Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

11

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan semakin ketat, dimana setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan produktifitasnya. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya manusianya. Maka dari itu, diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat menghadapi persaingan dan perubahan. Sumber daya yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu berprestasi secara optimal, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan adanya globalisasi, setiap perusahaan mau tidak mau harus selalu menemukan ide - ide baru dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut dilakukan agar para kompetitor ataupun pesaing tidak dapat menyaingi perusahaan kita. Selain itu, perusahaan kita juga dapat memberikan pengaruh positif bagi perekonomian, mempunyai daya saing yang unggul dan mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Pada dasarnya, perusahaan merupakan organisasi yang terstruktur yang didalamnya memiliki tujuan dan pandangan yang sama. Di dalam perusahaan, terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerja sama untuk memajukan perusahaan. Karyawan bagi setiap perusahaan sangatlah penting perannya dalam setiap perkembangan bisnis perusahaan. Untuk itu, diperlukanlah karyawan yang terampil dalam bidangnya, berperilaku baik 1 Universitas Sumatera Utara 12 dalam menjalankan tugasnya serta mampu bersaing dengan karyawan lain. Untuk mencapai keberhasilan perusahaan, setiap karyawan harus memiliki motivasi yang tinggi dengan demikian mampu memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Salah satu indikator manusia berkualitas adalah mempunyai prestasi kerja tinggi. Prestasi kerja ini sangat diperlukan oleh perusahaan. Karyawan yang memiliki prestasi kerja tinggi akan selalu sadar secara penuh mengenai tanggung jawabnya dan berusaha melaksanakan segala tugas yang diberikan kepadanya dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Sebaliknya, karyawan yang tidak mempunyai prestasi kerja hanya akan memberikan dampak negatif bagi karyawan itu sendiri maupun perusahaan. Untuk itu, peningkatan prestasi kerja seorang pegawai sangat perlu dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok sebagai upaya untuk meningkatkan hasil kerja yang lebih baik. Hasibuan 2005:94, mengemukakan bahwa motivasi untuk berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreatifitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi, asalkan kemungkinan untuk hal itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Universitas Sumatera Utara 13 Kebutuhan aktualisasi diri akan menimbulkan kepuasan tersendiri dari individu tersebut. Kebutuhan akan kepuasan tersendiri seperti : kebutuhan mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang didapat dari sebuah pekerjaan. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut Goldstein dalam Suryabrata 2006:326, aktualisasi diri adalah motif pokok untuk mendorong tingkah laku individu untuk cenderung ingin mempunyai kreatifitas. Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi : kebutuhan mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang didapat dari sebuah pekerjaan. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi secara penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Adapun beberapa contoh aktualisasi diri seperti kebebasan berpendapat, menyalurkan ide – ide kemudian mengikuti seminar – seminar pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan aktualisasi dirinya. Menurut survei peneliti diketahui bahwa karyawan kurang dapat mengaktualisasikan dirinya kedalam perusahaan seperti memberikan saran dan ide. Sehingga, karyawan yang memiliki potensi, kurang dapat menggunakan kemampuannya. Terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri seorang karyawan memungkinkan seseorang untuk loyal dan setia kepada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 14 Pemberian penghargaan merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atau hasil kerja karyawan sehingga dapat menolong karyawan bekerja lebih giat. Karyawan memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karyawan bekerja mempunyai tujuan antara lain, untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya terpenuhi. Menurut Ghani 2003:109, kepada karyawan yang berprestasi, diberikan tanggung jawab yang lebih besar sebagai penghargaan terhadap prestasi dan loyalitasnya. Sebaliknya, yang kurang berprestasi dibatasi kewenangannya. Penghargaan bisa bermacam – macam. Ada dalam bentuk bonus, promosi, dan penambahan tanggung jawab yang bagi beberapa karyawan bisa menjadi beban. Namun, bagi beberapa karyawan dapat menjadi point penghargaan bagi dirinya. Penghargaan juga akan memicu karyawan untuk melakukan tugas yang terbaik sehingga menghasilkan prestasi kerja yang baik. Dengan itu, perusahaan memberikan target dan penghargaan buat karyawan yang mancapai target sehingga dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Prestasi kerja karyawan merupakan hasil kerja dari seseorang karyawan baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu perusahaan. Menurut Mangkunegara 2009 : 67, faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi karyawan yaitu: Universitas Sumatera Utara 15 1. