94
B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan dalam Lirik Lagu Abatasa
Berdasarkan analisis penulis terhadap lagu Abatasa sebagaimana dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi akidah merupakan pesan
yang paling dominan dalam lagu Abatasa dibandingkan dengan dimensi syariah dan akhlak. Dimensi syariah hanya terdapat dalam Song I yang terdiri dari empat
bait. Diemensi akhlak hanya direpresentasikan dalam frasa “mak minta izin” dan
“mak tolong izin dalam Song I. Sedangkan dimensi akidah terdapat dalam bagian Reff yang terdiri dari dua bait dan Song II yang terdiri dari empat bait. Dengan
kata lain, dimensi akidah menempati peringkat dan nilai tertinggi, dimensi syariah berada di peringkat kedua, dan dimensi akhlak memiliki nilai yang paling kecil.
Pesan akidah yang paling dominan dalam lagu Abatasa ini juga diakui secara eksplisit oleh Apoy sebagai pencipta lagu. Apoy menyatakan:
“Pesan utama yang mau disampaikan dalam lagu Abatasa, jujur saja ini sangat berbicara tentang akidah, tentang pengakuan kita terhadap Allah, mengajak
kita untuk ke mushalla, sosialisasi di situ untuk menghormati guru, dan akhirnya juga memiliki aspek aqidah, ibadah, muamalah. Rangkaian ini akan berujung pada
“haqqul yaqin”. Haqqul yaqin ini adalah inti utama daripada lagu Abatasa. Jadi benar-benar yakin seyakin-yakinnya, yakin yang sangat haq terhadap Allah,
terhadap Islam, terhadap keputusan menjadi seorang mu’min, terhadap
keputusan menjadi seorang muslim. Haqqul yaqin ini juga menjadi kata didik kepada anak-anak, kan seru ketika anak kecil sudah mengucapkan kata-kata
haqqul yaqin. Dan ini memicu saya untuk mencoba membiasakan kata haqqul yaqin, mendidik kata haqqul yaqin dari usia dini. Jadi haqqul yaqin tidak hanya
dimiliki oleh seorang ustadz atau mereka-mereka yang memiliki umur dewasa, tetapi anak TK pun akan lebih keren ketika mereka lebih tinggi memaknai haqqul
yaqin
seperti “ana haqqul yaqin sama ente.”
3
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek akidah
merupakan pesan yang paling dominan dalam lagu Abatasa. Pesan utama lagu
3
Wawancara dengan Apoy pada tanggal 5 Mei 2014 di Tangerang Selatan.
95 Abatasa adalah untuk memperkenalkan, menamkan dan memperkuat akidah Islam
terutama di kalangan anak-anak Muslim.
96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa terhadap muatan pesan dakwah dalam lagu Abatasa karya WALI Band, penulis memperoleh kesimpulan atau hasil penelitian
sebagai berikut: 1.
Lagu Abatasa memuat pesan-pesan dakwah yang berdimensi akidah, syariah dan akhlak. Pesan akidah direpresentasikan dalam bagian Reff
dan Song II yang mengekspesikan simbol-simbol keislaman seperti “Tuhan”, “takwa”, “syurga”, “mukmin” dan “haqqul yaqin”. Pesan
akidah tersebut diartikulasikan dalam jalinan wacana keakidahan yang cukup koheren, sehingga idiom-idiom religius yang diungkapkan
dalam lagu tersebut memiliki pertautan erat antara satu sama lain. Pesan syariah direpresentasikan dalam Song I yang mengekspresikan
simbol- simbol keislaman seperti “mushala”, “pengajian” dan “belajar”.
Pesan syariah yang mengandung dimensi ibadah dan muamalah ini dapat dikatakan bersifat umum, yakni tidak mengacu secara langsung
pada praktik-praktik ritual peribadatan dan praktik-praktik muamalah sebagaimana terdapat dalam kitab-kitab fiqh pada umumnya. Dengan
kata lain, dimensi ibadah dan muamalah tersebut lebih mengacu pada ibadah dan muamalah dalam pengertian luas. Pesan akhlak
direpresentasikan dalam frase “mak minta izin” dan “mak tolong
97 izinin” dalam Song I. Frase ini mencerminkan perilaku, budi pekerti
atau tata krama seorang anak terhadap orang tua sebagaimana diajarkan Islam. Pesan akhlak dalam lagu Abatasa tidak diekspresikan
secara eksplisit. Namun jika merujuk pada pembagian tiga kategori akhlak, yakni akhlak kepada Allah, akhlak kepada manusia dan akhlak
terhadap lingkungan, maka dapat dikatakan bahwa lagu Abatasa mengandung pesan-pesan akhlak.
2. Pesan yang paling dominan dalam lagu Abatasa adalah pesan akidah.
Wacana akidah yang sangat dominan dalam lagu Abatasa ini dimaksudkan untuk memperkenalkan, menanamkan dan memperkuat
akidah umat Islam, khususnya kalangan anak-anak Muslim. Lebih dari itu, melalui lagu Abatasa, pengarang hendak mengingatkan bahwa
keimanan seorang Muslim kepada Allah tidak cukup dengan hanya didasarkan pada faktor keturunan dan taqlid, tetapi harus didasarkan
pada pencarian yang sejati sehingga ia mencapai pada tingkatan haqqul yaqin.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Umat Islam, khususnya para dai, diharapkan dapat mengembangkan
berbagai media kreatif dalam kegiatan dakwah Islam. Salah satu media dakwah yang dapat digunakan secara optimal adalah musik, mengingat