
Universitas Sumatera Utara
33
Mangkunegara 2000:67, menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam penilaian prestasi kerja antara lain :
1. Kualitas Kerja yaitu Kerapian dan ketelitian hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.
2. Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Kuantitas kerja menunjukkan banyaknnya jenis pekerjaan yang
dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektifitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan
3. Tanggung jawab yaitu menunjukkan seberapa besar karyawan dapat mempertanggung jawabkan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
dipergunakan serta perilaku kerjanya. 4. Inisiatif yaitu menunjukkan seberapa besar kemampuan karyawan
untuk menganalisis, menilai, menciptakan dan membuat keputusan terhadap penyelesaian masalah yang dihadapinya.
5. Kerja sama yaitu merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertikal maupun
horizontal. 6. Ketaatan yaitu kesediaan karyawan dalam memenuhi peraturan
peraturan yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepada karyawan.
Universitas Sumatera Utara
34
2.4. Penelitian Terdahulu