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan ability karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill . Artinya, kebanyakan seorang karyawan yang memiliki IQ diatas rata – rata IQ 110 – 120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya the right man on the right place, the right man on the right job. 2. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang mendorong diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan perusahaan tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi yang mendorong diri karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang karyawan harus siap secara psikofisik siap mental, fisik, tujuan dan situasi. Artinya seorang karyawan harus mampu secara mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama, dan target kerja yang akan dicapai serta mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja Menurut Sastrohadiwiryo 2002 : 235 , prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan Universitas Sumatera Utara 16 pekerjaan yang diberikan kepadanya. Prestasi kerja dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan tenaga kerja yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang atas tugas – tugas yang dibebankan kepadanya. PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Jl. Letjend Soeprapto No. 2 Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan Divisi Produksi sangat mengandalkan peran tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan maksimal dan mencapai tujuan. Pemberian penghargaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan Divisi Produksi adalah berdasarkan atas prestasi karyawan, karena karyawan yang memiliki prestasi yang tinggi mempunyai peluang untuk mendapatkan penghargaan. Jenis penghargaan yang diberikan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan kepada karyawannya yaitu dalam bentuk: 1. Penghargaan Finansial, yaitu penghargaan yang diberikan kepada individu atau unit kerja yang memenuhi syarat tertentu dalam bentuk uang. Penghargaan finansial yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk insentif tahunan dan bonus. 2. Penghargaan Non Finansial, yaitu penghargaan yang diberikan kepada individu dalam bentuk bukan uang yaitu dalam bentuk piagam penghargaan berupa Emas Logam. Universitas Sumatera Utara 17 Perusahaan PTPN IV memberikan penghargaan kepada karyawan berupa Emas Logam pada waktu ulang tahun dinas UTD kepada pekerja yang memiliki masa kerja 25 tahun, 30 tahun, dan 35 tahun. Dengan penerapan aspek keselamatan kerja yang berkualitas dan konsisten perusahaan dapat mengambil banyak keuntungan, keuntungan yang terlihat adalah dari sisi moral karyawan akan lebih produktif dan termotivasi bekerja bila aspek keselamatan kerja karyawan di perusahaan baik. Keluarga karyawan juga akan memberi dukungan karena ada perasaan nyaman sehingga secara moral produktivitas pegawai akan semakin baik, dan ini merupakan penghargaan perusahaan terhadap keselamatan karyawan dan akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan tersebut terhadap perusahaan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat rencana dan realisasi produksi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan mulai dari tahun 2009 sd 2011 sebagai berikut : Tabel 1.1 Rencana dan Realisasi Produksi PTPN IV Persero Medan Tahun 2009 – 2011 Tahun Target Ton Realisasi Ton Standar Operasional 2009 23.279 22.650 75 2010 23.683 23.834 79 2011 22.575 21.123 70 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan Divisi Produksi Dari Tabel 1.1 menunjukkan produksi kelapa sawit 3 tahun terakhir, pada tahun 2009 dapat dilihat bahwa tidak terealisasinya jumlah produksi dan pada tahun 2010 terlihat terjadinya kenaikan produktivitas walaupun ditahun berikutnya tepatnya di tahun 2011 produktifitas kembali lagi adanya Universitas Sumatera Utara 18 penurunan target. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tabel diatas, target dan realisasi yang belum memenuhi standar kerja dalam perusahaan disebabkan adanya ketidakpuasan terhadap kompensasi sehingga berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi diri Dan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”.

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penghargaan dan Aktualisasi Diri Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Reycom Document Solusi Medan

12 107 106

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Pelabuhan Indonesia 1 Medan

0 3 90

ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Kondang Motor Yamaha Surakarta.

0 0 13

ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Kondang Motor Yamaha Surakarta.

0 1 21

PENGARUH PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KOTABARU YOGYAKARTA.

1 3 130

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Pelabuhan Indonesia 1 Medan

0 0 9

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Pelabuhan Indonesia 1 Medan

0 0 2

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri Dan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan

0 2 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktualisasi Diri 2.1.1. Pengertian Aktualisasi Diri - Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri Dan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan

1 4 18

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri Dan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan

0 1 16